Jelang Hari Santri, Mathaliul Falah IPMAFA Gelar Baca Puisi

Spread the love

Pati, Poskita.co – Hari santri adalah hari memperingati kontribusi kaum ulama dan santri yang telah berjuang melawan penjajah. Sebagai mana resolusi Jihad KH Hasyim beserta santri dan ulama pondok pesantren pada 22 Oktober 1945. Mengulik sejarah bahwa peran santri sangat besar dalam merebut NKRI dari penjajahan. Dengan ditetapkan Keppres RI No 22 tahun 2015, sehingga pada 22 Oktober diperingati sebagai hari santri. Hari Santri sebagai pengingat peran Kyai dan Santri membangun bangsa dan merebut kemerdekaan. 

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), Ma’had Jami’ah Mathali’ul Falah (MJMF) menggelar kegiatan dengan  mengusung  tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan HSN pada Senin malam  (16/10/2023) dengan menyelenggarakan  lomba ‘Membaca Puisi’. Lomba membaca puisi di ikuti oleh mahasiswa yang sekaligus nyantri pada pondok pesantren yang di sediakan kampus IPMAFA. Kegiatan ini diikuti oleh (Banin-banat) atau laki-laki dan perempuan. Gelar baca puisi dilaksanakan di  masjid Jami’ah Institut Pesantrem Mathali’ul Falah.

Aida Shufrotus Shofi mahasiswi PGMI yang didapuk menjadi dewan juri mengatakan bahwa, “Adanya lomba HSN ini semakin meningkatkan hierarki fastabiqul khoirot santri. Yang mana  membuka  mindset kita untuk menjadi santri yang selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menunjukkan bahwa santri mampu memiliki kemampuan dalam perlombaan baik dalam keagamaan ataupun ranah umum,” tutur Aida.

“Setiap kamar harus mengirimkan delegasi, untuk menampilkan perform dan bakat terbaiknya. Para delegasi yang telah ditunjuk dan perform akan menjadi pertimbangan juri guna menentukan siapa yang menjadi terbaik dari yang terbaik sehingga ada pemenangnya,” imbuhnya. 

Naila mahasiswi PGMI, sebagai salah satu peserta mengaku antusias dengan kegiatan yang positif untuk para santri. “Bahwa santri bukan hanya pandai mengaji saja, tapi juga bisa membaca puisi,” terang Naila.

“Lomba membaca puisi ini saya jadikan sebagai langkah awal untuk mencari potensi diri saya, dengan disediakan panggung oleh panitia penyelenggara HSN. Akhirnya saya sadar bahwa keinginan berkembang juga harus ada unsur paksakan. Tapi akhirnya bisa merasakan sebuah kesempatan. Menang itu bonus setidaknya sudah berusaha dan tidak menyiakan sebuah kesempatan,” imbuhnya.

Rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional bukan hanya tentang ritual perayaan atau sekedar seruan-seruan belaka. Melainkan meneladani para leluhur yang sudah berjasa, momentum dan refleksi   membangun karakter santri agar terus bersemangat berjihad untuk agama dan bangsa yang mana hal ini sebagai bagian bahwa santri juga berkontribusi dan jayakan negeri 

Penulis: Rahma Aulia Wirda, Mahasiswi Ipmafa

Editor: cosmas