Project Based Learning Guna Meningkatkan Kreativitas Membatik Motif Pesisir di SMK Negeri 3 Pekalongan
Oleh: Nova Hariyanto
Guru SMK Negeri 3 Pekalongan
Fungsi pendidikan utamanya adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasar fungsi utama tersebut, pendidikan seni memiliki peranan penting dalam pengembangan diri peserta didik. Ini sejalan dengan pendidikan sekolah vokasi yang memiliki upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti yang santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di lingkungannya. Salah satu upaya dalam melestarikan kebudayaan adalah dengan menjadikan seni sebagai pembelajaran di sekolah. Karena pembelajaran seni dalam dunia pendidikan dapat berfungsi sebagai pemelihara dan penerus kebudayaan, alat transformasi kebudayaan, dan alat pengembang individu peserta didik. Fungsi dan tujuan Seni ialah untuk mengembangkan sikap, kemampuan, semangat berkarya, untuk menciptakan generasi-generasi yang kreatif, dapat berpikir dengan kritis pada zaman digital ini.
Dalam belajar seni, untuk memperoleh hasil pembelajaran yang sebaik-baiknya guru memiliki tanggung jawab membangkitkan minat para peserta didik sehingga seluruh perhatian mereka tertuju dan terpusat kepada bahan pelajaran yang sedang diajarkan. Guru sebagai pendidik harus menyadari bahwa tidak setiap model pembelajaran menarik perhatian peserta didik. Dalam mata pelajaran seni rupa, model pembelajaran adalah sebuah tantangan bagaimana menarik perhatian peserta didik agar mau berkreasi atau agar peserta didik mau mengapresiasi. Seperti diamanatkan oleh UNESCO, pendidikan seni harus mampu mengembangkan kreativitas anak sebagai generasi masa depan. Pendidikan seni membantu pendidikan untuk mengintegrasikan kemampuan fisik, interlektual, dan kreatifitas dan menjadikan hubungan antara pendidikan, kebudayaan, dan seni secara lebih dinamis dan berhasil.
Fakta dilapangan, dalam mengelola kelas seni, guru mengalami kesulitan dalam pengelolaan waktu, terutama pada saat praktik menggambar peserta didik cenderung menggunakan waktu lebih banyak dari yang disediakan. Disisi yang lain peserta didik merasa dipaksa untuk berkreatifitas dalam rentang waktu yang demikian pendek. Untuk itu efisiensi waktu adalah kunci dalam proses pembelajaran, perlu Langkah-langkah pendekatan model pembelajaran yang sesuai.
Model pembelajaran yang dapat merangsang serta memberikan pengaruh dalam mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran perlu diterapkan. Model itu dapat membuat peserta didik aktif, kreatif serta mandiri. Model tersebut adalah model Project Based Learning atau model pembelajaran berbasis proyek. Model project based learning adalah suatu bentuk pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada penguasaan konsep materi saja, tetapi juga melaksanakan pada peran pengetahuan dan teknologi di dalam berbagai kehidupan masyarakat dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial terhadap dampak sains yang terjadi di masyarakat. Penggunaan model Seni rupa adalah model yang lebih selain itu control peserta didik terhadap pembelajarannya, membuat pengalaman dalam memperoleh pengetahuan menjadi lebih berharga.
Menggambar batik ialah bagian dari pengembangan kreativitas peserta didik, spesialnya peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan. Kreativitas ialah sebutan popular dalam bidang seni serta serta desain, ini terpaut dengan bermacam kegiatan kreatif penciptaan serta perancangan.
Fakta yang mencengangkan dalam pelajaran seni di SMK Negeri 3 Pekalongan adalah kurangnya kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran seni, mereka cenderung meniru motif yang sudah ada namun kurang mampu membuat kreasi baru, disisi yang lain peserta didik jenuh, bosan dan kurangnya minat pada pembelajaran seni khususnya saat membatik, ini menjadi sebuah paradox mengingat kota pekalongan terkenal sebagai kota batik sehingga memerlukan regenerasi agar batik sebagai ciri khas budaya tetap lestari dan terlindungi keberadaannya. Pengetahuan mengenai batik diturunkan dari generasi ke generasi (pembelajaran turun-menurun), dari sejak anak-anak hingga orang tua, baik edukasi non-formal maupun formal. Bagi dunia pendidikan, ini menjadi sebuah tantangan bagaimana menarik perhatian peserta didik agar mau berkreasi dan melestarikan budaya batik.
Tote bag atau sering dikenal dengan tas bahu atau tas cangklong karena memang cara membawanya dengan digantung di pundak atau hanya dijinjing di tangan. Tote bag dapat mengurangi sampah plastik karena terbuat dari kain dan bisa digunakan berulang-ulang. Penggunaan motif laut selain untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik, juga untuk pelestarian motif ciri khas batik pekalongan. Pembelajaran Seni khususnya Seni rupa menggunakan model Project Base Learning (PjBL) sangat cocok dilakukan hal ini didasarkan oleh penelitian-penelitian relevan dan mampu menjawab permasalahan terkait kurangnya kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran Seni. Pada pembelajaran Seni memuat aspek yang mana aspek-aspek tersebut mampu meningkatkan kreativitas peserta didik dengan menggunakan model PjBL. Peserta didik dikatakan memiliki kreativitas apabila: 1) selalu melakukan inovasi ketika bertindak 2) percaya diri dan selalu berusaha 3) berpartisipasi aktif 4) mampu menganalisis dan mensintesis suatu permasalahan. ***
Editor: Cosmas