Menjaga Mutu Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui Strategi “HVH”

Spread the love

Yaminah, S.Pd.AUD
Kepala TK DHARMA WANITA
Duren Bandungan, Semarang

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda hampir seluruh negara di belahan bumi ini sangat berimbas kepada segala sektor, tak hanya sektor kesehatan,ekonomi tetapi juga sektor pendidikan. Sekolah yang pada awalnya baik-baik saja, harus dikejutkan dengan pemberhentian kegiatan tatap muka demi kesehatan dan keselamatan bersama. Itu semua dikarenakan dahsyatnya penyebaran Covid.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah seperti himbauan untuk menghindari kerumuman, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari keluar rumah kecuali sangat penting, termasuk masyarakat yang bekerja di kantor, diusahakan untuk melakukan pekerjaan di rumah saja (Work From Home). Begitu pun pada bidang pendidikan, pembelajaran dilakukan dari rumah saja (Learning From Home). Karena penerapan Learning From Home, pembelajaran yang seyogyanya dilaksanakan di sekolah dimana guru dan peserta didik dapat bertatap muka dan berinteraksi harus dipisahkan oleh jarak demi physical distancing. Peserta didik belajar di rumah dan guru memberikan bimbingan belajar secara daring.
Kegiatan tatap muka di sekolah harus ditunda entah sampai berapa lama. Yang jelas tugas para pendidik tidak boleh kendor meskipun harus menghadapi situasi sulit pada saat ini. Justru di masa pandemi Covid-19 peran aktif para pendidik dan pemimpin pendidikan sangat ditunggu inovasi serta kreativitasnya demi menjaga kualitas pembelajaran tetap baik.
Sebagai salah satu pemimpin pendidikan di TK DHARMA WANITA Duren Bandungan Kabupaten Semarang, penulis menyadari bahwa untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 diperlukan kerja sama dari berbagai lapisan. Begitupun dalam mengemas pembelajaran jarak jauh, penulis sangat membutuhkan kerjasama baik dari para guru maupun dari orang tua anak didik.
Sebagai kepala sekolah pada jenjang pendidikan usia dini, penulis memahami bahwa anak usia dini sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, harus mendapatkan pelayanan khusus dalam pembelajaran. Dengan mewabahnya Covid 19 ini menjadi tantangan bagi penulis selaku kepala sekolah dalam memberikan kebijakan pelaksanaan proses pembelajaran.
Penulis mencoba menyikapi dengan bijaksana mengenai pelayanan pembelajaran di TK DHARMA WANITA Duren Bandungan Kabupaten Semarang, yang penulis pimpin. Demi menjaga kualitas pembelajaran dan menjaga mutu pendidikan, penulis memberikan arahan kepada para guru dan staf di sekolah untuk tetap memberikan sentuhan kehangatan dan komunikasi yang intens baik verbal maupun non verbal kepada peserta didik di kelompok A maupun kelompok B. Penulis menerapkan strategi “HVH” yang berarti Home Visit berbasis Humanis.
Home Visit adalah kunjungan kerumah peserta didik yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan peserta didik, dimana kunjungan ini dilakukan dalam rangka mencari tahu lebih lanjut informasi tentang peserta didik(Suhendro, 2020:137). Dalam strategi HVH, penulis mengarahkan agar para guru memanusiakan manusia, yaitu dengan penuh kesabaran guru melaksanakan proses membimbing, mengembangkan dan mengarahkan potensi dasar anak sebagai manusia baik jasmani, maupun rohani dengan seimbang. Penulis juga mengarahkan para guru untuk senantiasa memberikan motivasi melalui permainan-permainan yang hanya bisa dilakukan dalam home visit, agar para guru mampu memantau tumbuh kembang anak yang menjadi program TK DHARMA WANITA Duren Bandungan Kabupaten Semarang.
Pelaksanaan strategi “HVH” di TK DHARMA WANITA Duren Bandungan Kabupaten Semarang, dimulai pada bulan Agustus 2020 setelah sebelumnya melakukan pembelajaran online. HVH dilaksanakan setiap hari per dusun dengan berganti-ganti tempat, dan terbagi dalam kelompok dimana tiap kelompok berjumlah 3 sampai 5 orang, dengan tetap menegakkan protokol kesehatan. Tempat dimana dilakukan home visit akan disinfektan terlebih dahulu. Para guru juga dibekali thermo gun dan handsanitizer, memastikan semua yang menghadiri kegiatan home visit memakai masker dan mencuci tangan secara benar, serta mengatur jarak tempat duduk anak didik.
Anak didik dan orang tua menjadi objek terpenting dalam strategi HVH. Pembelajaran juga dilakukan sesuai kebutuhan dan kesulitan orang tua. Sebagai contoh, ada orang tua yang mengeluhkan kesulitannya dalam membuat anak fokus pada penjelasannya ketika sedang diajarkan suatu tema, maka guru akan membahasnya sekaligus memberikan solusi kepada orang tua. Guru menerapkan metode mendongeng dan bercerita pada anak, dan hasilnya anak fokus dalam mendengarkan pembelajaran guru yang dikemas dalam cerita.
Dalam strategi “HVH”, sebagai kepala sekolah, penulis memastikan anak didik tidak merasakan tekanan atau paksaan dari guru. Dalam belajar, mereka harus merasa senang. Guru wajib menghargai potensi anak didik. Jika ada pemberian tugas, maka pengerjaan tugas harus yang menyenangkan. Reward berupa pujian atau hadiah bagi anak yang selesai dan bagus dalam mengerjakan tugasnya harus menjadi ciri khas dalam strategi “HVH”.
Dengan adanya strategi “HVH’, para orang tua menjadi sangat puas dengan pelayanan pembelajaran yang dilakukan oleh TK DHARMA WANITA Duren Bandungan Kabupaten Semarang. Mereka menjadi tenang dan bersyukur karena putra putri mereka mendapat pelayanan pembelajaran yang berkualitas. Strategi HVH juga menjadi kekuatan dan kebanggaan bagi masyarakat sehingga tidak ragu untuk mendaftarkan anak bersekolah di TK DHARMA WANITA Duren Bandungan Kabupaten Semarang. Strategi HVH, menjaga Mutu Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19. **