Peningkatan Kemampuan Mengerjakan Operasi Hitung Menggunakan Metode Demonstrasi dan Media Potongan Lidi

Spread the love

Oleh: Endang Sulistyowati, S.Pd.
Guru Kelas 1, SD N 03 Dawung, Kec. Matesih, Kabupaten Karanganyar

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dianggap sangat penting karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berpikir logis, rasional, kritis, cermat, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, pengetahuan matematika harus dikuasai sedini mungkin oleh siswa. Pentingnya siswa kelas 1 SD mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sebagai modal awal dalam melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Karena matematika merupakan pelajaran yang berjenjang, maka setiap sub bab akan berhubungan erat dengan sub bab berikutnya. Untuk itu siswa kelas 1 harus benar-benar mampu menguasai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sebagai dasar awal untuk mempelajari materi matematika selanjutnya.
Kondisi riil yang terjadi saat ini berkaitan dengan hasil belajar siswa kelas 1 di SD N 03 Dawung tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan yang kurang optimal. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung anak terlihat bosan, cenderung pasif dan tidak antusias dalam belajar. Perbaikan sudah dilakukan namun masih belum mendapatkan hasil yang maksimal. Salah satu penyebab permasalahan seperti ini adalah guru belum menggunakan media dan metode yang tepat sesuai dengan keadaan siswa sehingga siswa dalam pembelajaran terlihat pasif, ribut dan kurang motivasi. Sebagian besar proses pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas sehingga pembelajaran didominasi oleh guru.
Untuk menyampaikan materi dan mudah dipahami oleh siswa, diperlukan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran. Siswa kelas I di SD N 03 Dawung masih dalam tahap pembelajaran dalam tahap operasional konkrit, oleh karena itu media tempel dan metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. kelas 1 di SD N 03 Dawung.
Menurut Muhibin syah (dalam Adrian, 2004: 8) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan barang, dan urutan pelaksanaan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan mata pelajaran atau materi yang sedang dipelajari. disajikan. Media atau alat bantu sebagai komponen yang berasal dari lingkungan sekitar siswa, yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan sebagai alat yang digunakan untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah untuk memudahkan interaksi antara guru dan siswa. Sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien (Rahadi: 2004).
Kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas I di SD N 03 Dawung dalam proses penjumlahan dan pengurangan bilangan sangat membutuhkan metode dan media yang tepat. Menurut Sri Anitah (2009:1) “media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan dan penerima. Siswa kelas I tidak akan berhasil belajar jika hanya menghafal konsep. mengingat siswa kelas I masih identik dengan dunia bermain dan sangat membutuhkan alat bantu nyata untuk memahami konsep. Maka alangkah baiknya jika dalam proses pembelajaran juga menggunakan alat bantu benda konkret. Sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan, peneliti dibantu oleh beberapa guru untuk melakukan observasi lapangan sebagai tindakan awal.Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dalam pembelajaran matematika. oleh kemampuan siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan aritmatika masih rendah, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan belum berhasil. Kemudian peneliti mencoba meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan metode demonstrasi dan media tongkat karena media nyata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung. Hal ini sesuai dengan teori Bruner bahwa dalam proses pembelajaran anak diberi kesempatan untuk memanipulasi benda atau alat peraga dan mengotak-atik alat peraga sehingga siswa akan memahami suatu konsep matematika. Oleh karena itu, guru hendaknya menggunakan media dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar dan mengoptimalkan intelektual siswa.
Dengan menggunakan metode demonstrasi dan media tongkat siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memanipulasi media sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran untuk memahami konsep matematika dan mengembangkan kemampuan intelektualnya. Hal ini sesuai dengan teori Bruner bahwa dalam proses pembelajaran anak diberi kesempatan untuk memanipulasi benda atau alat peraga dan mengotak-atik alat peraga sehingga siswa akan memahami suatu konsep matematika. Oleh karena itu, guru hendaknya menggunakan media dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar dan mengoptimalkan intelektual siswa.
Penggunaan metode demonstrasi dan media tongkat dapat menarik perhatian siswa, memperjelas pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan serta menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran. Terjadi peningkatan aktivitas belajar, suasana belajar yang menyenangkan sehingga akhirnya kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1 di SD N 03 Dawung meningkat.
Editor: Cosmas