BPD Desa Toyogo Merasa Kecolongan
#Proyek Akses Jalan Pabrik Blesscon Mulai
SRAGEN, POSKITA.co – Pekerjaan proyek akses jalan ke pabrik Blesscon yang telah dimulai membuat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Toyogo merasa kecolongan, Rabu (3/5). Pasalnya, lembaga desa itu merasa tidak diajak bicara lebih dulu untuk dimulainya pekerjaan itu.
Anggota BPD Toyogo Sutarno mengaku kaget, bila pekerjaan proyek akses jalan pabrik telah mulai dikerjakan.Lantaran pihak desa sebelumnya berjanji akan memberitahukan dan rapat terlebih dahulu sebelum proyek itu mulai dikerjakan.
“Kalo pertemuan pertama memang sudah dilakukan bersama dengan warga, namun untuk rapat kedua yang rencananya membahas soal dimulainya pekerjaan itu BPD tidak diberitahu sama sekali. Bahkan kalo pekerjaan sudah dimulai, kami juga tidak tahu sama sekali,” tandas Sutarno yang juga akrab disapa Herman ini.
Menurut Sutarno, karena tidak ada pemberitahuan BPD sendiri juga tidak lakukan pertemuan untuk pembahasan pelaksanakan proyek tersebut. Secara lembaga BDP juga belum lakukan pertemuan untuk pengawasan pekerjaan itu. Namun prinsip secara pribadi, pihaknya berharap bila belum dikerjakan untuk pekerja maupun rekanan yang mengerjakan dari warga setempat.
“Karena bila yang mengerjakan warga sendiri, tentunya bila ada persoalan bisa diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan,” tutur Sutarno.
Pelaksana proyek Heri Kistoyo menjelaskan, pengerjaan akses jalan tersebut itu dilelang secara terbuka oleh pihak pabrik. Serta dalam lelang itu dengan perhitungan teknis yang detail, sehingga tidak serta merta mengerjakan begitu saja. Bahkan sebelum proses pengerjaan, pihaknya sudah ijin ke pihak desa dan dipersilahkan Kades.
“Dimulainya pekerjaan itupun didasari dari hasil kesepakatan antara pabrik dengan pihak desa yang dicantumkan dalam berita acara. Selain itu dalam pekerjaan itu kami langsung bertanggung jawab ke pihak pabrik,” papar Heri.
Menurut Heri, pihaknya juga telah menyetujui permintaan para pemilik lahan sekitar seperti pemasangan paralon saluran air di empat titik. Begitu juga, pihaknya juga telah meminta ijin para pemilik tempat tinggal diatas irigasi, untuk teras nantinya akan diperbaiki dan menjadi tanggung jawab dirinya.
Sementara HRD Pabrik Blesscon Andang Wijaya mengatakan, pihak pabrik memang sebatas meminjam jalan desa itu untuk akses untuk parkir truk agar tidak terjadi antrian di luar. Kemudian untuk irigasi, pihak pabrik juga telah ijin langsung ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Serta tidak ada perubahan untuk irigasi tersebut.
“Karena memang belum permanen dan mungkin ada perubahan jangka panjangnya, maka tidak ada pembelian lahan maupun sewa jalan desa. Kesepakatan pihak pabrik menyanggupi untuk perbaikan jalan bila rusak dan pemberian CSR,” tutur Andang. (Cartens)