Metode VAKT Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf
Oleh: Sugeng Suseno, S.Pd.
Guru Kelas Kelompok A TK Pretiwi Pemda Karanganyar, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar
Kemampuan berbahasa pada aspek kemampuan membaca adalah dasar bagi sebuah pengembangan komunikasi pada diri anak. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi serta kemampuan anak diantaranya guru harus memiliki sebuah keterampilan di dalam pemberian sebuah rangsangan pada setiap aspek perkembangan diri anak (Depdiknas, 2014). Pada anak usia 4 – 6 tahun adalah masa-masa peka bagi anak, yakni mulai sensitif dalam menerima berbagai upaya dalam sebuah perkembangan untuk seluruh potensi pada diri anak. Masa ini merupakan waktu yang paling tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan pada diri anak baik kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, kedisiplinan, kemandirian, seni, moral dan agama. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan sebuah pengelolaan dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar perkembangan anak dapat tercapai secara baik.
Pembelajaran mengenal huruf dan membaca permulaan pada anak usia dini ini memiliki tujuan agar anak dapat mengenal huruf dan juga membaca kata-kata dan juga kalimat yang sederhana dengan lancar dan juga tepat. Kelancaran dan ketepatan anak mengenal huruf dan juga membaca, khususnya pada tahap belajar tentang membaca permulaan akan sangat dipengaruhi oleh keaktifan, ketelatenan dan juga kreativitas guru. Dengan kata lain, guru sangat memegang peranan penting dan strategis dalam meningkatkan sebuah ketrampilan dalam mengenal huruf dan membaca permulaan. Peran strategis ini menyangkut peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing dan serta pengelola kelas di dalam pembelajaran. Guru yang mempunyai kompetensi tinggi akan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa, mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak dan juga membentuk tenaga ahli yang profesional (Kumara, 2012).
Kemampuan anak dalam mengenal huruf atau kemampuan membaca pada anak usia dini akan secara bertahap berkembang melalui beberapa tahapan. Tahapan yang terjadi yaitu tahap fantasi, tahap pembentukan konsep diri, tahap membaca gemar, tahap pengenalan bacaan, dan tahap membaca dengan secara lancar. Sehubungan dengan tahap perkembangan membaca anak atau mengenal huruf perlu diketahui dan dipahami oleh guru agar mereka mengetahui bagaimana dalam menstimulasi potensi anak usia dini sesuai dengan tahap perkembangannya (Nurbiana Dhieini, et al. 2009). Dalam sebuah proses pelaksanaan pembelajaran belajar mengajar sangat perlu adanya sebuah metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak agar dapat lebih mudah digunakan untuk memahami materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini merupakan alat atau cara yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran untuk dapat memberikan pengalaman belajar kepada anak. Secara tidak langsung, metode pembelajaran memegang peranan penting di dalam proses pendidikan. Untuk itu, pemilihan metode yang tepat akan dapat menentukan sebuah keberhasilan dari tujuan yang hendak dicapai oleh guru.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis sebagai guru kelas kelompok A TK Pretiwi Pemda Karanganyar, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar tentang kemampuan mengenal huruf dan membaca permulaan ditemukan sebagian anak masuk dalam kategori sangat baik tetapi sebagian lainnya masuk dalam kategori mulai berkembang dan belum berkembang. Akibat yang dialami siswa ketika mereka mempunyai keterampilan mengenal huruf relatif masih rendah dapat menghambat proses dalam pembelajaran membaca permulaan. Anak akan mengalami kesulitan saat memadukan simbol-simbol tertulis dengan bunyi huruf itu sendiri. Anak-anak akan kesulitan dalam menjodohkan huruf, misalnya pada saat huruf menjadi kata, dari kata menjadi kalimat. Meskipun anak mengerti ejaan dari suatu huruf atau sebuah kata, tetapi mereka tidak mampu untuk menuliskannya sesuai dengan pengucapannya. Anak juga kesulitan untuk menyusun huruf menjadi kata yang benar jika terdapat kata-kata yang susunan hurufnya diacak.
Adanya permasalahan tersebut maka penulis mengambil langkah-langkah inovatif untuk mengadakan sebuah perbaikan dalam proses pembelajaran sebagai sebuah upaya dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf dan membaca permulaan anak kelompok A TK Pretiwi Pemda Karanganyar, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah menerapkan metode Visual, Auditory, Kinesthetic, Tactile (VAKT). Dengan menggunakan metode ini, pengajaran membaca, menulis, dan mengeja kata dipandang sebagai suatu rangkaian huruf-huruf. Hal ini berarti bahwa metode VAKT dapat diterapkan untuk pembelajaran mengenal huruf dan membaca permulaan pada anak usia dini (Moh Shodig Atmo, 2006). Metode VAKT akan dilaksanakan dengan mengintegrasikan beberapa media sebagai pendukung sehingga metode VAKT diharapkan mampu meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf dan mampu membangkitkan motivasi pada diri anak. Serta dapat memberi kesempatan bagi anak untuk banyak berlatih dan juga menyebutkan huruf.
Hasil yang didapat setelah pembelajaran menggunakan metode VAKT adalah secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf dan membaca permulaan anak. Metode ini mengajarkan suatu kata secara utuh kepada anak dan materi bacaan yang dipilih adalah kata-kata yang diucapkan oleh anak sendiri. Pembelajaran dengan penerapan metode VAKT merupakan kegiatan yang berfungsi sebagai sarana pembelajaran yang menekankan kepada kreativitas anak, yang berorientasi pada proses. Kegiatan pembelajaran pada penerapan metode VAKT di TK Pretiwi Pemda Karanganyar, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar dalam proses belajar mengenal huruf dan belajar membaca permulaan anak berhubungan dengan persepsi. Pada saat belajar, materi disajikan secara visual, auditori, kinestetik dan taktil. Modalitas indera ini mampu meningkatkan kepekaan alat indera dan mampu memperkuat proses persepsi. Persepsi akan dapat menyalurkan stimulus yang telah didapatkan dari modalitas indera menuju proses kognisi serta mempertajam perhatian pada saat proses belajar. Perhatian dalam proses persepsi menjadikan individu melakukan seleksi terhadap stimulus yang telah diberikan.
Editor: Cosmas