Metode Inkuiri ada Tema Ayo Cintai Lingkungan Siswa Kelas IV

Spread the love

oleh: Angga Deni Prastowo, S.Pd.

Guru  Kelas IV di  SD Negeri 01 Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah

Bangsa Indonesia mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebagai kurikulum operasional yang dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Pendidik dengan menerapkan  kurikulum 2013 melakukan perubahan dari kurikulum berbasis kompetensi pada tingkat satuan pendidikan. Guru selaku pelaksana kurikulum 2013 disekolah, mengungkapkan  tujuan pembelajaran IPA untuk menuntun siswa agar mampu melakukan dan menemukan sesuatu yang menekankan pada dimensi paedagogik modern dalam pembelajaran dengan  menggunakan pendekatan ilmiah. Pendidik menyimpulkan pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 itu sangat menekankan pada aspek keterampilan proses dasar dan  keterampilan terpadu.

Titis Reniati (2022) mengungkapkan bahwa pembelajaran IPA memiliki tujuan untuk menjadikan peserta didik dapat berpikir ilmiah, nalar dan kritis. Siswa mengenal pembelajaran IPA sebagai sebuah teknologi sains yang saling berkaitan. Pendidik menambahkan bahwa pembelajaran IPA di SD itu sangat menekankan pada pengembangan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara inkuiri dan ilmiah. Pendidik dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam berpikir, bekerja, dan bersikap untuk kecakapan hidupnya. Siswa mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep pembelajaran IPA untuk meningkatkan kesadaran tentang tata cara memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan.

 Peserta didik menjadi lebih aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran IPA  dalam kehidupan. Nadhira Ryana (2021) mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri sebagai pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang menempatkan pertanyaan, ide, dan pengamatan siswa sebagai dasar kegiatan pembelajaran. Pendidik memainkan peran aktif dalam proses pembelajaran agar siswa terlibat aktif dalam menyelesakan masalah dan kesulitan belajarnya.

Pendidik menyampaikan beberapa prinsip pembelajaran inkuiri, antara lain: 1) Siswa sebagai peneliti. Siswa pada metode pembelajaran inkuiri mengembangkan wawasan terkait topik pembelajaran melalui proses menemukan (discovery). Guru sebagai fasilitator berperan membimbing proses tersebut dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang dapat mengarahkan siswa untuk menemukan pengetahuan baru dari berbagai macam sudut pandang, 2) Guru sebagai asisten penelitian. Guru berperan sebagai asisten atau pemandu pembelajaran peserta didik yang terlibat aktif, 3) siswa berkolaborasi dengan teman sebaya. Siswa didorong untuk menjadi pembelajar yang aktif, termasuk dengan melakukan kegiatan yang bersifat kolaborasi dengan teman sebaya, 4) Guru dan siswa merefleksikan meteri pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan afirmasi terhadap pengetahuan baru anak melalui umpan balik atas usaha siswa selama proses pembelajaran.

Peserta didik dapat memperoleh beberapa manfaat dalam pembelajaran inkuiri, antara lain: 1) siswa dapat melakukan “pemanasan”  otak sebelum belajar. Sebelum memulai diskusi, mulailah pelajaran dengan “pemanasan” dengan memutar video atau memberikan dokumen sumber utama seperti poster atau buku cerita tentang topik baru yang menurut siswa menarik, 2) Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka, 3) Siswa dapat memahami pelajaran secara lebih dalam untuk menjadi lebih berdaya saing dalam melakukan pembelajaran. Siswa mellaui metode inkuiri didorong untuk memahami sebuah konsep secara menyeluruh dan mendalam karena mereka secara aktif terlibat langsung. Peserta didik dalam belajar IPA, khususnya tema ayo Cintai Lingkungan di kelas IV dapat dilakukan dengan metode inkuiri ini.

Peserta didik ditanamkan mempunyai kewajiban menjaga lingkungan. Siswa mengenal lingkungan sebagai sesuatu yang begitu dekat dengan kehidupan manusia karena jika lingkungan bersih maka hidup akan terasa nyaman. Siswa menjaga lingkungan sebagai sebuah kewajiban karena manusia yang berperan aktif dalam lingkungan. Peserta didik memiliki rasa peduli dengan lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi suatu bencana alam,  karena pada dasarnya salah satu faktor dari terjadinya bencana alam itu sendiri adalah akibat dari ulah manusia.

Siswa mempelajari hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Siswa mempelajari hubungan saling ketergantungan antara berbagai macam makhluk hidup yang berbeda dalam satu habitat disebut komunitas. Siswa mempelajari macam komunitas yang meliputi: sawah, padang rumput, hutan, pantai, dan danau. Guru memberi contoh komunitas sungai seperti: tanaman air, fitoplankton, zooplankton, ikan kecil, dan ikan besar. Siswa mempelajari lingkungan yang dibedakan menjadi dua macam, yakni: 1) Lingkungan biotik, terdiri dari makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan manusia), 2) Lingkungan abiotik, terdiri dari benda-benda tak hidup (air, batu, dan tanah).

Pendidik dengan menerapkan metode inkuiri dalam kegiatan belajar IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Guru menyadari pentingnya metode inkuiri untuk pembelajaran di kelas IV, tentunya dengan memperhatikan karakteristik anak dalam mempelajari materi Ayo Cintai Lingkungan sejak dini. Maka dari itu, metode inkuiri sangat penting dikembangkan di sekolah-sekolah agar siswa termotivasi belajarnya terutama di SDN 01 Malangganten, kecamatan Kebakkramat, kabupatenKaranganyar, provinsi Jawa Tengah. ***

Editor: Cosmas