Siswa SD Kanisius Serengan Berpuasa dan Berpantang  

Spread the love

Solo, Poskita.co – Serangkaian kegiatan prapaskah,  dimulai saat Rabu Abu,  umat Katolik  menerimakan abu pada dahi mereka. Agar umat  selalu ingat  manusia berasal dari abu dan akan kembali menjadi abu. Selain itu, siswa juga ikut berpuasa dan berpantang.

Hal ini yang dilakukan oleh anak-anak SD Kanisius Serengan mulai dari belajar berpuasa dan pantang, jalan salib, dan sekarang anak -anak kembali akan meningkatkan iman mereka dengan Ibadat APP Minggu ke-4 yang dipimpin oleh Suster Mary, MASF dari panti Asuhan Karuna Putri Songgolangit Sukoharjo.

“Anak-anak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan prapaskah,”  ungkap Paulus Sunaryo, S.Pd, selaku Koordinator kegiatan APP di SD Kanisius  Serengan.

Bersamaan dengan kegiatan tersebut Ridwan Adi Putro mengungkapkan,  ”Kegiatan ini sangat positip untuk melatih iman dan kerendahan hati anak-anak dalam menyikapi prapaskah tahun ini.”

Seperti tema   Berbuah Dalam Kesaksian, Suster Mary, MASF menyampaikan bahwa dalam masa prapaskah ini kita tidak hanya berbuat untuk diri kita sendiri tetapi harus bisa berbuah dalam iman, pelayanan, dan kesaksian kita.

“Hal yang utama dalam kegiatan prapaskah adalah anak-anak sudah bisa mengenal akan kerendahan hati mereka   terutama kelas kecil yaitu kekas 1 sampai kelas 3,”  ungkap Bu Agatha Andaning.

Dalam refleksinya anak- anak sudah mulai bisa menerima akan kelemahan mereka sedangkan dalam aksinya mereka sudah merubah sikap egois menjadi empati akan teman-teman dan orang lain. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan menyisihkan sebagian uang sakunya demi membantu sesama.

Menurut Suster Mary kegiatan seperti ini sebaiknya tidak dilakukan saat prapaskah saja, namun pada kesempatan tertentu. Hal ini bisa dilaksanakan karena anak-anak bisa belajar saling sharing dan dapat menentukan sikap apa yang terbaik dalam membangun kebersamaan iman di lingkungan SD Kanisius Serengan.

Di akhir kegiatan, Bu Fany selaku guru kelas 2 menyampaikan keinginannya agar pembiasaan karakter bisa dilakasanakan kapanpun dan dimanapun.

“Kita harus greteh untuk mengingatkan kebaikan kepada anak-anak kita,” ungkapnya.

Budi Baskoro, S.Pd, Guru SD Kanisius Serengan,  berharap semoga kegiatan ini menjadi semakin nyata dalam kehidupan sehari-hari anak-anak sehingga ke depannya. Supaya mereka lebih bisa menjaga diri dalam menempuh masa depannya dengan lebih baik.**

Cosmas