Lima Ribu Penari Menari Gambyong
SOLO (poskita.co) – Menari tradisional Jawa Tengah dengan diikuti 5000 penari digelar disepanjang Jalan Slamet Riyadi Kota Solo pagi ini. Bahkan kegiatan bertema Solo Menari Gambyong ini diikuti penari berusia 5 tahun hingga usia lanjut.
Dalam menari ini digelar pagi dengan memanfaatkan lokasi Car Free Day dengan diiringi gamelan tradisional. Selanjutnya para penari dengan kostum khas kemben kain berwarna warni dan rambut bersanggul serta makeup khas jawa. Ketika gamelan ditabuh diujung jalan Slamet Riyadi atau Bundaran Gladag maka tarian yang diikuti semua perempuan dilakukan.
Walikota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo mengawali kegiatan pembukaan Solo Menari mengatakan bangga. Dia mengatakan kalau tarian menyambut tamu khas Jawa Tengah ini diikuti berbagai macam etnis dari jawa, tionghoa, arab hingga bule. Lantas kegiatan memperingati hari tari sedunia in menjadi Ikon Kota Solo karena tiap tahun digelar dengan tema berbeda.
” Dengan tari ini maka menunjukkan kepada masyarakat Kota Solo adalah kota budaya,” jelasnya.
Seorang peserta, Nadia dan Retno duduk di bangku sekolah dasar mengaku tak mudah membawakan tari Gambyong, dan mengaku sudah berlatih tari sejak kecil. Kemudian penari muda bernama Sarsita asal SMP negeri 4 Solo sejak TK menari dan mengikuti sanggar. Dia sangat senang ada event ini sehingga bakatnya tersalurkan dan ikut membangkitkan tari di Kota Solo.
” Saya tiap tahun ikut acara mennari bersama yang digelar di Kota Solo Jawa Tengah, ” jelasnya.
Bahkan dalam menari ini kalau penari juga mengibarkan bendera merah putih sebagai salam budaya. Dalam tarian ini sebagai penata tari yakni seniman tari Kota Solo Nanuk Rahayu, dan penata irian oleh Blacius Subono. Bahkan menari digelar, walikota solo dan para tamu berada diatas pangggung yang disediakan di panggung dengan mudah menyaksikan sepanjang jalan dipenuhi penari. Bahkan solo menari mendapatkan penghargaan dari MURI setelah menari terbanyak. (AGUNG SANTOSO)