Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS

Spread the love

Oleh: Junaidi, S.Pd., Mengajar Sosiologi Kelas XI IPS, SMA Negeri 3 Soromandi, Kab. Bima, NTB

Pendidikan bagi setiap manusia di dunia merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Dapat dikatakan aspek yang paling penting karena setiap manusia dapat memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan dapat belajar berperilaku baik dengan pendidikan. Sejalan dengan pendapat tersebut (Saputro & Wijayanti, 2021) dengan menyatakan bahwa melalui pendidikan proses memanusiakan manusia dalam mengembangkan kepribadian jasmani dan rohaninya. Oleh karena itu sudah seharusnya dalam pelaksanaan pembelajaran guru lebih kreatif dan inovatif. Untuk mencapai pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan inovatif diperlukan strategi dalam pelaksanaannya untuk meningkatkan kemampuan siswa (Azizi, 2021).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sosiologi memiliki arti sebagai “ilmu pengetahuan atau ilmu tentang hakikat, tingkah laku, dan perkembangan masyarakat; ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahan”. Sedangkan secara harfiah, sosiologi berasal dari gabungan dua kata, yaitu “socius” (Latin) yang berarti sahabat dan “logos” (Yunani) yang berarti ilmu.Jadi dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam masyarakat.
Ilmu ini mempelajari tingkah laku manusia dan masyarakat dalam suatu kelompok yang sedang dibangun. Contoh kelompok tersebut adalah keluarga, suku, negara, hingga organisasi politik.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, hendaknya guru ketika mengajarkan materi pembelajaran memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai. Sebagaimana menurut (Susanti, 2020), guru memiliki peran untuk menggerakkan siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung (Ramadan, 2021). Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran seperti tingkat perkembangan kognitif siswa, materi pembelajaran, dan fasilitas di sekolah.
Menyikapi hal tersebut di atas maka diterapkan metode Problem Based Learning pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima NTB untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa. Dalam model Problem Based Learning diharapkan akan menimbulkan keaktifan dan merangsang berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung, dari pada hanya menggunakan model pembelajaran yang sederhana (konvensional), dan kegiatan dalam pembelajaran juga akan lebih terarah dan jelas (Agustiningrum, 2019; Ramadhan, 2021).
Menurut (Widiasworo, 2018) bahwa Problem Based Learning adalah pembelajaran yang dapat membuat siswa meneliti, menganalisis, dan menemukan cara untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran ini saling berkaitan atau terkait dengan realitas kehidupan. Selain dapat menambah pengetahuan, siswa juga dapat mengalami dan merasakan.
Dalam pelaksanaannya, metode Problem Based Learning menurut Ertikanto (2018) dilakukan dengan menitikberatkan pada aktivitas siswa, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah yaitu: 1. Penyampaian Masalah atau Pertanyaan: Pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan yang nyata dan penting bagi siswa dan masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang diajukan harus memenuhi kriteria autentik, jelas, mudah dipahami, luas, dan bermanfaat; 2. Keterkaitan dengan Berbagai Disiplin Masalah yang diangkat dalam proses pembelajaran hendaknya berkaitan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu; 3. Investigasi Otentik: Investigasi dilakukan pada isu-isu otentik. Selain itu, investigasi juga diperlukan untuk menemukan solusi dari masalah nyata. Dalam investigasi, siswa akan menganalisis dan merumuskan masalah, mengembangkan dan membuat hipotesis, dan menjelaskan hasil akhir; 4. Menghasilkan Karya: Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa ditugaskan untuk menyusun hasil penelitian mereka dalam sebuah karya dan menunjukkan hasilnya. Artinya, siswa diminta membuat laporan hasil pemecahan masalah; 5. Kolaborasi: Dalam pembelajaran berbasis masalah, tugas yang diberikan harus diselesaikan secara kolaboratif. Kerja kolaboratif dapat dilakukan baik antara siswa dalam kelompok besar maupun kecil, atau antara siswa dan guru.
Berikut langkah-langkah penerapan Problem Based Learning pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima NTB: 1. Orientasi Siswa Terhadap Masalah: Pertama-tama guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan peralatan yang dibutuhkan, dan memotivasi siswa untuk aktif memecahkan masalah yang dipilih; 2. Organizing Students for Learning: Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan masalah yang dipilih; 3. Membimbing Investigasi Individu dan Kelompok: Peran guru adalah mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang tepat dan melakukan percobaan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah; 4. Mengembangkan dan Menyajikan Karya: Pada tahap ini, guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan bentuk laporan yang sesuai untuk menunjukkan hasil penyelidikan. Laporan dapat berupa laporan tertulis, video, atau model lainnya; 5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah Langkah terakhir dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah adalah guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses yang telah dilalui.
Berdasarkan hasil penerapan metode Problem Based Learning pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima NTB diperoleh hasil sebagai berikut: Sebelumnya masalah di masyarakat kurang mendapat perhatian dari siswa dan siswa dapat berpikir kritis untuk menemukan cara mengatasi suatu masalah dalam masyarakat. Pada ranah afektif (sikap), siswa ketika belajar di kelas maupun di luar pembelajaran selalu berusaha menjadi baik. Pada ranah (keterampilan) psikomotorik, siswa dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, menghargai pendapat, bekerja sama, teliti, dan bertanggung jawab.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning selalu dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima NTB.