Siswa TKJ SMK Petrus Kanisius Klaten PKL di Karanglo, Bantu Entry Data Sertipikat Tanah

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Di saat pandemi masih belum berhenti, tampak tiga siswa jurusan teknik komputer jaringan atau TKJ SMK Petrus Kanisius Klaten melaksanakan tugas pengabdian di masyarakat selama tiga bulan di Pemerintah Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten.

Terlihat Ferdinand Kusuma Aji (17 th), Dadang (17 th) dan Lugi Apriyanto (17 th) sedang membantu pendataan lewat komputer lembaran sertipikat tanah kas desa dan sertipikat tanah warga, Senin pagi (14/2/2022). Ferdinand yang asli Karanglo mengaku senang bisa PKL di Balai Desa Karanglo ini.

“Ada 4 siswa sebenarnya yang melakukan tugas PKL atau praktek kerja lapangan siswa SMK Petrus Kanisius Klaten di Balai Desa Karanglo. Satu siswa lagi bernama Awan (17 th) ijin tidak masuk PKL karena sedang kurang enak badan,” ujar Ferdinand.

Awan sendiri rumahnya Srowot, Jogonalan. Sedang Dadang dan Apriyanto rumahnya di lereng gunung Merapi, tepatnya di wilayah Desa Tlogowatu, Kemalang. Saat diliput wartawan, Ferdinand dan dua temannya sedang proses entry data sertipikat tanah sejumlah 216 buah lewat komputer.

Menanggapi hal ini, Kades Karanglo Kosmas Widodo mengaku senang dan menerima dengan tangan terbuka siswa SMK Petrus Kanisius Klaten yang menghendaki PKL selama tiga bulan di Pemerintah Desa Karanglo. PKL siswa SMK Petrus Kanisius Klaten ini diawali sejak awal Februari sampai akhir April 2022.

Dan selama ini, belum pernah ada siswa SMA atau SMK yang PKL di Balai Desa Karanglo. Soalnya jurusan siswa SMK Petrus Kanisius Klaten ini teknik komputer jaringan atau TKJ. Selama ini biasanya siswa TKJ kalau PKL di pabrik, bengkel atau perusahaan lainnya terkait komputer.

Perangkat Desa Karanglo lainnya juga senang dengan adanya siswa PKL dari SMK Petrus Kanisius Klaten ini.

“Tapi kita senang saja dan anak-anak ini rajin dalam melakukan tugas. Termasuk ikut membantu entry data sertipikat tanah kas desa, tanah balai desa dan sertipikat tanah warga lewat komputer. Ini era digital dan data sertipikat tanah juga bisa disimpan di komputer,” ungkap Kades Kosmas Widodo.

Terkait Desa Karanglo yang kondang atau terkenal sebagai home industri sulak, Kosmas mengaku sangat bersyukur. Para pengrajin tetap semangat bekerja meskipun suasana masih pandemi. Dan lewat pemasaran COD atau jaringan pasar, para pengrajin sulak sampai saat ini tetap bertahan dan tetep eksis.

Usaha pembuatan sulak ini ada di wilayah Dukuh Ngriman, Desa Karanglo. Kata Kades Kosmas, warga di Ngriman sangat terbiasa dengan pembuatan sulak. Karena musim hujan, juga harus pintar-pintar mengatur agar bulu ayam yang digunakan untuk bahan sulak bisa kering.

“Musim hujan ini juga kendala, sebab bulu ayam yang diwarna dan basah harus dikeringkan. Kalau hujannya grejeh, ya menjadi kendala. Puji Tuhan, usaha pembuatan sulak di Ngriman ini tetap laris manis dan pelanggannya juga banyak,” jelas Kosmas. (Kim)

Caption Foto HL:
Kades Karanglo Kosmas Widodo bersama stafnya melihat tugas siswa PKL dari SMK Petrus Kanisius Klaten entry data sertipikat lewat komputer.