Saat Pensiun, Daniel Nyaman Berkebun Durian Musangking

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dengan niat menyalurkan hobi senang berkebun, membuat Daniel Wijanarko (57 th), warga Tajem, Maguwoharjo, Sleman, memberanikan diri membuat kebun durian di wilayah Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Klaten.

Saat ditemui redaksi di kebun duriannya yang diberi nama Tana Durian, Jumat (29/9/2023) petang, Daniel mengaku tetap enjoy dan menikmatinya. Sosok pekerja keras pensiunan Astra ini, mengaku awalnya gemar atau pemburu durian di sejumlah daerah. Kalau ada durian yang mantap, ia akan berusaha mendatangi dan menikmatinya.

“Kita jalani saja dan selama 3 tahunan ini, kami bikin kebun durian yang kita namakan Tana Durian. Saat ini didominasi pohon durian jenis Musangking yang harganya per kilonya Rp 300 ribu. Sekedar tahu, durian Musangking ini rasanya enak sedunia dan legit,” ungkap Daniel.

Diceritakan, untuk total pohon durian di Tana Durian ini ada 37 yang terdiri 33 pohon durian Musangking dan lainnya durian lokal, yaitu ada 3 pohon durian Pelangi dan satu pohon durian Bawor. Kebetulan setiap pohon Musangking ini rata-rata ada 15-20 buah yang siap besar dan diorder.

Dari pantauan redaksi, suasana Tana Durian ini nyaman kalau pelanggan berkunjung di petang hari. Suasana nyaman, angin sepoi-sepoi dan bisa menikmati matahari tenggelam. Apalagi sambil menikmati aneka menu yang disediakan di Tana Durian, antara lain ada kopi durian, es durian, pisang siram durian dan lainnya.

“Di Tana Durian ini buka setiap hari, mulai pukul 11.00 sampai 21.00 WIB. Kalau Sabtu dan Minggu biasanya ramai dan kami sediakan durian lokal di sini. Untuk acara kumpul keluarga atau reuni pertemuan sahabat juga nyaman di sini sambil nyantai-nyantai nikmati durian yang ada,” ujarnya.

Para abdi negara juga suka merapat ke Tana Durian Granting yang dikelola Mas Daniel pensiunan Astra Motor.

Suasana Tana Durian ini, terlihat pohon durian memenuhi area kebun dari sisi depan hingga belakang dengan total luas lahan sekitar tiga ribu meter persegi. Lokasinya 50 meter selatan Balai Desa Granting, Klaten. Untuk parkir mobil bisa di sisi timur dan google maps juga bisa dilihat letaknya dengan ketik tana durian Klaten.

Kecintaan Daniel pada Si Raja Buah itu tumbuh sudah sejak lama. Kala masih aktif bekerja dan kerap berpindah-pindah kota tempat kerja, Daniel menjadi penikmat durian. Dari kecintaan tersebut, Daniel memutuskan membeli lahan untuk dijadikan kebun durian dan pilihannya jatuh di Klaten lantaran dekat dengan tanah kelahiran istrinya yang orang Klaten.

Kemampuannya dalam berkebun, diakuinya secara autodidak dengan berselancar melalui dunia maya. Dia kemudian bergabung dengan komunitas dan belajar dengan teman-temannya di perguruan tinggi. Ketelatenannya menuai hasil dengan pohon-pohon yang dia tanam mulai berbuah.

“Awalnya saya mengisi hari-hari selepas pensiun yang sepi tak ada kegiatan. Tak ada pikiran untuk mengembangkannya menjadi usaha seperti ini dan istri kan asli Granting ini. Ya, akhirnya kita beranikan usaha berkebun durian sampai saat ini. Penggemarnya yang datang luar biasa, dari berbagai kalangan,” ungkap Daniel.

Ditambahkan pula, untuk menu kopi durian dihargai mulai Rp 12 ribu per gelas dan kopi yang digunakan jenis kopi robusta. Sedang es durian dibanderol dengan harga mulai dari Rp 15 ribu dengan resep racikan sendiri. Untuk menu lainnya juga disiapkan dan saat ini ada 2 orang karyawan yang layani pengunjung di Tana Durian. (Kim)