Gali Potensi Desa, Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Pemerintah Desa Selokarto dalam Pembuatan Profil Potensi Desa

Spread the love

Foto: Penyerahan Luaran KKN Program Keilmuan Kepada Kepala Desa Selokarto

Batang, Poskita.co -Suatu wilayah terbentuk melalui waktu yang panjang. Seiring semakin berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi wilayah tersebut akan terdampak dengan terjadinya perubahan hingga peningkatan dalam aspek fisik maupun non-fisik. Setiap wilayah tentunya memiliki potensi dan masalah yang ada baik potensi masalah yang timbul dari kondisi internal maupun adanya intervensi eksternal.

Riska Amelia Dewi, Mahasiswa KKN Undip, Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, kepada Poskita.co Jumat 10/02/2023, menyatakan potensi desa merupakan modal dasar yang dapat dikelola dan dikembangkan, serta tersimpan di dalam desa yang berasal dari segala sumber daya yang ada baik alam maupun manusia. Potensi yang dimiliki tersebut dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan dan perkembangan desa. Memahami potensi yang dimiliki masing-masing wilayah akan membantu dalam proses perencanaan dan pembangunan daerah.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program sebagai bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Pelaksanaan KKN dapat berupa penyelesaian masalah ataupun pengembangan potensi yang dimiliki oleh lokasi pengabdian. Sejalan dengan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Undip mengusung program keilmuan mengenai pembuatan profil potensi desa. KKN yang dilaksanakan mahasiswa pada periode ini berada di Desa Selokarto, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, selama 45 hari terhitung dari 3 Januari 2023. KKN Tim 1 Undip di Desa Selokarto terdiri dari 7 mahasiswa dari lintas jurusan dengan membawa program multidisiplin dan keilmuan. Penempatan di Desa Selokarto sesuai dengan arahan dari pihak kampus guna menggali potensi masalah yang ada untuk mendukung percepatan pembangunan.

Salah satu program keilmuan atau program individu yang diangkat oleh Riska Amelia Dewi, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, fakultas Teknik, Universitas Diponegoro adalah pembuatan profil potensi Desa Selokarto.  Adapun Dosen Pembimbing yaitu Nissa Kusariana, SKM., M,Si

Dikatakan Riska Amelia Dewi, program ini diangkat karena mempertimbangkan adanya potensi besar yang dimiliki oleh Desa Selokarto dari aspek kependudukan, pertanian dan peternakan, produksi makanan, hingga kesenian. Pembuatan profil potensi desa diawali dengan survei desa untuk pengecekan kondisi eksisting dengan melakukan wawancara kepada para Kepala Desa, Bapak Eko Wibowo beserta perangkatnya dan masyarakat setempat. Pertanyaan yang diajukan meliputi, terdapat potensi apa saja di Desa Selokarto, bagaimana masyarakat memanfaatkan potensi yang ada, bagaimana dukungan dari pemerintah desa, sudah sejauh apa potensi yang ada dikembangkan, dan lain sebagainya. Dilakukan pula telaah dokumen untuk mempertajam penggalian potensi yang dimiliki.

 Diskusi potensi desa bersama Pemerintah Desa Selokarto

Selama proses pengumpulan data, penulis bertemu dengan masyarakat yang menceritakan berbagai macam aktivitas dan potensi yang ada di Desa Selokarto. Penggalian data pun terlaksana dengan lancar karena narasumber selalui kooperatif dan informatif dalam pemberian jawaban pertanyaan. Program ini dilaksanakan sendiri oleh penulis sebagai bentuk dari pelaksanaan program keilmuan.

Desa Selokarto terdiri dari 5 RW, memiliki jumlah penduduk pada tahun 2023 sebanyak 4.874 jiwa dengan urutan ke-2 terbanyak di Kecamatan Pecalungan dan didominasi oleh usia produktif (15-64 tahun). Sebanyak 2.468 jiwa penduduknya adalah penduduk laki-laki dan 2.406 jiwa perempuan. Dominasi usia produktif dapat menjadi potensi bagi Desa Selokarto kerena dapat berpengaruh pada perekonomian desa. Potensi tersebut dapat terlihat dari tersedianya sumber tenaga kerja produktif hingga munculnya pelaku usaha kreatif.

Desa Selokarto yang merupakan dataran rendah, memiliki luas wilayah 415,18 Ha dengan penggunaan lahan yang beragam namun didominasi oleh lahan pertanian dan merupakan lahan pertanian terluas di Kecamatan Pecalungan. Hal ini sejalan dengan mata pencaharian penduduknya sebagai petani palawija. Komoditas terbesar di Desa Selokarto adalah jagung dan padi. Adapun potensi peternakan yang dimiliki adalah ayam, sapi, dan kambing. Hingga saat ini penduduk Desa Selokarto telah memanfaatkan limbah dari hewan-hewan ternak yang dijadikan sebagai pupuk kompos dan biogas.

Mayoritas penduduk Desa Selokarto juga bekerja sebagai pelaku usaha pembuat emping melinjo yang tersebar diseluruh dukuh. Usaha ini juga telah dilakukan secara turun temurun. Penduduknya pun sangat antusias terdahap kesenian, hal ini terlihat dari adanya 7 jenis kesenian di Desa Selokarto. Ke tujuh kesenian tersebut, seperti Kuntulan, Jaranan, Rebana, Karawitan, Lengger, dan Doger, serta Drumband.

 Wawancara kepada pelaku usaha emping

Kegiatan program ini dilaksanakan di Kantor Balai Desa pada Selasa, 24 Januari 2023 dengan dilakukannya pemaparan hasil kepada para perangkat desa serta pada 25 Januari 2023 dilakukan penyerahan hasil program kepada Kepala Desa Selokarto. Peserta pada pelaksanaan program ini telah sesuai dengan sasaran program yaitu pemerintah desa. Dengan demikian pemerintah desa dapat lebih menggali potensi yang dimiliki untuk di kemudian hari dapat dikembangkan lebih lanjut dan dilakukan pembuatan profil potensi desa secara lebih rinci dan lengkap.

Carik Desa Selokarto, yaitu Bapak Santoso menyampaikan “Dengan adanya pembuatan profil desa ini sangat membantu pemerintah desa terutama bagi masyarakat yang berkunjung ke balai desa dalam lebih mengenali potensi yang dimiliki Desa Selokarto.” Hal ini sejalan dengan tujuan penulis untuk lebih memperkenalkan potensi yang dimiliki Desa Selokarto kepada masyarakat yang berkunjung ke kantor desa. Profil potensi desa pada tahun sebelumnya belum dibuat dikarenakan kurangnya sumber daya yang dapat mengelola program tersebut.

Diharapkan dengan adanya profil potensi desa ini dapat bermanfaat bagi pemerintah desa maupun masyarakat Desa Selokarto. Manfaat yang didapatkan adalah mengetahui informasi singkat mengenai potensi yang dimiliki oleh Desa Selokarto baik potensi kependudukan, pertanian, peternakan, produksi makanan, hingga kesenian, sehingga dapat membantu dalam perencanaan dan pengembangan pembangunan desa.

Editor: Cosmas