“APEM” Dongkrak Hasil Belajar Bangun Ruang

Spread the love

Oleh: Sugeng Nurcahyono
Guru Matematika SMP Negeri 3 Colomadu, Kabupaten Karanganyar

DALAM pembelajaran terdapat 4 (empat) komponen penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Keempatnya adalah bahan ajar, suasana belajar, alat peraga, dan sumber belajar. Sedangkan jika ditambah satu lagi komponen yaitu guru sebagai subyek belajar. Guru harus mampu membawa siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang menyenangkan. Sehingga siswa merasa mendapat pelayanan atas haknya. Proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas sangat menentukan keberhasilan siswa. Terutama pada penggunaan sumber belajar dan media pembelajaran. Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa. Kegiatan pembelajaran diperlukan sebuah media pembelajaran berupa alat peraga. Alat peraga dipilih berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Misalnya pada materi bangun ruang untuk SMP kelas IX semester genap. Materinya mengenai tabung, kerucut, dan bola. Kondisi nyata di SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2019/2020, 50% siswa mengalami kesulitan untuk menghitung luas dan volume bangun ruang. Apalagi bangun ruang yang merupakan gabungan dua atau tiga bangun. Kesulitan tersebut tidak hanya disebabkan oleh siswa yang tak tertarik pada pelajaran saja. Tetapi juga disebabkan kurang bervariasinya metode pembelajaran yang dilakukan guru. Penyampaian dengan ceramah sering membuat siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan. Metode diskusi yang digunakan guru juga demikian halnya. Siswa akan mencari jawaban sendiri dari soal-soal yang diberikan. Guru sekedar mendampingi, memotivasi, dan memberikan jawaban yang benar jika terdapat siswa menjawab dengan salah. Dampak negatifnya sebagian siswa kurang aktif dalam kegiatan diskusi. Penyebabnya karena rasa jenuh, sehingga kurang termotivasi belajar secara mandiri.
Keadaan seperti di atas yang menuntut seorang guru harus menciptakan terobosan baru dalam mengajar. Hal demikian dimaksudkan agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Usaha yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat peraga di dalam pembelajaran. Salah satu alat peraga inovatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran materi bangun ruang adalah Alat Peraga Matematika disingkat “APEM”. Alat Peraga Matematika dalam hal ini adalah alat peraga yang konkret. “APEM” untuk materi bangun ruang terdiri dari benda-benda di lingkungan sekitar kita. Misalnya kaleng susu, kaleng roti biskuit, caping, topi ulang tahun, bola plastik mainan dan lain-lain. Karton dus susu atau dus mie instan digunakan untuk membuat jaring-jaring tabung dan kerucut. Untuk menemukan luas permukaan bola bisa menggunakan kulit buah jeruk. Untuk menemukan rumus volume tabung, volume kerucut dan volume bola digunakan beras atau manik-manik.
Menurut Azhar Arsyad (2013:9) yang dimaksudkan dengan alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk memeragakan materi pelajaran. Penggunaan alat peraga pada pembelajaran maksudnya siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda kongkrit seperti alat peraga. Sehingga siswa langsung bisa berpikir dengan kata kunci bagaimana, serta pola apa yang terdapat dalam benda-benda yang sedang diperhatikannya. Satu di antara strategi pembelajaran Matematika yang memungkinkan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam pembelajaran yaitu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Pemanfaatan alat peraga menurut Kochhar (2008:210) adalah membantu siswa mengenal pengetahuan secara langsung, membuat proses belajar lebih nyata, jelas, menarik, dan hidup. Selain itu alat peraga juga membantu mengembangkan kepekaan terhadap waktu dan tempat. Mengembangkan kepekaan terhadap hubungan sebab akibat. Membantu guru mengembangkan bahan pembelajaran. Menambah kesenangan dan minat pada pembelajaran Matematika. Hingga memudahkan siswa memperdalam konsep-konsep pelajaran yang telah diberikan guru. Pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Langkah-langkah penggunaan “APEM” di dalam pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 1) Guru menyuruh siswa membawa benda-benda konkret di sekitar rumah yang berupa bangun ruang. 2) Siswa disuruh mengamati dan mencatat unsur-unsur apa saja yang ada di dalam benda tersebut. 3) Guru memberikan contoh-contoh menghitung luas dan volume bangun ruang. 4) Siswa diberi tugas membuat bangun ruang beserta ukurannya menggunakan kertas karton. 5) Dengan bimbingan guru, siswa disuruh menghitung luas dan volume bangun ruang yang terbentuk.
Setelah menggunakan “APEM” dalam pembelajaran materi bangun ruang, hasilnya siswa antusias mengikuti pelajaran. Banyak siswa yang merasa gembira mengikuti pelajaran Matematika. Siswa tidak merasa jenuh atau bosan dengan adanya pelajaran Matematika. Siswa bersemangat dan suka berdiskusi dengan teman-temannya dalam menyelesaikan soal-soal. Menjadikan Matematika yang abstrak dapat disajikan dalam pendekatan yang lebih konkret. Terdapat visualisasi serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Serta mengubah pandangan bahwa belajar Matematika dari membosankan menjadi menyenangkan dan yang sulit menjadi mudah. Mereka mampu menemukan rumus-rumus terkait dengan luas permukaan dan volume bangun ruang. Hasil ulangan harian siswa materi bangun ruang mengalami peningkatan yang drastis. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa “APEM” dapat mendongkrak hasil belajar siswa pada materi bangun ruang. Manfaat bagi guru, mempermudah dalam menyampaikan materi bangun ruang. Manfaat untuk sekolah, terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan, kondusif, kreatif, dan inovatif. Tujuan dari pembelajaran yang sebenarnya dapat tercapai.

Editor: cosmas