Proyek Siluman Rp 190,3 Juta Mangkrak
KARANGANYAR,POSKITA.co – Proyek pendopo joglo berdiri area lahan balai benih, Desa Balong, Jenawi milik Dinas Pertanian (Dispertan) Karanganyar sejak dua tahun terakhir mangkrak. Bangunan dengan anggaran Rp 190,3 juta itu dinilai juga proyek siluman. Lantaran siapa penanggung jawab proyek joglo kantor Jenawi itu tak jelas.
Berdasar data yang dihimpun menyebutkan, bangunan tersebut sesuai papan nama yang terpasang di lokasi balai benih tersebut, anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) Pemkab Karanganyar TA 2018, sebesar Rp 190,3 juta. Proyek itu dikerjakan CV Cahaya Abadi, dengan alamat Gondang, Kedungjeruk, Mojogedang, Karanganyar. Hanya saja, dalam papan nama, tidak tercantum dinas pengelola bangunan yang berdiri di lahan Dispertan Karanganyar, tersebut.
Warga Jenawi Amir Harry Respati mengungkapkan, sejak awal proyek tersebut dinilai kegiatan siluman. Lantaran lahan yang dipakai milik Dispertan Karanganyar, hanya saja anggarannya tidak jelas. Parahnya lagi, pekerjaan hanya berdiri kerangka saja, hingga saat ini mangkrak tidak ada kelanjutannya.
“Padahal apapun itu uang negara uang rakyat yang harus ada pertanggungjawabannya, namun ironisnya proyek siluman yang mangkrak itu dibiarkan begitu saja,” beber Respati.
Sepengetahuannya, kata Respati, bangunan itu rencana untuk padepokan sebuah perguruan bela diri. Lantas entah dianggarkan melalui dinas mana, tahu-tahu dimulai pekerjaan di lahan pertanian tersebut.
“Di tengah pekerjaannya, warga meminta bangunan tersebut untuk bangunan serbaguna milik umum, tidak menolak bila diserahkan ke organisasi tertentu saja. Di tengah persoalan, pekerjaan berhenti dan saat ini mangkrak,” ungkap Respati.
Sementara Kepala Dispertan Karanganyar Siti Maesaroh saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya tidak tahu menahu soal bangunan tersebut. Lantaran saat pekerjaan itu, dirinya belum menjabat sebagai Kepala Dispertan.
“Memang bangunan itu berdiri di lahan Dispertan, namun kami tidak mengerahuinya. Sepengetahuan kami, pekerjaan tersebut milik DPU,”papar Maesaroh melalui pesan singkatnya. (Cartens)