Penggunaan Flanelnamber Tingkatkan Kemampuan Matematika Anak Tunagrahita

Spread the love

Oleh: Tri Winarsih, S.Pd
SLB Negeri Sragen

Permasalahan di bidang pendidikan semakin lama semakin kompleks dan semakin sarat dengan tantangan. Sekolah sebagai suatu lembaga yang memiliki fungsi untuk membantu perkembangan siswa dan memecahkan masalah yang dihadapi siswa perlu ditingkatkan peran dan tanggung jawabnya. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang Dasar Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:5) yang menyatakan bahwa: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, setiap kegiatan pendidikan termasuk dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah harus menjadi perhatian yang utama dan sungguh-sungguh.
Proses kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang integral dari kegiatan pendidikan harus dapat menjadi tujuan penting dan utama dalam memajukan tujuan pendidikan sekolah, sehingga dapat memberikan andil dalam meningkatkan mutu pendidikan secara umum dan khusunya bagi sekolah itu sendiri. Agar dapat berjalan dengan baik, proses pembelajaran di sekolah terutama untuk anak tunagrahita harus didukung adanya tenaga guru yang profesional, sumber pelajaran yang lengkap, dan media pembelajaran yang memadai.
Tunagrahita merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektualnya dibawah rata – rata. Anak tunagrahita memiliki kelemahan dalam berfikir dan menalar. Akibat dari kelemahan tersebut anak tunagrahita mempunyai kemampuan belajar dan beradabtasi social dibawah rata – rata. Anak yang mempunyai taraf kecerdasan yang rendah, maka untuk meniti tugas perkembangannya ia sangat membutuhkan media pembelajaran terutama dalam mata pelajaran matematika.
Media pendidikan matematika yang lebih cenderung disebut alat peraga (manipulative materials) matematika dapat didefinisikan sebagai suatu alat peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang telah dituangkan dalam GBPP bidang studi
matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar matematika. Yang dimaksud alat peraga adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Sedangkan yang dimaksud alat pembelajaran yaitu alat bantu yang digunakan untuk memperlancar pembelajaran matematika, seperti flanelnamber.
Flanelgraf adalah media pembelajaran matematika yang berupa guntingan–guntingan angka yang bagian belakangnya dilapisi ampelas. Guntingan angka ditempelkan pada papan yang dilapisi kain flanel yang berbulu. Pada flanelnamber guntingan angka dapat dipindah-pindah sehingga memungkinkan menarik perhatian siswa, bahkan siswa dapat berperan aktif. angka dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya termasuk susunanya dapat diubah– ubah. Pembelajaran dapat disetting sesuai kebutuhan individu.Penggunaan media pembelajaran atau alat peraga flanelnamber memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekuaranag menggunakan flanelnamber adalah

  1. Mengajar dengan memakai flanelnamber banyak menuntut guru
  2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
  3. Perlu kesediaan berkorban secara materi
    Kelebihan yang didapat dengan menggunakan flanelnamber adalah
  4. Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena pelajaran menjadi lebih menarik
  5. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya
  6. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak akan mudah bosan
  7. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar.(*)

Editor:Cosmas