Aksi SMP Negeri 8 Surakarta Lawan Corona

Spread the love

Oleh: Sri Suprapti

Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta

 

Setelah adanya penetapan Virus Corona sebagai bencana nasional, membuat SMP Negeri 8 Surakarta “meliburkan” sekolah dan mengganti lokasi kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi di rumah.

Walaupun begitu, Kepala Sekolah Triad Suparman MPd mengatakan tinggal di rumah bukan berarti menyerah untuk memberikan kesempatan belajar bagi murid, guru dan orang tua. Tetapi membatasi sekolah dan sebagian kegiatannya. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak boleh dihentikan. Pembelajaran secara online tidak hanya ditujukan oleh murid saja, tetapi juga guru dan orang tua.


Pada hari  Senin, 23 Maret 2020 Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Triad Suparman menyaksikan penyemprotan yang dilakukan oleh petugas Damkar dari Surakarta. Hal itu sebagai bentuk keseriusan untuk terlibat dalam mengantisipasi penyebaran serta melawan Virus Corona yang kini sudah dinyatakana sebagai pandemi. Penyemprotan dilakukan selama kurang lebih 1 jam. Mulai dari lantai bawah dan atas, tidak ada yang terlewatkan. Ruangan yang biasanya ditutup rapi dan dikunci,  dibuka semuanya. Petugas dengan jumlah 12 orang sangat membantu sekali dan sekaligus membuat tenang warga SMP Negeri 8 Surakarta. Guru yang piket termasuk wakil kepala sekolah juga ikut menyaksikan bahkan saking senangnya hingga Bapak/Ibu Guru merasa penasaran dengan minta informasi tentang bahan penyemprotan oleh petugas yang dipakai untuk menyemprot. Itu merupakan bukti bahwa Bapak / Ibu Guru ingin sekali terhindar dari Virus Corona.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati, SH MH, dalam pantauannya di SMP Negeri 8 Surakarta menyampaikan bahwa penyemprotan dengan cairan disinfektan bukan hanya dilakukan di sekolah ini, tetapi juga dilakukan di seluruh kota Surakarta. Bahkan beliau sendiri juga selalu mendatangi tempat-tempat yang sedang dalam penyemprotan. Kadinas seperti biasanya di saat mengunjungi sekolah, selalu mengajak foto bersama dengan bapak ibu guru. Untuk kali ini tidak dilakukan foto berulang kali tetapi hanya dilakukan 2 (dua) kali saja, karena kondisi, yang harus menjaga jarak dan waktu yang tidak boleh berdekatan juga tidak boleh terlalu lama.
Untuk lingkungan kerja, SMP Negeri 8 Surakarta telah melakukan sejumlah sosialisasi terkait Virus Corona dan cara pencegahannya kepada Bapak Ibu Guru/ Karyawan untuk menyediakan hand sanitizer yang dapat diakses setiap saat. Ide cemerlang dari Kepala Sekolah Triad Suparman yaitu meracik sendiri untuk membuat hand sanitizer, bahan utamanya daun sirih yang direbus dengan air yang mendidih, kemudian dicampur dengan alkohol 70 %. Untuk cara yang ke dua adalah alkohol 90 % dijadikan 70 %. (https://youtu.be/7cGt4TvQcPw ).
Hari Kamis, 19 Maret 2020 semua Bapak /Ibu Guru dan Karyawan kerja sama untuk kerja bakti membersihkan kelas dan lingkungannya. Ternyata siswa jaman now, banyak sekali yang kurang disiplin. Sebagai contoh banyak buku paket dan buku pelajaran yang lain ditinggal di laci meja, juga di atas meja yang tidak tertata. Tidak hanya buku saja yang ditinggal. Mukena, tempat makan dan minum pun juga ditinggal. Bahkan ada juga makanan yang masih tersisa dan tertinggal pula. Dengan perilaku anak yang seperti itu, peringatan bagi orang tua untuk selalu memantau pembawaan anaknya. Apalagi hari Jum’at merupakan hari terakhir KBM setelah itu libur hari Sabtu dan Minggu.
