Discovery Learning Tingkatkan Hasil Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas XI SMA
Oleh: Rokhmah Rizqiy Tiara Dewi, S.Pd
Guru Sejarah Kelas XI di SMA N 1 Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
Manusia adalah makhluk yang paling istimewa dibanding makhluk lainnya. Pendidik memahami manusia sesuai kodratnya mempunyai akal, kecerdasan, dan pemikiran. Sumantri (2016) menjelaskan bahwa manusia diciptakan agar mampu belajar mengolah informasi dengan baik, di mana seseorang memperoleh ilmu, keterampilan, sikap yang baik melalui informasi yang telah diterimanya. Pendidik memaknai bahwa dalam dunia pendidikan, proses untuk mendapatkan pengalaman disebut dengan belajar. Pendidikan sebagai sebuah program, dimana melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses mencapai tujuan dalam pembelajaran. Peserta didik memperoleh pendidikan sebagai aktivitas sadar dan sengaja yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.
Cintya Tifani Silvi (2019) mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar membutuhkan tenaga pendidik (guru) dalam memberikan pemahaman yang luas kepada siswa. Guru saling memberikan kontribusi siswanya agar tercipta suasana kelas yang aktif dan kreatif. Pendidik untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan merancang strategi yang tepat. Pendidik dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk berperan aktif dalam setiap proses belajar mengajar sehingga terciptanya suasana yang efektif dan efisien. Guru ikut mendukung kegiatan pembelajaran dikelas yaitu dengan cara menggunakan metode dan media pembelajaran yang menarik.
Tri Widiarto (2017) menjelaskan pembelajaran sejarah sebagai mata pelajaran yang dibentuk untuk memberikan pengetahuan mengenai masa lampau manusia yang dihidupkan kembali melalui sejarah untuk dijadikan pedoman bertindak pada masa kini dan masa yang akan datang. Zia Ulhaq (2017) mengungkapkan adanya pemisahan mata pelajaran sejarah yang dilakukan dalam Kurikulum 2013. Beliau menjelaskan bahwa berdasarkan kelompoknya, Sejarah Indonesia merupakan pelajaran yang diberikan kepada seluruh siswa, maka seringkali disebut sebagai sejarah wajib. Pendidik memahami bahwa mata pelajaran sejarah hanya diberikan kepada para siswa yang berada pada penjurusan IPS di SMA dan diberikan kepada jurusan lain (IPA dan Bahasa) sebagai mata pelajaran lintas minat.
Hassan (2012 : 35) mengemukakan bahwa setidaknya ada dua tujuan penting dari pendidikan sejarah, pertama sebagai media yang mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk mengenal nilai-nilai bangsa yang terus bertahan, berubah, dan menjadi milik bangsa masa kini. Pendidik melalui metode yang tepat dalam pembelajaran pendidikan sejarah, maka peserta didik belajar mengenal bangsanya. Guru menjelaskan tujuan yang kedua adalah sebagai wahana pendidikan untuk mengembangkan disiplin ilmu sejarah.
Guru mencontohkan sikap, tingkah laku yang baik sesuai nilai, dan norma yang berlaku. Guru berupaya untuk meningkatkan pembelajaran supaya siswa lebih aktif dan paham didalam pembelajarannya. Guru sejarah harus pandai mencari dan menggunakan model serta metode pembelajaran yang menarik. Pendidik dengan adanya model serta metode pembelajaran dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan informasi dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning agar siswa lebih termotivasi belajarnya. Pendidik dengan menggunakan metode tersebut paling cocok, karena perkembangan zaman dan perkembangan siswa perlu didukung dengan penerapan program pemerintah yaitu kurikulum 2013. Pendidik dengan menggunakan metode tersebut maka akan tepat guna dan relevan sesuai kondisi kelas, sehingga siswa dapat lebih tertarik dan memahami materi yang disampaikan. Guru dengan menggunakan metode Discovery Learning akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah serta siswa akan diajak lebih kritis didalam pembelajaran.
Cintya Tifani Silvi (2019) menjelaskan metode pembelajaran Discovery Learning sebagai suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara kritis, sistematis, dan logis, sehingga dapat menemukan sendiri pengetahuan serta keterampilannya. Penulis mengungkapkan bahwa metode pembelajaran Discovery Learning dapat membangun komitmen terhadap antar siswa dengan siswa yang lain, dapat membangun sikap aktif, kreatif, dan inofatif dalam proses belajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran serta dapat membangun sikap percaya diri dan keterbukaan terhadap hasil temuannya.
Pendidik menyebutkan beberapa ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat ditekankan oleh teori model pembelajaran Discovery Learning, yaitu : 1) siswa akan terdorong kemandirian dan inisiatif belajarnya. 2) siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai. 3) siswa berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekan pada hasil. 4) siswa termotivasi untuk mampu melakukan penyelidikan. 5) pendidik mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa. 6) Pendidik melakukan penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa.
Menurut Syah (2020) mengungkapkan beberapa manfaat discovery learning, sebagai berikut : 1) pendidik melalui metode ini melakukan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif; 2) pendidik menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa; 3) siswa memahami pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan dan ditransfer dalam situasi lain; 4) siswa dengan menggunakan strategi discovery dalam belajar dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri; 4) siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.
Pendidik berperan penting dalam memberikan pembelajaran yang bermakna pada mata pelajaran Sejarah siswa kelas XI SMA sejak dini. Peserta didik selalu diperhatikan kegiatan pembelajarannya dengan metode yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar Sejarah agar lebih terarah, efektif dan efisien. Pendidik dengan menggunakan strategi discovery learning pada mata pelajaran Sejarah maka siswa kelas XI SMA N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan, provinsi Jawa Tengah dapat meningkatkanhasil belajarnya secara lebih optimal. **
Editor: Cosmas