Mendesain Suasana Pembelajaran yang Menyenangkan Bagi Siswa

Spread the love

Oleh: Mei Norhayati, S.Pd Guru SDN 02 Jatiyoso, Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar

Pendidikan berkaitan erat dengan proses pembelajaran. Mendesain suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa adalah tanggung jawab seorang guru. Pembelajaran yang menyenangkan sangat penting dalam proses pembelajaran agar siswa dapat menikmati pembelajaran, sehingga berimplikasi pada tujuan pembelajaran yang dapat tercapai secara maksimal. Agar tujuan dan materi pembelajaran bisa dipahami siswa maka seorang guru dituntut untuk menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan tema pembelajaran sesuai yang akan diajarkan. Hal yang perlu dihindari oleh guru adalah penggunaan model/metode pembelajaran yang monoton karena hal ini bisa menimbulkan kejenuhan dan kebosanan dalam diri siswa sehingga membuat tujuan pembelajaran tidak tercapai maksimal. Berikut sedikit ulasan 7 pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, baik pembelajaran yang menyenangkan yang bisa diterapkan di dalam kelas (indor) dan pembelajaran menyenangkan yang bisa diterapkan di luar ruangan. 1.Kerja kelompok. Karakter anak-anak yang suka berkumpul dan berbagi dengan teman-temannya bisa dihadirkan dalam pembelajaran melalui metode kerja kelompok. Melalui pembelajaran kerja kelompok setiap anak bisa saling berbagi dan bercengkerama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Pembelajaran kelompok juga bisa membuat anak lebih tenang dan tak terbebani dalam mengerjakan tugas karena mereka bisa berbagi dan mencari jalan keluar secara bersma-sama dalam menyelesaikan tugasnya. Dengan kerja kelompok pembelajaran akan berlangsung menyenangkan namun syarat dengan nilai edukasi seperti mengajarkan siswa tentang bagimana bekerja sama, tanggung jawab, sikap sosial, tolong menolong. Guru yang ingin menerapkan metode kerja kelompok dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, tetap menghadirkan suasana menyenangkan dalam pembelajaran sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti: jumlah anggota setiap kelompok, biasanya 3-4 orang dalam satu kelompok, anggota kelompok dibentuk secara heterogen, misalkan anak juara kelas satu kelompok dengan anak yang juara terakhir, anak orang kaya satu kelompok dengan anak kurang mampu dan lainnya. Hal ini bertujuan agar mereka bisa saling mengayomi dan melengkapi, tanpa melihat latar belakang mereka masing-masing. Selain itu, juga bisa menumbuhkan ikatan sosial emosional sehingga ketika mereka telah dewasa selalu muncul rasa persaudaraan terhadap sesama tanpa melihat strata sosial. 2.Games (permainan) Pribadi anak yang suka bermain bisa pula dihadirkan dalam pembelajaran melalui games atau permainan yang biasa disebut dengan “belajar sambil bermain”. Jika dalam pembelajaran dihadirkan beberapa games sudah pasti pembelajaran akan sangat menyenangkan bagi siswa. Untuk itu, guru semestinya cermat dalam memilah dan memilih games pembelajaran yang bisa membuat siswa merasa sangat menikmati pembelajaran sekaligus tujuan pembelajaran bisa tercapai. Games yang bisa diterapkan oleh guru misalkan dengan menerapkan metode talking stick, role playing, dan beberapa metode pembelajaran lainnya. Namun intinya dalam pembelajaran dengan metode belajar sambil bermain, guru harus bisa memanajemen kondisi kelas. Biasanya dalam penerapan metode permainan dalam pembelajaran kelas akan lebih ribut dan euforia siswa agak susah dikendalikan. Jadi guru harus mendesain sedemikian rupa sehingga dalam penerapan metode games, pembelajaran tetap bisa dikontrol dan tujuan pembelajaran bisa tercapai. 