Lima Bulan Honor Belum Dibayar, Prajurit Keraton Tetap Semangat Kawal Gerebeg Sekaten!

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Perubahan kekuasaan pengelola di Keraton Kasunanan Surakarta berdampak belum dibayarnya honor para prajurit keraton dalam lima bulan. Meski belum dibayar, para prajurit tetap semangat saat bertugas mengawal kirab Gerebeg Sekatenan, Jumat (1/12).
Kemeriahan sekatenan yang dipuncaki dengan acara kirab gunungan yang biasa disebut dengan gerebeg gunungan maulud , tak sebanding dengan nasib para prajurit keraton yang mengawal berjalannya kirab dari dalam keraton menuju Masjid Agung.
Langkah langkah tegap para prajurit keraton yang terbagi dalam beberapa bergodo itu ternyata menyimpan keprihatinan yang tak jelas arahnya. Mereka, para prajurit keraton ini teryata belum mendapat honor dalam lima bulan terakhir, tepatnya saat berlangsungnya perubahan pengelolaan Keraton dari Dewan Adat menjadi Panca Narendra.
Catur Purwadi salah seorang prajurit keraton mengungkapkan keprihatinannya saat berjalan mengawal dua gunungan melintas Alun alun lor menuju Masjid Agung. Menurut Catur Purwadi , dirinya beserta rekan rekan yang lain pasrah dengan keadaan ini karena memang tidak bisa berbuat apa apa. Dirinya berharap honor bisa dicairkan seiring dengan selesainya perayaan sekaten kali ini.
“Saya terima saja keadaan ini , lha terus mau apa? Kita toh nggak bisa berbuat banyak. Rekan rekan saya itu datang dari jauh jauh lo , ada yang dari Kartasura, Baki dan sebagainya. Sudah lima bulan ini kita nggak dapat honor seperti biasanya. Ya sejak adanya Panca Narendra itu kita belum dibayar,” tutur Catur Purwadi kepada poskita.co, sambil berjalan mengawal Gunungan yang melintas di Alun alun Lor .
Para prajurit keraton ini membhaktikan diri kepada Keraton Surakarta semata mata tidak mengejar honor, namun panggilan hati untuk ikut nguri uri budaya yang ada di keraton menjadi salah satu alasan kuat untuk setia menjadi abdi dalem keraton.
“Kalo nominal honornya tidak seberapa, tapi hati kami ini sudah terlanjur cinta kepada budaya Keraton,”tambah Catur Purwadi, yang sehari hari menjadi Linmas di Kalurahan Pasar Kliwon Surakarta.
Pada puncak perayaan sekatenan Jumat 1 Desember 2017 , dengan digelarnya gerebeg maulud , ratusan prajurit keraton tampil dalam iring iringan kirab. Mereka mengawal dua gunungan yang dibawa ke serambi Masjid Agung untuk doa bersama dan menjadi rebutan warga. Sementara warga yang berada di kawasan Masjid Agung seperti tradisi yang sudah ada , menikmati beberapa dagangan seperti kinang – telur asin serta pecut mainan yang biasa dijajakan di setiap sekatenan. [udi]