Orangutan Gajah Mungkur Serang Pawang Lantaran Birahi Tak Tersalur

Spread the love

WONOGIRI (poskita.co) –  Jika birahi di ubun-ubun tak juga tersalurkan, bukan hanya manusia, hewan pun bisa uring-uringan. Dampaknya, siapapun yang ada didekatnya bisa jadi sasaran kemarahan, tak peduli itu adalah pawang yang setiap hari merawatnya.

Gambaran kemarahan hewan akibat tak bisa menyalurkan nafsu birahi itu ditunjukkan Ciko, orang hutan jantan yang sejak sekitar tiga tahun ini menghuni kandang di taman satwa obyek wisata Sendang Asri Gajah Mungkur Wonogiri. Sabtu (20/1/2018) pagi sekitar pukul 07.00, Ciko menyerang Tono (56), pawang yang selama ini merawat Ciko.

Akibat serangan Ciko memang tidak sefatal Panamtu, gajah jantan penghuni taman satwa Gajah Mungkur yang menyerang hingga menewaskan dokternya sekitar tiga tahun lalu. Namun serangan Ciko dari dalam kandang menyebabkan Tono menderita luka luar dan patah tulang hingga harus dirawat intensive di RSUD Sudiran Mangun Sumarso (SMS).

“Bukan kelaparan Mas, tapi keberingasan Ciko itu akibat birahi,” jelas Tono saat ditemui di ruang IGD RSUD SMS.

Menurut Tono, pagi itu dia menyemprot seputar kandang Ciko untuk membersihkannya. Tiba-tiba tangan Ciko menerobos jeruji dan menarik tangan kanan Tono ke dalam.

“Tangan saya langsung masuk mulut Ciko. Saya mencoba menariknya keluar tapi kalah kuat,” ujar karyawan UPT Sendang Asri bertubuh kekar itu.

Karena tak mampu melepaskan diri, Tono berteriak-teriak minta tolong hingga salah seorang rekannya datang. “Kami berdua berhasil menarik tangan saya keluar,” kata Tono.

Tono mengatakan, birahi Ciko tidak tergantung musim. Tanda-tanda Ciko birahi sangat jelas. Dia mengeluarkan penisnya ketika ada orang di dekat kandang.

“Asal ada orang dekat kandang, “barangnya” keluar sendiri. Tidak peduli yang berada di dekat kandang itu laki-laki atau perempuan,” tandas Tono. (W1di)