Projek P5 Tema Kewirausahaan Tingkatkan Ketrampilan Siswa Era Kurikulum Merdeka Belajar

Spread the love

Oleh: Sri Mulyani, S.Pd.SD
Guru Kelas IV di SDN 04 Kebak, Kec. Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Saat ini kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka. Pendidik mengungkapkan bahwa di sekolah dasar, struktur kurikulum merdeka dibagi menjadi dua kegiatan utama yaitu: Pembelajaran Intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang disingkat P5. Pendidik menjelaskan pentingnya projek penguatan profil pelajar Pancasila ini diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.
Sri Yuliastuti (2022) menjelaskan bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan diluar jam pelajaran. Beliau mengungkapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan terlaksana secara optimal dengan melibatkan beberapa komponen berikut: siswa, pendidik, dan lingkungan satuan pendidikan sebagai komponen utama pembelajaran dapat saling mengoptimalkan perannya. Peserta didik mempunyai peranan sebagai subjek pembelajaran yang diharapkan dapat terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan. Pendidik memiliki peran sebagai fasilitator pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik mengoptimalkan proses belajarnya. Beliau juga menjelaskan bahwa lingkungan satuan pendidikan berperan sebagai pendukung terselenggaranya kegiatan yang diharapkan dapat mensponsori penyediaan fasilitas dan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik. Pendidik menarik kesimpulan bahwa penguatan projek profil pelajar Pancasila ini makah diharapkan siswa dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Menurut Kemendikbudristek No.56/M/2022 memuat tentang proyek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat berbagai upaya guna pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang dibuat berdasarkan Standar Kompetensi Lulusannya secara optimal. Pendidik melaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dilakukan secara fleksibel dalam hal muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya. Pendidik memahami proyek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang secara terpisah dari intrakurikuler.
Bams (2023) menjelaskan tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek tidak harus terkait dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan dunia kerja untuk merancang dan melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pendidik menjelaskan bahwa projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). P5 sebagai suatu upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu: 1) beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) berkebhinekaan global, 3) gotong royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Pendidik mengungkapkan bahwa IKM P5 menjadi istimewa karena penerapannya mempunyai porsi khusus dalam setiap alokasi jam mata pelajaran. Peserta didik memiliki kesempatan untuk dapat mengembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baikdengan belajar dari temannya, gurunya, dan tokoh masyarakat sekitar dalam menganalisis isu-isu hangat yang terjadi di lingkungan sekitar.
Clowdy Tumembouw (2023) mengartikan P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Pendidik mengungkapkan P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Pendidik memaknai bahwa dalam penerapan P5 di satuan pendidikan yang hanya berfokus pada hasil ataupun produk akhir dari setiap kegiatan
Tema projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk satuan Pendidikan sekolah dasar Berdasarkan Panduan Pengembangan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dikeluarkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemenristekdikti yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa, suara Demokrasi, rekayasa dan Teknologi, dan Kewirausahaan. SD N 04 Kebak Kecamatan Jumantono mengambil tema “Kewirausahaan” berdasarkan rapat penentuan tema oleh beberapa pihak, antara lain: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, Guru Kelas 1 dan Kelas 4.
Wirausaha sangat penting untuk diperkenalkan kepada anak sejak dini, termasuk saat anak sekolah di sekolah dasar. Wirausaha ini snagat penting karena bisa membekali anak untuk berwirausaha dan bisa diterapkan mulai dari sekarang. Kegiatan wirausaha sangat menguntungkan anak bahkan orang terdekatnya. Seperti yang tertuang dalam Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dikeluarkan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen.
Pendidikan Kemendikbud Ristek (2022:31) tema kewirausahaan menjelaskan bahwa peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.
Dengan tema kewirausahaan, siswa diajarkan untuk membuat produk yang memiliki daya jual. Pendidik dapat mengimplementasikan tema kewirausahaan setiap akhir minggu saat jam P5 siswa akan diperkenalkan dam diajarkan untuk membuat produk yang memiliki daya nilai jual. Pendidik memberikan contoh yang sudah diajarkan, misalnya: Membuat Es Putar dari bahan yang dibawa anak dari rumah, praktek memasak rujak dari bahan-bahan di sekitar sekolah seperti buah mangga dan buah-buahan dari sekitar rumah siswa, siswa juga diajarkan untuk membuat karya seni sesuai kreatifitas anak yang bisa dijual. Pada puncaknya P5 yaitu mengadakan bazzar yang berisi jualan makanan dan minuman siswa kelas IV. Siswa akan sangat antusias ketika diajarkan untuk membuat aneka produk yang bisa dijual. Apalagi saat siswa bisa menjual makanan dan minuman yang dipersiapkan sendiri. Siswa akan sangat senang dan bahagia bisa berjualan dengan teman-temannya dan lelahnya terbayarkan karena mendapatkan keuntungan yang banyak.
Pendidik dengan adanya kegiatan Projek P5 yang berkesinambungan dalam pendidikan terutama dalam peningkatan pencapaian pemebelajaran siswa, maka akan terus meningkatkan kompetensinya dalam pelaksanaan kurikulum merdeka secara tepat dan menyenangakan. Pendidik dapat meningkatkan komptenesi peserta didik dengan baik dalam kegiatan P5 khususnya dalam tema Kewirausahaan di SDN 04 Kebak Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sehingga prestasi dan mutu sekolah meningkat.**

Editor: Cosmas