3.Kompetisi (tantangan) Dalam diri siswa biasanya terdapat beberapa motivasi yang mengarahkan setiap tingkah lakunya, dalam teori motivasi ada 3 jenis motivasi yakni motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi dan motivasi berkuasa. Melalui pembelajaran yang menghadirkan suasana kompetisi misalkan lomba cerdas cermat, lomba tebak-tebakan, lomba menjawab soal akan memberi dorongan dalam diri siswa untuk menunjukkan segenap kemampuannya dan termotivasi untuk saling bersaing dengan satu sama lain. Sudah bisa dipastikan pembelajaran dengan menghadirkan suasana kompetisi/tantangan yang positif akan membuat pembelajaran bagi siswa sebagai hal yang menyenangkan dan menantang, serta siswa akan semakin berupaya meningkatkan kemampuannya agar bisa menjadi yang terbaik di dalam kelasnya. 4.Belajar Menemukan Belajar menemukan atau biasanya disebut pembelajaran inquiry merupakan salah satu pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Dalam belajar menemukan siswa akan diberi arahan dan petunjuk dalam mengerjakan tugas tertentu, biasanya pembelajaran menemukan bisa dilakukan secara kelompok maupun perorangan. Sisi positif dan menyenangkan belajar menemukan bagi siswa adalah ketika mereka berhasil menyelesaikan atau mengatasi masalah tugas yang diberikan guru. Sehingga muncul rasa kepuasan tersendiri dalam diri siswa. Memunculkan persepsi belajar menemukan sebagai pembelajaran yang menyenangkan dan menantang, serta memancing kemampuan berpikir kritis dan konstruktif siswa. Namun salah satu hal yang harus diperhatikan dalam belajar menemukan oleh guru adalah pemberian tugas harus proporsional dan bisa diselesaikan oleh siswa. 5.Pembelajaran luar ruangan (outdoor) Salah satu hal yang bisa membuat siswa semakin mengapresiasi pembelajaran adalah ketika mereka dihadapkan pada hal-hal baru yang tidak biasa dia jumpai sebelumnya, seperti pergi berpetualang, camping atau mencari jenis-jenis tumbuhan tertentu di luar ruangan dengan ciri-ciri dan karakteristik yang telah disampaikan oleh gurunya. Dengan melakukan kegiatan penjelajahan di daerah sekitar sekolah untuk mengerjakan tugas, siswa akan merasa lebih menikmati pembelajaran sehingga siswa memandang belajar sebagai suatu hal yang menyenangkan. 6.Pembelajaran berbasis pengalaman Pembelajaran berbasis pengalaman adalah sebuah pembelajaran yang mengkombinasikan antara pengalaman yang telah dialami siswa dengan pengalaman baru yang didapatkan saat proses pembelajaran. Biasanya Pembelajaran berbasis pengalaman, mengupayakan bagaimana siswa mengaitkan pengalaman lama dengan pengalaman baru sehingga terbentuk sebuah chemistry dalam pengetahuan siswa. Dalam Pembelajaran berbasis pengalaman siswa bisa bercerita tentang pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari baik ketika bersama keluarga, di sekolah dan masyarakat.  Sisi menyenangkan dalam pembelajaran berbasis pengalaman dengan psikologis siswa karena pada umunnya siswa suka menceritakan berbagai pengalamannya sehingga melalui pembelajaran berbasis pengalaman bisa menjadi wadah bagi siswa menuangkan segala cerita sehari-hari sekaligus membuat siswa merasa lebih rileks dalam mengikuti pembelajaran. 7.Pemecahan masalah Dalam pembelajaran pemecahan masalah siswa akan ditantang untuk berpikir kritis dan mengembangkan pemikiran yang dinamis. Karakteristik siswa yang selalu penasaran dengan hal baru dan menantang membuat pembelajaran pemecahan masalah akan menarik di mata siswa, sehingga siswa akan bersungguh-sungguh untuk mencari penyelesaian dari masalah yang diberikan oleh guru. Sebagai seorang guru yang profesional, diharapkan selalu berupaya mengembangkan atau meningkatkan kemampuannya dalam mendesain suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Editor: Cosmas