Kotak Sortasi Tingkatkan  Kognitif Anak  di TK Pertiwi  03 Dawung

Spread the love

Oleh: Parsi, S.Pd.

Kepala Sekolah di TK  Pertiwi 03 Dawung Mengajar Kelompok B,  Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah


            Pendidik menyadari pentingnya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal sekolah sejak dini, khususnya melalui kegiatan-kegiatan di PAUD dalam menanamkan kejujuran, kedisiplinan, dan berbagai hal positif lain yang bagus untuk pertumbuhan anak. Fahri Zulfikar (2021) mengungkapkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai ruang ekspresi yang dapat membantu proses perkembangan anak lebih optimal. PAUD memiliki tujuan untuk membentuk anak yang berkualitas sebelum memasuki pendidikan dasar, serta mengarungi kehidupan setelah dewasa kelak.

Anak usia dini sebagai individu yang mempunyai potensi perkembangan dan pertumbuhan yang pesat dalam kehidupannya (Lutfi Nur: 2019). Anak usia dini mengalami fase usia emas. Masa usia emas sebagai masa ketika seseorang individu dapat menerima dan mengolah informasi secara cepat dan tahan lama. Pendidik berperan penting dalam rangka mengembangkan potensi anak usia dini melalui  lembaga pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidik menyampaikan tujuan PAUD untuk membina anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun dengan memberikan rancangan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam menempuh pendidikan. PAUD sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang meliputi integrasi dari perkembangan aspek: nilai agama, moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Pendidik mengungkapkan bahwa urgensi pendidikan anak pada usia dini berdasarkan tinjauan psikologi untuk mengembangkan berbagai aspek kecerdasan sebagai bawaan anak. Pendidik menyatakan bahwa  bahwa faktor keturunan mempengaruhi perkembangan seseorang dan faktor dari lingkungannya.

 Potensi yang dimiliki anak sejak lahir akan berkembang ketika dibesarkan dalam lingkungan yang mendukungnya. Pendidik menyampaikan perkembangan kognitif anak usia dini,meliputi: 1) belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks yang baru; 2) berpikir logis yang mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan 3) siswa berpikir simbolik yang mencakup kemampuan dalam menyebutkan, menggunakan konsep bilangan, dan mengenal huruf. Siswa mempresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar yang dipelajarinya.

Pendidik dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak salah satunya melalui permainan kotak sortasi. Pendidik menambahkan bahwa kotak sortasi dapat digunakan sebagai media permainan dan pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas TK kelompok B sejak dini. Media kotak sortasi dapat diterapkan pada anak yang berusia sekitar 2 sampai 6 tahun. Siswa menggunakan kotak sortasi untuk memasukkan keping-keping geometri ke dalam kotak melalui lubang yang sesuai. Guru menjelaskan kotak sortasi terdiri dari: enam sisi berukuran sama, lima lubang, dan lima keping-keping geometri yang bersesuaian dengan lubang. Siswa dapat membuka sisi bagian atas kotak sortasi secara otomatis. Pendidik menjelaskan kegunaan kotak sortasi untuk mengeluarkan kembali keping-keping bangun ruang yang telah dimasukkan ke dalam kotak melalui lubang yang bersesuaian. Sisi-sisi dari kotak dibuat dengan tekstur yang sama  dengan menggunakan amplas halus.

Siswa memiliki kemampuan mengenal bentuk geometri sebagai tingkat intelektual anak dalam menyusun kepingan kotak sortasi, kemampuan mengenal bentuk geometri, ketepatan mencari kepingan kotak sortasi, kemampuan mengelompokkan bentuk geometri,dan menyusun kepingan kotak sortasi menjadi suatu bentuk bangun. Siswa mampu menghitung kepingan kotak sortasi sebagai alat permainan yang terdiri dari bermacam-macam bentuk yang dimainkan dengan cara memasukkan balok ke dalam lubang yang sesuai dalam kotak sementara (Ayuna dan Darmiati: 2018).

Siswa melalui permainan kotak sortasi diharapkan dapat mengikuti pembelajaran lebih optimal. Hikmah dan Zahro (2020) mengungkapkan bahwa dengan bermain anak dapat melibatkan semua inderanya untuk mengembangkan kemampuannya sendiri melalui pengalamannya. Siswa mengenal bentuk geometri yang terdiri dari bangun datar dan bangun ruang. Contoh bangun datar diantaranya segitiga, jajar genjang, per-segi panjang, belah ketupat, trapesium, dan lingkaran. Siswa mengenal bangun ruang yaitu: kubus, balok, tabung, prisma, dan kerucut

Pendidik menyadari pentingnya kegiatan permainan dengan kotak sortasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak sejak dini. Anak tidak lagi malu bertanya terhadap kesulitan belajar yang dialaminya dalam permainan yang menarik untuk mengenal geometri. Anak dapat leluasa bermain kotak sortasi yang dilakukannya dalam pembelajaran. Dengan demikian, anak kelompok B di TK Pertiwi 03 Dawung, Kecamatan Matesih, Kabupaten karanganyar, provinsi Jawa Tengah akan lebih mudah dalam meningkatkan kemampuan kognitif melalui kegiatan  permainan kotak sortasi sehingga prestasi anak dapat meningkat. *

Editor: Cosmas