Pesakom: Gaya Hidup Sehat dan Produktif untuk Kembangkan BPR/BPRS

Spread the love

Untuk mengembangkan BPR/BPRS tidak cukup hanya mengandalkan sehat secara finansial saja, namun juga harus didukung SDM yang sehat jasmani dan rohani.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Paguyuban Pemegang Saham dan Komisaris (Pesakom) Soloraya menyelenggarakan seminar Gaya Hidup Sehat dan Produktif Untuk Mengembangkan BPR/BPRS.

Seminar diselenggarakan Selasa, (27/6-2023), di Adiwangsa Hotel Solo, menghadirkan pembicara, ahli paliatif RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Dr. Agus Ali Fauzi, PGD, Pall. Med (ECU).

Dalam sambutannya, Ketua Pesakom Soloraya, Wymbo Widjaksono, menyampaikan bahwa Pesakom adalah wadah para pemegang saham dan komisaris yang memiliki misi untuk memajukan BPR/BPRS di Soloraya.

” Tujuan diselenggarakan seminar dilatarbelakangi apabila pikiran dan jasmani kita sehat, maka BPR/BPRS juga turut sehat, ” ungkapnya.

Selanjutnya, Wymbo Widjaksono, memaparkan selain seminar gaya hidup sehat dan produktif, juga disampaikan sosialisasi Undang-undang Nomor 24 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) oleh DPR RI Komisi XI, Dr. Mustofa, SE, MM.

Kepala Kantor OJK Solo, Eko Yunianto, dalam sambutannya menyampaikan overview kinerja BPR/BPRS Soloraya per posisi April 2023 mengalami pertumbuhan yang positif. Secara year-on-year aset, DPK, dan kredit masing-masing mengalami peningkatan sebesar Rp1.044 miliar (10,42%), Rp772 miliar (10,10%), dan Rp899 miliar (11,73%).

” Kami mengapresiasi pencapaian pertumbuhan aset, DPK, dan penyaluran kredit BPR /pembiayaan BPRS di wilayah Solo Raya yang tumbuh positif secara year-on-year yang didorong oleh pulihnya perekonomian masyarakat paska pandemik COVID-19, ” paparnya.

Selanjutnya Eko Yunianto, mengingatkan terdapat peningkatan nominal NPL BPR/S di wilayah Solo Raya sebesar Rp182 miliar (40,07%) yoy yang harus menjadi perhatian dan menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi sektor perbankan.

Selain itu masih terdapat potensi kenaikan NPL dari debitur restrukturisasi yang tercatat sebesar Rp581,95 miliar (4.004 rekening) seiring dengan akan berakhirnya ketentuan relaksasi COVID 19.

” Potensi peningkatan kredit non lancar ini harus kita waspadai bersama agar tercipta ketahanan kondisi sektor jasa keuangan Solo Raya yang optimal, ” pesannya mewanti-wanti.

Dalam paparannya, sebagai pembicara utama, Agus Ali Fauzi, mengajak peserta seminar untuk selalu menghindarkan pikiran stress dan selalu berpikir positif dalam berinteraksi dengan orang lain agar bisa hidup sehat dan produktif dalam mengembangkan BPR/BPRS.

Cos/*