Saat ini siswa belajar di rumah dan guru bekerja dari rumah. Hanya yang piket saja, masuk dan itu pun tidak lebih dari 10 orang setiap harinya. Guru yang piket bisa melakukan apa saja antara lain: olah raga, contohnya jalan kaki di halaman sekolah, tenes meja, badminton. Untuk olah raga yang biasanya volley, saat ini ditiadakan karena guru yang piket tidak memenuhi untuk melakukan olah raga volley.
Perlu diketahui, bahwa SMP Negeri 8 Surakarta setelah dinyatakan terjadi Virus Corona, Kepala Sekolah langsung mengambil sikap antara lain memberikan informasi selama KLB di halaman sekolah (apel pagi). Saat apel memang diikuti oleh semua bapak Ibu Guru/Karyawan, tetapi hanya sebentar saja. Informasi yang disampaikan oleh Kepala Sekolah antara lain tentang Penilaian Tengah Semester (PTS) yang dilakukan pada hari Senin sampai Jum”at tanggal 16–20 Maret 2020. Teknis yang digunakan dengan cara yaitu guru masing-masing mata pelajaran menyampaikan soal kepada wali kelas untuk dilanjutkan ke grup kelasnya. Anak-anak setelah selesai mengerjakan tugas bisa langsung dikirim ke guru mapel masing-masing. Setiap hari dijadwal ada 3 (tiga) mapel yang dikirim ke siswa.
Setelah selesai PTS, untuk mengisi waktu luang anak-anak diberi tugas yang ringan-ringan dalam arti tidak seperti pada waktu PTS. Contohnya mapel bahasa Jawa, memberi tugas membaca artikel tentang kejujuran, kemudian siswa mencari contoh yang lain selain dalam bacaan, dan sekaligus yang dilakukan setiap harinya kemudian ditulis, yang nantinya setelah masuk tugas dikumpulkan untuk dibahas bersama-sama. Tujuannya adalah untuk membiasakan siswa berperilaku jujur dalam melakukan sesuatu atau pun dalam berbicara.
“Rangkaina kegiatan pencegahan ini kami lakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menghambat penyebaran Virus Corona serta melindungi warga SMP Negeri 8 Surakarta pada khususnya dan warga Kota Solo pada umumnya,” informasi yang disampaikan oleh KS saat apel pagi. Kami semua berharap semoga virus Covid-19 segera diatasi sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa dilakukan kembali.
Usaha Bapak/Ibu Guru untuk siswa selama kondisi seperti ini yaitu selalu memantau keadaan mereka melalui wa grup paguyuban (orang tua). Sekolah tidak menerima siswa yang datang ke sekolah apapun alasannya. Jadi apabila ada keperluan, entah itu dari guru ataupun siswa sendiri, yang menjadi penghubung adalah hape. Sebagai contoh, dalam pemberian penugasan yang bagi siswa kurang jelas, bisa ditanyakan langsung melalui hape masing-masing kepada guru yang bersangkutan. Sementara ini, sejak PTS sampai sekarang tidak ada masalah untuk kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau online. Terbukti bahwa hubungan antara guru, siswa dan orang tua tidak ada masalah sama sekali.
Sedikit info bahwa untuk mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, memasak daging dan telur sampai matang. Hindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan. Melakukan kebersihan tangan rutin terutama sebelum memegang mulut, hidung, mata serta setelah memegang instalasi publik. Mencuci tangan dengan air dan sabun serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan dapat menggunakan alkohol 70–80 % handrub, sejenis cairan berbahan dasar alkohol plus gliserin sebagai pelembut.
Harapan kita semua agar Virus Corona segera menjauh dari lingkungan. Dan kita bisa hidup dengan tenang dan nyaman, normal kembali seperti hari-hari sebelum Corona merebak. Semoga pemerintah dan semua elemen yang terkait dengan penanganan virus ini cepat mendapatkan vaksin atau penangkal dari virus ini. Marilah kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, berdoa terus menerus demi keselamatan kita bersama. Amin.

Editor: cosmas