Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Dengan Refleksi Diri
Oleh: Etik Sekarwati, S. Pd
Kepala SDN 03 Banjarharjo Kec. KebakkramatKabupaten Karanganyar
Pembelajaran merupakan sebuah istilah yang memiliki makna membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik (Syaiful Sagala, 2009)
Hal senada juga disampaikan oleh Arifin (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan siswa, sumber belajar, dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar siswa.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran sangat dibutuhkan adanya evaluasi. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Komalasari (2013) yang menyatakan bahwa: “Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajaran dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien” (Komalasari, 2013).
Dari pernyataan tersebut dapat kita pahami bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien maka diperlukan adanya evaluasi. Evaluasi merupakan proses menganalisis peristiwa yang terjadi dari suatu pengalaman. Setelah melakukan evaluasi maka guru bersama murid dapat bersama-sama melakukan refleksi sebagai upaya untuk menemukan makna dari yang ditemukan dari proses evaluasi. Saat melakukan refleksi kita mendorong diri untuk melihat kembali pada proses yang telah terjadi secara holistik.
Refleksi dapat dimanfaatkan untuk mengenali diri secara utuh. Mengenali kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri kita untuk selanjutnya mengasah kekuatan dan mencari strategi untuk mengatasi kelemahan. Dengan refleksi kita akan menemukan akar dari
Penyebab kurang maksimalnya pencapaian tujuan yang telah direncanakan, sekaligus menemukan kelebihan yang kita miliki untuk dimaksimalkan sehingga potensi yang ada dapat dikembangkan, sekaligus mencari solusi dari kelemahan yang kita miliki. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara efektif dan efisien, karena perbaikan yang dilakukan bukan hanya berdasarkan asumsi tetapi berdasarkan data yang merupakan hasil dari refleksi.
Refleksi pada kegiatan pembelajaran dapat dilakukan pada awal tengah dan akhir. Refleksi di awal pembelajaran dilaksanakan ketika rancangan pembelajaran sedang dibuat atau sebelum proses pembelajaran terlaksana. Pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki dari pelaksanaan kegiatan belajar di waktu sebelumnya menjadi pijakan pada refleksi yang kita lakukan di awal. Ada beberapa pertanyaan pemantik manakala kita ingin melakukan refleksi di awal yaitu: (1)apa yang mungkin akan terjadi; (2) apa yang mungkin jadi tantangan; (3) apa yang perlu saya ketahui atau lakukan agar lebih siap untuk pembelajaran. Adapun manfaat dari tahap refleksi awal adalah untuk memeriksa finalisasi kesiapan perangkat pembelajaran, alat dan bahan, alur kegiatan, alat assesment, kemitraan dengan pihak lain, mengidentifikasi masalah atau tantangan yang mungkin muncul sehingga dapat menyiapkan solusi.
Refleksi tengah merupakan refleksi yang dilaksanakan di tengah proses pembelajaran atau sat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Adapun manfaat dari refleksi tengah adalah untuk melihat respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru, melakukan penyesuaian atau melakukan revisi langsung saat kegiatan pembelajaran masih berlangsung berdasarkan respon dan hasil pengecekan pemahaman siswa. Adapun pertanyaan pemantik pada pada refleksi tengah adalah: (1)apakah aktivitas pembelajaran seperti yang saya harapkan atau rencanakan?; (2) situasi apa yang menuntut saya untuk membuat keputusan dengan cepat serta tindakan apa yang perlu segera saya lakukan untuk mengatasi tantangan yang muncul?; (3) apa yang harus saya lakukan, katakan atau pikirkan untuk membuat pembelajaran berhasil?
Refleksi akhir merupakan refleksi yang dilakukan pada akhir pembelajaran atau setelah proses pembelajaran terlaksana. pada refleksi akhir, guru harus bisa mengajukan pertanyaan pada diri sendiri mengenai: (1) apakah ada sesuatu yang akan saya lakukan secara berbeda pada awal atau tengah proses pembelajaran?;(2) Apakah proses pembelajaran yang sudah terlaksana dapat dinilai berhasil? mengapa saya menilai demikian?; (3) pengalaman belajar apa yang saya dapatkan? Refleksi akhir berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan, mengetahui kelebihan, kekurangan serta hal yang perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran di masa yang akan datang.
Dengan demikian maka refleksi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, Karena dengan refleksi maka kita akan mengetahui kelemahan dan kekuatan yang kita miliki saat melakukan kegiatan pembelajaran, untuk selanjutnya kiat asah kekuatan yang kita miliki supaya dapat berkembang dengan optimal, sebaliknya kita cari strategi yang tepat untuk mengatasi kelemahan yang terjadi, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Dengan refleksi diri kita akan berkaca pada kegiatan dan aktivitas kita sendiri tanpa harus menyalahkan faktor-faktor yang lain. Lebih baik berfokus pada diri untuk menemukan solusi. **
Editor: Cosmas