Menggiatkan Peran Aktif Siswa dalam PJJ Sosiologi
ARTIKEL POPULER
Etik Dwi Sulistiyowati, S.Sos
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga
Penyesuaian perubahan di masa pandemi sekarang ini merupakan sebuah kewajiban kita semua. Kebiasaan yang jarang dilakukan kita untuk hidup bersih dan sehat dipaksa oleh keadaan untuk kita lakukan sehari-hari.
Gerakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak adalah tiga tindakan pencegahan teratas yang paling banyak dilakukan masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid 19.
Akibat pandemi ini, banyak sektor yang mengalami keterpurukan dan kemandegan. Dalam bidang pendidikan siswa harus berlajar di rumah dengan segala problematikanya. Siswa harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dalam jaringan (daring) entah sampai kapan.
Adanya pandemi tersebut, menuntut pendidik untuk melakukan PJJ. PJJadalah pendekatan pembelajaran yang pada pelaksanaannya tidak bertatap muka secara langsung dalam pembelajaran. Pembelajaran biasanya menggunakan media berbasis internet. Contohnya adalah vidio animasi, youtube, google classroom, whatsApp dan lain sebagainya (Rahmawati, 2016).
Dalam PJJ kendala yang dihadapi sangat banyak. Baik dari segi teknis maupun humanis. Dari segi teknis antara lain; handphone dengan memori kecil, tidak punya kuota, susah sinyal bahkan sampai tidak punya handphone atau alat komunikasi apapun untuk PJJ. Sedangkan dari sisi humanis yaitu rasa malas, sibuk dengan urusan lain, kurang pendampingan orang tua, tidak gampang mengerti pelajaran alias “lemot”, ikut kerja sambilan membantu orang tua dan lainnya.
Apapun kendala dan hambatannya, proses belajar itu harus tetap berjalan layaknya tatap muka di kelas. Pertanyaanya adalah bisakah kita memantau dan mengiatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran di kelas terutama mata pelajaran Sosiologi?
Jawabannya bisa. Akan tetapi tidaklah mudah dan perlu kerja keras serta kerjasama dengan berbagai pihak. Sebagaimana kita tahu bahwa dalam pembelajaran Sosiologi merupakan rumpun mata pelajaran IPS. Pelajaran IPS memiliki stigma yang kurang mengenakkan di pikiran siswa seperti membosankan, membuat kantuk, tidak menarik dan menjenuhkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan atau ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya. Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berati kawan atau teman, dan kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti pengetahuan. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, interaksi dan proses yang melestarikan dan mengubahnya.
Sebenarnya, pelajaran sosiologi adalah belajar tentang realita masyarakat di sekitar kita, apa yang terjadi dengan masyarakat kita itulah yang sosiologi pelajari. Agar menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ), seorang guru harus menggunakan berbagai macam model dan metode pembelajaran. Di samping itu guru juga harus belajar dan menguasai teknologi dan perkembangannya.
Untuk menggiatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sosiologi melalui PJJ, berdasarkan pengalaman penulis yaitu: Intensifkan komunikasi dengan siswa, sekolah membuat jadwal yang efektif untuk belajar yaitu antara pukul 07.00 sampai dengan 12.00 siang (3) setiap hari maksimal 4 mapel, dengan durasi yang disesuaikan.
Daftar hadir dijadwalkan 10 menit sebelum pelajaran dan 10 menit setelah masuk jam pelajaran, setelah itu terhitung terlambat. Berikan materi yang menarik baik isi maupun penyampaiannya, sehingga anak tidak bosan. Aktifkan berbagai media secara bersamaan ketika pembelajaran berlangsung seperti GC dan WA sekaligus.
Beri rangsangan agar siswa aktif berdiskusi di jam pelajaran tersebut. Berikan reward dan punishment untuk siswa yang aktif dan tidak aktif. Jika ada siswa yang tidak mengikuti pelajaran segera laporkan wali kelas dan guru BK agar segera ditindak lanjuti alasan ketidakaktifan dalam jam pelajaran. Kembalikan tugas siswa pada pertemuan berikutnya sehingga bisa terdeteksi siswa yang belum mengumpulkan tugas. Libatkan peran orang tua dalam keaktifan siswa ketika pembelajaran.
Demikian langkah-langkah yang sudah pernah dijalankan oleh penulis di SMA Negeri 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Dengan menggiatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran diharapkan kompetensi yang dimiliki dapat tercapai dengan baik walaupun dengan PJJ.
Editor: Cosmas