Pembelajaran Era Pandemi di Daerah Minim Sinyal

Spread the love

ARTIKEL POPULER

Arfina Hananti, S.Pd, SD  Negeri 3 Sirongge, Kec. Pandanarum Kab. Banjarnegara

 

Pandemi Corona Virus Diseasi 2019 (Covid-19) menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan hidup manusia. Semua aktivitas sosial menjadi terhenti dan pertemuan dengan orang lain pun dibatasi. Dunia pendidikan pun turut mengalami perubahan yang signifikan. Kebijakan belajar dari rumah di tengah pandemi Covid-19 dilakukan oleh sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Kebijakan ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Mendikbud No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Salah satu dari isi SE tersebut adalah memberikan himbauan untuk belajar dari rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh.

Sejak pandemi covid-19 tidak diperbolehkan lagi melakukan pembelajaran tatap muka sehingga pihak sekolah memutuskan untuk menggunakan metode berkunjung langsung ke rumah-rumah peserta didik atau yang lebih dikenal dengan metode home visit. Keputusan menggunakan metode home visit ini sebelumya sudah mendapatkan persetujuan dari wali murid. Mereka menyetujui karena menginginkan anak-anaknya tetap mendapatkan pelajaran langsung dari guru-gurunya.

Sebelum menggunakan motode home visit, SD Negeri 3 Sirongge melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring atau online. Tetapi metode daring ini tidak dapat menjangkau seluruh peserta didik di SD Negeri 3 Sirongge terutama bagi mereka yang bertempat tinggal di pelosok dan tidak memiliki fasilitas penunjang seperti handphone dan akses intermet. Karena secara geografis SD Negeri 3 Sirongge masuk ke dalam wilayah kecamatan Pandanarum yang merupakan kecamatan paling utara dari Kabupaten Banjarnegara.

Wilayah kecamatan Pandanarum dikelilingi oleh perbukitan yang menjadikan wilayah ini menjadi minim sinyal. Kondisi ini meyebabkan pelaksanaan pembelajaran secara daring atau online tidak berhasil karena terkendala dengan sinyal untuk akses internet sehingga tidak semua peserta didik terpenuhi haknya untuk mendapatkan pelajaran. Orang tua peserta didik mengharapkan anak-anak mereka tetap bisa mendapatkan pelajaran meskipun tidak dengan tatap muka di sekolah.  Oleh karena itu SD Negeri 3 Sirongge memutuskan untuk melakukan pembelajaran secara home visit yang bisa diikuti oleh seluruh peserta didik tanpa terkecuali.

Pembelajaran dengan metode home visit ini dilakukan dengan cara mengumpulkan siswa yang tempat tinggalnya berdekatan maksimal 6 anak. Dalam pelaksanaanya tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan mencuci tangan sebelum masuk rumah dan wajib mengenakan masker. Pengaturan posisi duduk juga diberi jarak 1 meter dan tidak diperbolehkan saling meminjam alat tulis. Peserta didik wajib membawa alat tulis sendiri. Untuk jadwal pembelajaran secara home visit, tiap kelompok akan mendapatkan pembelajaran dua kali dalam satu minggu. Pembagian jam pembelajaran yaitu dari pukul 07.30 sampai 09.30 WIB untuk kelompok satu dan mulai pukul 10.00 sampai pukul 12.00 WIB untuk kelompok 2.

Dengan motode home visit ini para siswa dapat bertatap muka langsung dengan guru dan teman-temannya meskipun bukan di sekolah. Peserta didik dapat menangkap langsung apa yang disampaikan gurunya dalam pembelajaran secara home visit. Perbedaan kemampuan yang dimiliki siswa tetap harus diperhatikan. Beberapa siswa cukup dengan diterangkan secara visual mereka dapat memahami materi yang diajarkan. Namun beberapa siswa juga memerlukan contoh tulisan dari gurunya untuk dapat memahami materi yang diajarkan. Pembelajaran secara home visit membuat suasana belajar yang nyaman karena berada di rumah salah-satu peserta didik. Orang tua juga dapat melihat jalannya pembelajaran. Bagi guru tentunya pembelajaran secara home visit berkelompok ini akan memudahkan guru dalam membimbing siswa dalam kelompok kecil daripada klasikal di kelas. Guru dapat lebih intensif dalam memberikan pelajaran karena jumlah peserta didik yang sedikit, sehingga peserta didik didik dapat memahami materi pembelajaran secara lebih mendalam.

 

Editor: Cosmas