KKN Tim 1 UNDIP Sosialisasi Pencegahan DBD  di Desa Selokarto  

Spread the love

Selokarto, Poskita.co – Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa menyerang siapa saja. Dibutuhkan sosialisasi agar warga masyarakat paham tentang BDB baik bahayanya maupun pencegahannya.   

Riska Amelia Dewi, salah satu anggota KKN Tim 1 UNDIP di Desa Selokarto, menuturkan kepada Poskita.co Selasa (07/02/2023), Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti. Kasus penyakit ini biasanya terjadi di daerah tropis dan subtropis. Virus yang ditularkan dapat menyebabkan demam tinggi, trombosit turun, dan yang paling parah dapat menyebabkan kematian.

Upaya pencegahan demam berdarah merupakan tanggung jawab dari semua elemen masyarakat. Untuk itu penting adanya pemahaman mengenai bagaimana pencegahan hingga penanganan demam berdarah oleh masyarakat dari setiap usia. Desa Selokarto menjadi salah satu desa di Kecamatan pecalungan yang terkena dampak dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut, salah satunya berada di Dukuh Kedondong. Dukuh Kedondong merupakan salah satu dukuh dari 8 dukuh di Desa Selokarto yang tiap tahunnya memiliki kasus demam berdarah.

Pengecekan Jentik Nyamuk di Rumah-Rumah Masyarakat Dukuh Kedondong

Hingga pada tahun 2022 masih didapati kasus demam berdarah di Dukuh Kedondong yang disebabkan oleh adanya perilaku hidup masyarakat yang tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku tersebut salah satunya adalah menghiraukan bahaya genangan air di lingkungan rumah. Adanya genangan air dapat mempermudah terjadinya perkembangbiakan nyamuk dikarenakan nyamuk dapat dengan mudah membuat tempat perindukan yang menghasilkan jentik-jentik nyamuk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya perubahan perilaku dari masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah perilaku masyarakat adalah dengan diberikannya edukasi kepada masyarakat melalui tindakan-tindakan pencegahan pertama dalam rumah tangga. 

Program yang diusung oleh mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP di Desa Selokarto  dengan Dosen Pembimbing  Nissa Kusariana, SKM., M,Si, menjadi salah satu program multidisiplin yang dilaksanakan dalam dua tahapan. Pada tahap pertama dilaksanakan pada Sabtu, 28 Januari 2023 dengan dihadiri oleh 21 ibu-ibu di Dukuh Kedondong. Sosialisasi dilakukan dengan pengenalan bahaya, gejala, hingga penyampaian pencegahan demam berdarah beserta diskusi tanya jawab bersama ibu-ibu di Dukuh Kedondong. Kegiatan tersebut ditutup dengan kegiatan pengecekan jentik-jentik nyamuk pada 10 rumah di Dukuh Kedondong sebagai sampel. Dari 10 rumah, ditemui 1 bak mandi dan 1 ember penampung air hujan di depan rumah yang terdapat jentik-jentik nyamuk. Untuk itu selama pengecekan dilakukan penyampaian perilaku hidup bersih dan sehat serta penerapan 3M kepada masyarakat Dukuh Kedondong.

Pemberian Edukasi Pencegahan DBD Kepada Anak-Anak Usia Sekolah di Dukuh Kedondong  

Tahap ke dua dilakukan pada Minggu, 29 Januari 2023 melalui pendekatan edukasi kepada anak-anak usia sekolah yang mana diharapkan dapat membantu memberantas jentik-jentik nyamuk di daerah sekitar rumah maupun tempat mereka bermain. Dihadiri oleh 18 anak-anak usia sekolah di Dukuh Kedondong. Edukasi yang diberikan melalui video pembelajaran pengenalan dan pencegahan demam berdarah, menyanyikan lagu 3M, diskusi interaktif melalui pembuatan ovitrap (alat perangkap jentik nyamuk), melakukan permainan dan ditutup dengan pembagian hadiah berupa ikan cupang sebagai bentuk pembelajaran dan pengenalan hewan pemakan jentik nyamuk. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan pihak Puskesmas Pecalungan yang mana dikoordinasikan langsung oleh bidan Desa Selokarto yang turut menghadiri kegiatan pencegahan demam berdarah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP.

Masyarakat Dukuh Kedondong sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang diadakan selama dua hari ini dengan turut berbagi pengalaman dan menyampaikan pendapat. Untuk itu, diharapkan sosialisasi pencegahan demam berdarah terutama pada masyarakat Dukuh Kedondong dapat mengubah perilaku masyarakat dan mengurangi kasus terjadinya demam berdarah di Dukuh Kedondong. Kondisi dukuh yang masih didominasi oleh perkebunan dan banyaknya masyarakat yang menernak hewan yang berdekatan dengan rumah penting untuk menguatkan perilaku hidup bersih dan sehat di dukuh ini. **

Editor: Cosmas