Bulog Diminta Selamatkan Harga Gabah Petani

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Badan Urusan Logiastik (Bulog) menjadi satu-satunya solusi penyangga pangan terkait mengatasi turunnya harga gabah petani. Bulog diminta tetap melakukan serapan untuk mengatasi harga gabah yang merugikan petani.

Anggota DPR RI Komisi IV, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyampaikan bulog menjadi tumpuan untuk solusi pangan. Salah satunya cara yakni menambah serapan gabah dari petani. ”Karena harga gabah dari bulog itu tetap,” terangnya usai sosialisasi 4 pilar kebangsaan Kamis (31/1).

Pihaknya menjelaskan ada jaminan harga tetap dari bulog. Dalam rapat dengan komisi IV DPR RI lalu Direktur Bulog Budi Waseso (Buwas) berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan tambahan dana dari kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk serap gabah petani. ”Pada 2019 diajukan kembali atas rekomendasi komisi IV, kita harapkan dapat anggaran 2 kali lipat,” ujar Agustina.

Anggaran serapan gabah Bulog dilipatgandakan untuk menjamin serapan dari petani. Agustina menyampaikan bahwa Buwas sedikit kesulitan terkait harga. Karena jika harga tinggi petani cenderung melempar beras ke pasaran. Sedangkan saat harga rendah, berharap bulog yang melakukan serapan.

”Supaya tetap berada di Bulog untuk penyelamatan harga, ada jaminan stok dan sebagai BUMN maka akan dinaikkan jumlah serapan, jumlahnya saya cari dulu di notulen rapatnya,” terangnya.

Penyerapan pada masa panen ini masih pakai harga lama. Harapannnya setelah masa panen selanjutnya sudah ada pergerakan dari bulog. ”Kalau soal beras, kenapa naik dan turun saya kira karena hukum pasar. Kalau kita semua yang berkaitan sepakat mengikuti keinginan pemerintah hasilnya baik,” tandasnya.

Bahkan sebagian dari anggota Komisi IV DPR RI menginginkan kembali agar Bulog tidak menjadi BUMN. Namun seutuhnya menjadi Badan yang mengurusi logistik tanpa harus memikirkan laba.

Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun Sergab Kodim Sragen Tahun 2018 Melebihi Target. Dandim 0725/Sragen Letkol Kav. Luluk Setyanto, menyampaikan  target realisasi Sergap 2018 di wilayah Kodim yakni 15.750 ton. Sementara realisasi mencapai 22.555,08 Ton dengan Prosentase 143,21 persen.

”Hambatan kami masih tingginya harga GKP pada saat awal musim panen, harga sesuai HPP Rp 3.700 dan harga dipasarkan Rp 5.200, waktu panen raya mundur dan sarana pengering gabah terbatas,” terangnya. (Cartens)