Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Materi Azas Kontinuitas dengan Discovery Learning

Spread the love

Oleh: Indra Jaya, S.Pd.
Mengajar Kelas XI Mata Pelajaran Fisika
SMAN 1 Maronge Sumbawa, NTB

Pendidikan adalah salah satu pilar utama pembangunan suatu negara. Dalam era globalisasi yang terus berkembang, tuntutan untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan kreatif semakin mendesak. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus senantiasa mengalami inovasi dan perubahan agar dapat memenuhi kebutuhan zaman. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah proses pembelajaran di kelas, di mana guru bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif bagi para peserta didik (Andi Rasyid Pananrang, 2017).
Mata pelajaran Fisika, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk pemahaman peserta didik terhadap prinsip-prinsip dasar alam semesta. Namun, pembelajaran Fisika dianggap sulit dan kompleks oleh sebagian siswa khususnya pada materi Azas Kontinuitas. Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan pembelajaran inovatif seperti Discovery Learning menjadi alternatif yang menarik. Discovery Learning adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan dan memahami konsep-konsep baru melalui pengalaman langsung dan eksplorasi (Muhammad Nawir, 2022).
Model pembelajaran Discovery Learning akan diterapkan dalam pembelajaran Fisika materi Azas Kontinuitas kelas XI MIPA 1 pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024 dan diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam memahami konsep-konsep Fisika. Melalui pendekatan ini, diharapkan peserta didik tidak hanya memahami konsep-konsep teoritis, tetapi juga dapat mengaitkan pengetahuan tersebut dengan situasi dunia nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi mereka.
Discovery Learning, atau pembelajaran penemuan, adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana peserta didik diberi kebebasan untuk menemukan pengetahuan dan memahami konsep-konsep baru melalui pengalaman langsung dan eksplorasi. Model pembelajaran ini menekankan pada peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, di mana mereka didorong untuk mencari jawaban sendiri melalui pengamatan, eksperimen, dan refleksi (Sartunut, 2022). Dalam Discovery Learning, guru berperan sebagai fasilitator atau pemandu, memberikan bimbingan dan dukungan saat peserta didik menjelajahi konsep-konsep baru. Peserta didik diajak untuk mengajukan pertanyaan, mengembangkan hipotesis, dan menguji ide-ide mereka melalui aktivitas eksplorasi. Metode ini memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan konseptual tentang materi pelajaran, karena mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran (Endang Sulastri, 2020).
Salah satu prinsip utama dari Discovery Learning adalah bahwa peserta didik belajar dengan lebih baik ketika mereka terlibat secara langsung dalam menemukan pengetahuan daripada hanya menerima informasi secara pasif dari guru. Dalam konteks pembelajaran Fisika, misalnya pada materi Azas Kontinuitas, peserta didik dapat melakukan eksperimen, pengamatan, dan penelitian mandiri untuk memahami prinsip-prinsip Fisika, bukan hanya menghafal rumus atau teori-teori tanpa mengerti konsep di baliknya. Penerapan Discovery Learning dalam kelas membantu membangun keterampilan kritis berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas peserta didik. Selain itu, model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena mereka merasa memiliki kontrol atas pembelajaran mereka sendiri dan merasa termotivasi untuk menemukan jawaban dan pemahaman sendiri (Shilfia Alfitry, 2020).

Penerapan model Discovery Learning dalam Pembelajaran Fisika pada materi Azas Kontinuitas di kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Maronge melibatkan beberapa langkah penting dan dilakukan secara sistematis. Pertama, guru membangkitkan minat peserta didik terhadap topik atau konsep yang akan dipelajari. Guru menggunakan pertanyaan, cerita, gambar, atau video yang menarik untuk merangsang minat dan motivasi mereka. Kedua, guru memberikan gambaran konsep awal kepada peserta didik untuk memberi mereka kerangka dasar. Namun, hindari memberikan terlalu banyak informasi detail sehingga peserta didik masih memiliki kebebasan untuk menemukan lebih lanjut. Ketiga, guru mendesain serangkaian aktivitas eksplorasi yang memungkinkan peserta didik untuk menemukan konsep-konsep baru. Aktivitas ini bisa berupa eksperimen, observasi, penelitian, permainan peran, diskusi kelompok, atau proyek-proyek kreatif.
Keempat, guru memberikan bimbingan dan dukungan kepada peserta didik selama mereka menjalani aktivitas eksplorasi. Bimbingan ini dapat berupa pertanyaan pemandu, petunjuk, atau umpan balik yang memandu peserta didik ke arah pemahaman yang benar. Setelah aktivitas eksplorasi selesai, peserta didik diminta untuk merefleksikan pengalaman mereka dan berbagi temuan mereka dengan kelompok atau kelas. Diskusi kelompok dapat membantu peserta didik melihat berbagai perspektif dan memahami konsep dengan lebih baik. Penting untuk diingat bahwa Discovery Learning bukan pendekatan pembelajaran yang bersifat sepenuhnya bebas. Guru tetap memiliki peran penting dalam membimbing dan mendukung peserta didik selama proses pembelajaran agar mereka dapat memperoleh pemahaman yang benar dan relevan.
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada mata Pelajaran Fisika materi Azas Kontinuitas di kelas XI MIPA 1 semester ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024 di SMAN 1 Maronge memberikan hasil yang signifikan terkait dengan peningkatan motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian dan observasi dapat diketahui bahwa peserta didik menunjukkan peningkatan partisipasi dan keterlibatan aktif selama proses pembelajaran Discovery Learning. Mereka terlibat dalam serangkaian aktivitas eksplorasi yang melibatkan eksperimen, pengamatan, diskusi kelompok, dan proyek-proyek kreatif. Selama proses pembelajaran, peserta didik diberi kebebasan untuk menemukan pengetahuan, mengajukan pertanyaan, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang konsep-konsep Fisika. Kebebasan yang diberikan kepada peserta didik untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman langsung dan eksplorasi memberikan dampak positif terhadap minat, antusiasme, dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. ***

Editor: Cosmas