Pembelajaran Menggunakan Ukline di Masa Covid-19
Satiti Handayani, S.Pd
SMP N 3 Kebakkramat
Dunia saat ini sedang mendapatkan musibah. Musibah wabah covid-19 yang membuat semua aktivitas terganggu, bahkan ada yang berhenti (lockdown).
Tidak hanya aktivitas masyarakat atau penduduk di dunia yang terganggu, di bidang ekonomi, pendidikan juga terganggu. Untuk menjaga kegiatan agar tidak terganggu karena adanya pandemi covid-19, aktivitas yang harus dilakukan seharian untuk berkomunikasi dengan menggunakan media sosial seperti penggunaan HP.
Begitu perlunya medsos untuk selalu dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Jika dalam proses pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini bisa di lakukan dengan tatap muka. Maka di masa pandemi covid-19, kita menggunakan sarana medsos agar proses pembelajaran tidak terganggu. Dapat dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Cara-cara pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain di google classroom, google form, ukline atau dilakukan dengan cara daring (dalam jaringan) atau dapat juga luring (luar jaringan), dengan membentuk kelompok kecil dalam pembelajaran. Juga dapat dilakukan karena tidak semua siswa dapat mengakses internet.
Bantuan pemerintah berupa pulsa atau kuota, yang telah diberikan kepada siswa banyak membantu dalam proses pembelajaran menggunakan medsos media HP. Namun masih banyak kendala, karena HP yang mereka gunakan sebagai peserta didik adalah yang belum beraplikasi secara android. Sebagai guru, mengambil langkah untuk menggunakan proses belajar dengan cara luring (luar jaringan). Selain sistem luring mendapatkan pelayanan yang sesuai dalam proses pembelajaran.
Pemerintah Indonesia menerapkan protokol kesehatan di beberapa daerah bahkan di seluruh Indonesia di antaranya selalu menerapkan 3M, yaitu:
1. Memakai masker
2. Mencuci tangan dengan air yang mengalir
3. Menjaga jarak
Di saat ini pemerintah melakukan 3M, sebagai langkah yang kuat untuk meminimalisir adanya wabah covid-19 ini. Agar semua bisa tetap terjalin selaku masyarakat yang bersifat fisik ke medsos, agar tetap bisa berkomunikasi dengan baik.
Di bidang pendidikan tetap harus melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku di SMPN 3 Kebakkramat, menggunakan media internet, dalam melaksanakan pembelajaran dapat berupa google classroom, google form, dan juga ukline. Agar peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran baik informasi tugas-tugas atau pun informasi kegiatan yang ada hubungannya dengan proses pembelajaran dalam memantau kegiatan belajar peserta didiknya. Sekolah melibatkan komite sekolah, orang tua wali murid maupun guru BK. Sehingga jika terdapat adanya masalah dalam proses pembelajaran di sekolah dapat segera di atasi.
Pembelajaran melalui daring dan luring bisa diikuti oleh semua peserta didik. Dengan menggunakan media pembelajaran medsos (HP), google classroom, google form, maupun ukline, dengan adanya pembelajaran daring ini. Peserta didik cukup antusias untuk mengerjakan tugas dari guru dan dapat mengakses secara langsung materi dan tugas yang di berikan guru. Jika ada peserta didik merasa kesulitan dapat berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan HP, yang dilakukan oleh masing-masing guru mapel, untuk membuat peserta didik lebih fokus pada pelajaran sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan medsos dapat berjalan secara baik dan benar. Juga dapat mencegah penggunaan HP pada hal-hal yang tidak benar.
Untuk itu, dengan adanya pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini, pembelajaran di SMPN 3 Kebakkramat menggunakan aplikasi ukline untuk mempermudah siswa mengaksesnya. Masih ada beberapa peserta didik yang belum bisa mengaksesnya, karena kendala jaringan sinyal tidak bagus, sehingga bisa ditempuh dengan cara belajar luring (jaringan luar).
Di masa pandemi covid-19 ini pembelajaran saat ini di SMPN3 Kebakkramat menggunakan aplikasi Ukline yang bisa diakses ukline. (ukline.id/admin/login) sehingga peserta didik merasa mudah untuk mengikuti pelajaran setiap hari dengan merasa nyaman dan bisa di akses di mana saja.
Sebelum peserta didik menggunakan akses ukline diberi pelatihan secara berkelompok atau mandiri, seperti yang dilakukan pada Guru pembelajar sebelum menggunakan ukline diadakan pelatihan lewat MGMP, sesuai mata pelajaran yang diampu.
“Sukses Guru kabupaten Karanganyar yang menggunakan akses ukline.”
Cosmas