Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Teknik Reward

Spread the love

Aji Yuliana Dewi
SDN Kedungjambal 03

Sekarang ini pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pendidikan mulai terjadi sejak manusia berada di dalam kandungan hingga akhir hayat.

Melalui pendidikan, manusia diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi atau bakat alamiahnya, sehingga nantinya menjadi manusia yang dapat berdaya guna dan berhasil guna (Achmad Dardiri dalam Dwi Siswoyo, 2007: 1).

Hal tersebut sesuai dengan pengertian pendidikan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 yang menyebutkan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.”

Kegiatan belajar dan pembelajaran hubungan dengan pendidikan. Peran guru sangat penting dalam kegiatan belajar dan pembelajaran karena guru harus merancang proses pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik dari setiap siswa. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran harus senantiasa disesuaikan dengan prinsip-prinsip belajar.

Menurut Dimyati dan Mujiono (2013: 42) Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan (1) perhatian dan motivasi, (2) keaktifan, (3) keterlibatan langsung, (4) pengulangan, (5) tantangan, (6) balikan dan penguatan, serta (7) perbedaan individual. Selain itu ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar dan pembelajaran baik itu faktor yang berasal dari individu maupun faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor yang berasal dari individu meliputi faktor kesehatan, intelektual, psikomotor, dan sosial. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan berupa lingkungan meliputi cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah, metode mengajar, dan media massa.

Salah satu prinsip belajar yang terpenting adalah motivasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi berarti dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi akan berpengaruh pada keaktifan siswa ketka kegiatan belajar berlangsung. Selanjutnya keaktifan siswa akan berdampak dalam proses pembelajaran dan menentukan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga bisa dikatakan motivasi belajar akan mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran.

Berdasarkan penyebabnya, motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul karena rangsangan dari dalam diri. Contoh dari motivasi intrinsik adalah keinginan berhasil dan dorongan untuk belajar. Motivasi intrinsik disebut juga motivasi murni karena murni berasal dari dalam diri siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena rangsangan dari luar diri. Contoh dari motivasi ekstrinsik adalah belajar giat karena sebentar lagi akan ujian kenaikan kelas, dan mengerjakan soal ulangan dengan sungguh-sungguh karena ingin mendapat nilai 100. Untuk motivasi ekstrinsik faktor lingkungan sangat berperan penting.
Ketika dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi ekstrinsik peran guru sangat penting, karena tidak semua dalam kegiatan belajar dan mengajar disukai oleh siswa. Berkaitan dengan meningkatkan motivasi ekstrinsik siswa dalam kegiatan belajar dan pembelajaran guru bisa berupaya dengan menentukan model pembelajaran yang menarik, menggunakan media pembelajaran yang inovatif, serta menggunakan teknik pembelajaran yang menarik bagi siswa.

Teknik pembelajaran merupakan langkah-langkah yang digunakan untuk mengelola kegiatan pembelajaran. Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk siswa kelas 1 adalah teknik reward. Menurut Bahasa Inggris-Indonesia arti dari Reward adalah adalah penghargaan atau hadiah. Peranan reward dalam kegiatan pembelajaran sangat penting karena sebagai faktor eksternal untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Ada dua jenis reward yaitu reward verbal dan reward non-verbal. Reward verbal biasanya diungkapkan berupa kata-kata pujian, penghargaan dan persetujuan. Sedangkan reward non-verbal biasa diungkapkan dengan gerak tubuh misalnya anggukan, tepukan bahu, dan acungan jempol, selain itu juga bisa berupa bintang kehebatan dan stempel pujian.

Model penggunaan reward bisa diberikan secara individual maupun kelompok, selain itu juga bisa diberikan secara partial maupun berkesinambungan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi ketika kegiatan pembelajaran.

Reward berfungsi memberikan nilai pendidikan, mengulangi perbuatan yang disetujui lingkungan, memperkuat perbuatan yang disetujui lingkungan, sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas yang bertujuan mengontrol perilaku siswa, mengandung informasi tentang penguasaan keahlian dan untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain siswa menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar lebih baik.

Dengan menggunakan teknik reward dalam kegiatan belajar dan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Teknik reward dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas I, dengan memperhatikan karakteristik dari siswa kelas I. Teknik reward digunakan sebagai stimulus untuk mendapatkan respon meningkatnya motivasi belajar siswa.

Diharapkan setelah motivasi belajar meningkat juga diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal. Untuk kedepannya juga akan berdampak pada meningkatnya mutu sekolah, serta meningkatkan mutu kegiatan belajar yang dirancang, diselenggarakan oleh guru.

Editor: Cosmas