Proyek Kampus Poltekpar Sragen Telan Rp 1,3 Trilyun

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) hadir langsung ke Sragen untuk melihat progres pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Solo Raya di Gemolong Kamis (14/9). Progres pembangunan Poltekpar Soloraya di Sragen ini dinilai memuaskan.

Menparekraf RI Sandiaga Salahudin Uno tiba di lokasi kampus Poltekpar Soloraya Sragen sekitar pukul 15.30. Lantas dilanjutkan seremoni Topping Off atau penutupan atap gedung Poltekpar Soloraya dan pembukaan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Poltekpar Bali di Solo Raya. Selain itu Menparekraf bersama Bupati Sragen dan Anggota DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menuangkan semen secara simbolik.

Dalam Kesempatan Tersebut Sandiaga Uno menyampaikan terima kasih pada komisi X yang berpihak pada pembangunan poltekpar Soloraya. Sandiaga Uno melakukan peninjauan progres pembangunan dan meyakini kampus ini bisa mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk menopang pariwisata.

Dia menyampaikan Kampus Pusat kepariwisataan terintegrasi ini terbesar di Jateng akan berdiri di Sragen. ”Nanti akan cetak SDM unggul, yang akan bawa Indonesia maju khususnya di sektor wisata yang sekarang sudah naik,” terang Sandiaga Uno.

Dia menegaskan peningkatan pariwisata Indonesia dinilai akibat meningkatnya kualitas SDM yang mampu bersaing dengan internasional. Dengan pertimbangan itu Kemenparekraf membangun kampus Poltekpar diatas tanah seluas 20 hektar.

”Ini akan dibangun secara totalitas memakan dana Rp1,3 triliun dengan anggaran beberapa tahun ke depan,” katanya.

Dia memastikan pembangunan ini tepat sasaran, bermanfaat dan tepat waktu. Karena lulusan Poltekpar Kemenparekraf terserap di dunia kerja 100 persen. Lantas pemilihan Sragen atau kawasan Soloraya ini sebagai bentuk dan upaya mendorong kawasan heritage. ”Jadi ini kampus dibangun dengan konsep Green Kampus di kawasan yang memiliki destinasi wisata heritage. Dimana kawasan soloraya ini memiliki wisata sejarah. Ini pusat unggulannya adalah wisata sejarah,” ujar mas Menteri.

Dia menambahkan keberadaan kampus ini juga akan memberikan peluang bisnis bagi masyarakat Kecamatan Gemolong dan Kabupaten Sragen. Dia berharap potensi yang ada ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat Sragen. Lantas mampu memberikan peluang kerja pada seluruh warga.

Pihaknya juga menyinggung berdirinya poltekpar atas perjuangan dari Anggota komisi x DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti. ”Ada tambahan khusus Poltekpar Soloraya. Kementerian tidak minta tambahan anggaran, tapi saya rasa ada tangan-tangan halus ibu Agustina Wilujeng yang membantu,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan dua tahun lalu tanah sekitar tergolong tandus untuk pertanian. Lantas saat ini diharapkan ada manfaat bagi warga Sragen. “Jadi 2 tahun lalu baru hibah, belum ada sertifikat. 2 tahun lalu masih tanah tandus. Sekarang sudah jadi milik kementerian Pariwisata. Dengan demikian tanggungjawab merawat dan membangun jadi milik kementerian,”

Lantas Sragen jadi tuan rumah. Warga Sragen harus tangkap peluang ini demi mengembangkan wilayahnya.

Sementara Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tidak pernah menduga pada masa kepemimpinannya Sragen dibangun Poltekpar Soloraya. Apalagi dia Bupati perempuan pertama, Namun bisa berdiri poltekpar yang begitu megah.

Yuni menyampaikan multi player efect sudah terasa di harga tanah. Dia melihat hadirnya poltekpar bisa mengentaskan kantong kemiskinan di utara bengawan Sragen. ” Dengan ini kami harap angka kemiskinan menurun,” ujarnya.

Dia juga berharap bisa selesai agar lahan seluas 20,3 hektar tidak sia sia. Lantas pihak Pemkab Sragen juga sisihkan pendapatan dari ASN. ” Kita himpun dan sisihkan dana, 10 mahasiswa kita bantu,” ujarnya. (Cartens)