Lingkungan untuk Pembelajaran

Spread the love

 Oleh: Painem  SPd SD

Guru SDN Polokarto 01 Sukoharjo

 

“Nilai akhir dari proses pendidikan sejatinya terekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”   Lanang Manggala

 

Bertitik dari quotes tersebut membuktikan bahwa pendidikan lingkungan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Karena pada hakikatnya belajar merupakan suatu interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sangat penting pengaruhnya terhadap pemerolehan hasil siswa akan pelajaran yang sedang dipelajari.

Sebagai contoh, seorang guru yang mengajarkan keterampilan berbicara membacakan puisi karya sendiri. Pada awalnya, guru memberikan contoh bagaimana cara membaca puisi yang tepat agar si pembaca memahami isi puisi tersebut. Setelah itu guru pun memberi tugas kepada siswanya untuk membuat puisi dari pengalaman pribadi. Ternyata hasilnya kurang memuaskan karena siswa mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata ketika masih harus mengingat kejadian atau pengalaman yang pernah dialaminya.

Melihat perolehan hasil pembuatan puisi yang belum sempurna, akhirnya lingkungan sekitar dijadikan media oleh guru tersebut. Dengan mengamati obyek secara langsung, siswa mampu mengungkapkan perasaan dan daya imajinasinya yang tersusun melalui kata-kata. Jika hal ini selalu terlatih maka siswa akan menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspek-aspek kebahasaan, seperti kosakata maupun struktur bahasa yang pada akhirnya mampu memahami penggunaan majas yang menjadikan puisi menjadi indah dan menarik.

Penerapan lingkungan sebagai media pembelajaran tidak hanya digunakan pada mata pelajaran tertentu saja, namun berlaku untuk semua mapel. Seorang guru harus mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari karena pembelajaran yang diperolehnya saat itu akan dijadikan bekal oleh siswa untuk terjun dan mengabdi di masyarakat/lingkungan.

Itulah keuntungan lingkungan sebagai media pembelajaran, kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan sehingga motivasi belajar lebih tinggi. Selain itu pembelajaran juga lebih bermakna sebab siswa berhadapan langsung dengan obyek/keadaan sebenarnya. Dan tak kalah pentingnya siswa dapat memahami aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungan sekitar sehingga membentuk pribadi yang tidak asing dan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan.

Meski pembelajaran lingkungan sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa, namun pembelajaran ini juga memiliki beberapa kelemahan. Jika kegiatan pembelajaran kurang persiapan akan memberi kesan main-main sehingga kegiatan belajar pada lingkungan memerlukan waktu yang lama dan tidak efisien. Agar penggunaan lingkungan ini berhasil baik, maka harus memerhatikan tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran.

Tahapan kegiatan yang perlu dipersiapkan ketika seorang guru menggunakan lingkungan sebagai media maupun sumber belajar adalah tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Dalam setiap tahapan haruslah melibatkan guru dan siswa sehingga semua kegiatan pembelajaran lingkungan menjadi tanggung jawab siswa itu sendiri.

Dengan persiapan yang matang dan metode yang tepat, lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pandangan sempit tentang pembelajaran di dalam kelas saja harus dihilangkan karena pembelajaran di luar kelas akan memerkaya pengetahuan siswa dan memotivasi pada mata pelajaran yang dipelajari saat itu.

Editor: Cosmas