Bupati Yuni Bagikan 16 Ribu Sembako Bagi Warga Miskin

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Safari Ramadan Pemkab Sragen membagikan 16 ribu paket sembako dengan alokasi anggaran Rp 1,67 miliar ke warga kurang mampu. Pembagian paket sembako itu yang dikemas dalam kegiatan Zuhur Keliling (Hurling), Asar Keliling (Sarling), dan Tarawih Keliling (Tarling). Alokasi paket sembako yang dibagikan per lokasi berbeda-beda sesuai dengan pengajuan dari desa.

Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan, untuk paket sembako yang dibagikan seharga Rp 107 ribu. Paket sembako tersebut merupakan anggaran dari dana Mantra, Baznas serta BUMD “Isinya tidak banyak, seperti beras, gula, dan teh. Semoga bisa meringankan keluarga tak mampu selama menjalankan ibadah puasa,” ujar Bupati Yuni saat kegiatan Durling di Masjid Nurul Iman, Desa sambungmacan, Sragen, Kamis (30/3).

Menurut Bupati Yuni, dalam penerimaan paket sembako dari setiap desa berbeda-beda tergantung seleksi KK miskin. Seperti di Desa Sambungmacan kisaran 500 paket sembako. Lantas di Kalijambe 900 sembako, Kedawung ada 539 paket sembako Kecamatan Karangmalang sebanyak 662 paket.

Kemudian 375 paket sembako dibagikan di Masjid Ar-Rofah di Dukuh Platuk, Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Sragen. “Untuk paket sembako selama Safari Ramadan itu mencapai Rp 1,6 miliar. Berharap uang jatah beli beras yang dimiliki ibu-ibu bisa dialihkan untuk membeli lauk pauk bagi anak-anak supaya tidak berisiko stunting. Dia mengungkapkan stunting menjadi pembicaraan di pemerintah pusat,” tutur Yuni.

Sementara dalam kegiatan Safari Ramadhan itu anggota DPRD Propinsi Jateng Untung Wibowo Sukowati juga turut hadir untuk menyerap aspirasi masyarakat Sragen. setidaknya dari kegiatan itu banyak masukan dan permohonan bantuan pembangunan yang 90 persen berupa infrastruktur.

“Memang banyak yang mengajukan permohonan bantuan, namun mayoritas ke infrastruktur seperti perbaikan jalan, talut, gapura maupun pagar makam. Selain menyerap aspirasi, juga mengecek langsung bantuan yang telah terealisasi berbagai sektor tidak hanya infrastruktur, tetapi juga pendidikan, sosial maupun ekonomi,” tutur Bowo. (Cartens)