Strategi Prabowo Agar Menang Pilpres 2024

Spread the love

Oleh Tante Paku

Di usianya yang sudah 73 tahun saat pilpres 2024 nanti, Pak Prabowo jika mau bertindak bijaksana maka ia akan memperoleh kemenangan tanpa perlu bekerja keras dan emosional. Lalu apa yang harus dilakukan Prabowo?
.
Masyarakat mungkin sudah mencatat dan memberinya label pada Pak Prabowo sebagai orang yang arogan dan temperamental, beliau akan mudah marah ketika ada sesuatu yang mengganggu, serta akan tinggi hati saat ada seorang yang memberi pujian. Apakah sifat Prabowo memang sudah terlahir seperti itu? Ataukah karakter tersebut sudah mengakar dan akan terus terbawa meski usianya bertambah tua? Silahkan Anda menganalisanya.
.
Apakah kini Prabowo tidak berubah, tetap sama arogan dan temperamental? Cuma kadarnya saja yang lagi dikurangin. Dan itu apakah tidak lebih dari sekadar bagian strategi politiknya saja? Sebab dia nyatanya masih terus mengincar kursi RI 1 meski sudah pernah kalah dua kali berturut-turut.
.
Ada yang bertanya saat ingin maju lagi di pilpres 2024 ini : “Prabowo sebenarnya lagi ngejar apa sih?”
.
Karena kalau dipikir-pikir, keinginannya jadi capres untuk ketiga kalinya ini pasti ada sesuatu yang ingin dicapai. Seperti ada ambisi yang tampaknya harus diselesaikan. Apakah itu soal urusan bisnis ? Atau memang benar ingin mengabdikan diri untuk negara?
.
Sebaiknya, Pak Prabowo harus legowo dan ikhlas mengikuti apa arahan Pak Jokowi bukan mengikuti para pembisiknya, yang nyatanya tak pernah berhasil dalam setiap kompetisi Pilpres. Prabowo mestinya SADAR kalo dia dikelilingi para Brutus yang menjerumuskannya. Ia hanya “diperalat” untuk kepentingan kelompok yang hanya mementingkan nafsu berkuasanya tanpa memikirkan nasib bangsa dan negara di masa depan dengan lebih serius.
.
Pak Prabowo ini pada dasarnya berhati baik, humoris dan cinta tanah airnya, tapi ia punya kelemahan yang berhasil dimanfaatkan para penyusup untuk terus maju menjadi Calon Presiden dengan cara apapun.
.
Akibatnya Prabowo tak pernah beristirahat dengan santai di hari tuanya ini. Ia dipaksa, ia didoping untuk tetap mengobarkan nafsu berkuasanya dengan berbagai teori politiknya yang dianggapnya pasti menang.
.
Nyatanya Wahyu Makutho Romo tak pernah didapatnya. Sekali maju sebagai Cawapresnya Mega GAGAL. Dua kali maju jadi capres pun gagal juga, walau selalu protes dan merasa menang. Ia bersama kubunya tidak merasa kalah karena menurut perhitungannya sendiri MENANG. Nyatanya KPU sebagai penentu, suaranya kalah dan protesnya pun ambyar, data dan fakta yang dibawanya ke KPU ternyata tak sesuai dengan kenyataannya.
.
Di pilpres 2024 Prabowo pun dibujuk para Durno para Sengkuni para Brutus untuk maju lagi, ia pun menolak dipasangkan dengan Ganjar jika jadi Cawapres. Alasannya elektabilitasnya dalam setiap survey sering di atas Ganjar, kekuatan partainya Gerindra ditambah koalisi partai lainnya, ia yakin bisa mengalahkan Ganjar.
.
Akhirnya Prabowo pun sibuk mengatur strategi agar pilpres kali ini bisa menang!
.
Akhirnya untuk mewujudkan ambisinya itu, langkah awal Prabowo Subianto bertemu Gibran di Solo. Dia berkata kalau Solo itu tempat khusus karena seseorang yang bertugas di sana pasti mencapai pangkat tertinggi.
Prabowo pun berseloroh kepada Gibran agar sering diundang ke Solo.
.
Selanjutnya mendatangi kantor PSI, yang lekat sebagai partainya anak muda itu untuk diajaknya bergabung bersama koalisi partai besar yang sudah bergabung mendukungnya itu.
.
Akhirnya, para kaum nasionalis saling berdebat dan menyerang satu sama lain, mempertanyakan kedatangan Prabowo ke PSI. Mereka tidak sadar kalo sedang di adu domba, hingga saling serang antar sesama kaum nasionalis.
.
Jika ini berlanjut, yang untung adalah kelompok antitesa. Justru mereka nanti yang menyalip di tikungan dan bisa jadi memenangkan Pilpres 2024. Kubu Prabowo dan kubu Ganjar Pranowo bisa merugi, sebab
Swing voters, mereka yang belum menentukan pilihan akan urung niat memilih capres kelompok nasionalis kalo pendukungnya saling bertengkar.
.
Artinya jika kelompok nasionalis tidak bersatu maka yang dipertaruhkan adalah tidak berlanjutnya pekerjaan Presiden Jokowi selama 10 tahun, bisa sia-sia tidak dilanjutkan mereka partai yang anti nasionalis itu.
.
Maka kita harus kembali ke original intent Presiden Jokowi yaitu menyatukan Prabowo-Ganjar untuk memenangkan Pilpres 2024 dengan satu putaran. Jika kelompok nasionalis bersatu, PASTI tidak terkalahkan.
.
Dalam hal ini Prabowo harus merendahkan hati, mengademkan emosinya, menurunkan tensi egonya, walau misalnya ternyata di bulan Oktober elektabilitasnya lebih tinggi dari Ganjar, ia harus legowo menjadi cawapresnya.
.
Jika Prabowo bersedia, ini akan seperti pasangan Jokowi-Ma’aruf Amin. Presidennya lebih muda dari cawapresnya, tentu akan lebih lincah dalam urusan menakhodai kapal besar bernama INDONESIA ini.
.
Jika Prabowo yang menjadi Wapres di 2024 akan menjadi a strong vice president karena PDIP dan Gerindra adalah partai besar di Parlemen sehingga persatuan tidak terhindarkan.
Jika para nasionalis bersatu maka Indonesia akan menjadi negara maju.
.
Dan Prabowo pun akan menikmati hari tuanya dengan kenangan manis, tetap mengabdi untuk negara dan bangsa sebagai Wakil Presiden Indonesia.