Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Siswa Melalui Akuntansi
Oleh: Sawitri Retno Umirin, S.Pd, Guru Mata Pelajaran Ekonomi, SMA Negeri 1 Rowosari-Kendal
Dalam kegiatan belajar mengajar Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelolaan/pengklasifikasian, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan dari transaksi keuangan suatu organisasi untuk pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi keuangan tersebut. Informasi akuntansi di butuhkan pihak internal dan eksternal untuk membuat sebuah keputusan.
Mata pelajaran ekonomi semester gasal di kelas XII terutama materi IPS akuntansi banyak dijumpai peserta didik yang menganggap bahwa materi tersebut masih sulit untuk dimengerti dan dikuasai. Jiwa kewirausahaan berpenaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Semakin tinggi jiwa kewirausahaan seseorang maka semakin tinggi keingintahuannya tentang informasi akuntansi dan akan menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi usahanya.
Diharapkan para peserta didik di SMA Negeri 1 Rowosari khususnya kelas XII IPS mempunyai jiwa kewirausahaan di masa yang akan datang. Pengertian wirausaha adalah peluang usaha berdasarkan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki setiap individu. Para peserta didik ingin menjadi pelaku wirausaha, tentu saja harus mencari informasi sekaligus memeriksa peluang usaha yang ada saat ini, di sini dan sekarang.
Saat peserta didik mempunyai uang jajan yang agak berlebih, maka bisa menjadi peluang untuk menjadi seorang penjual bisa di praktekkan. Sebagai seorang wirausaha muda jaman now sudah semakin mudah lewat mass media berbasis teknologi. Bisa lewat Instagram, Facebook, Whatsapp, Marketplace dan lain-lain. Karena diperbantukan oleh media sosial yang semakin memudahkan dunia wirausaha.
Peserta didik dapat merasa senang dan bergembira dalam menentukan barang apakah yang akan ditawarkan atau dijual. Jikalau diperhatikan dari yang termudah para peserta didik bisa memulai usahanya dengan menjadi seorang pedagang eceran, merupakan pedagang yang membeli barang dari produsen atau pedagang besar, kemudian menjual barang tersebut kepada konsumen. Pedagang besar atau pengecer umumnya mendapatkan barang dari pedagang yang lebih besar. Pengecer menjual langsung ke konsumen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi, meliputi hal-hal berikut: Produk, pasar, produsen, perantara. Para peserta didik dapat menjual kembali produk atau barang menjadi lebih murah. Akhirnya keuntungan menjadi pedagang eceran, adalah para peserta didik dimudahkan untuk mencari modal awal. Karena pedagang eceran hanyalah untuk menjual kembali barang yang dibeli. Singkatnya peserta didik hanyalah mempromosikan produknya melalui media sosial miliknya. Jika peserta didik mempunyai ide usaha untuk memulai usahanya sendiri dengan mengikuti kaidah Marketing Mix, 4P (Produk, Price, Place, Promotion). Dapat dikatakan bahwa peserta didik mempunyai keberanian atau memiliki jiwa Entrepreneur juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang terus menerus dikembangkan. Sebab di dalam kewirausahaan berkaitan dengan semua informasi yang ter up to date atau terbaru. Tidak lupa juga memikirkan jumlah biaya yang harus di keluarkan baik fixed cost maupun variable cost, serta pemasukan atau income yang di dapatkkan dari hasil penjualan produk tersebut.
Peserta didik sebagai pelaku wirausaha harus selalu mencatat secara sistimatis, mulai dari modal awal, biaya produksi, biaya operasional, jumlah keuntungan yang diperoleh maupun kerugian, posisi keadaan keuangan di dalam neraca maupun pengambilan keputusan yang bijaksana apabila terdapat masalah-masalah yang tidak dapat di predikdikan secara baik.
Akhirnya, jika semua materi Akuntansi di pelajari secara baik dan di gabungkan dengan jiwa kewirausahaan yang berani maka InsyaAllah akan di hasilkan pembelajaran Akuntansi yang menyenangkan dan bahagia dikarenakan keuntungan yang di dapat oleh para peserta didik. Demikianlah para peserta didik terutama kelas XII SMA Negeri 1 Rowosari diharapkan dapat berwirausaha secara menyenangkan dan banyak mendapatkan pengalaman karena hasil dari pembelajaran Akuntansi di Sekolah.**
Editor: Cosmas