Keracunan Massal, Workshop Guru PAUD dan TK Bubar

Spread the love

WONOGIRI (poskita.co ) – Ratusan guru PAUD dan TK se-Kabupaten Wonogiri keracunan saat mengikuti workshop Kiat Sukses menjadi Guru Smart se-Kabupaten Wonogiri di Gedung PGRI Wonogiri, Senin-Selasa (24-25/10/2017). Puluhan orang diantara mereka harus dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisinya memburuk.

Salah seorang peserta workshop asal Kecamatan Pracimantoro, Suparno (53), menuturkan, Senin malam seusai mengikuti workshop menderita diare. Namun ia segera mendapat penanganan dari anaknya yang kebetulan berprofesi perawat hingga kondisinya tidak memburuk.

“Ternyata bukan hanya saya. Semua peserta mengalami penderitaan yang sama dengan saya pada Senin malam. Itu saya ketahui saat membuka WhatsApp (WA),” ujar Suparno.

Semangat untuk mengikuti workshop ternyata tidak membuat para guru PAUD dan TK itu hirau dengan kondisinya. Terlihat sesuai jadwal kegiatan jam 10.00, mereka tetap hadir di gedung PGRI untuk mengikuti workshop hari ke dua. Namun ketika workshop baru setengah jalan, 31 orang peserta workshop harus dilarikan ke RSUD Sudiran Mangun Sumarso, RS Mulia Hati dan RS Marga Husada Wonogiri.

Sri Mulyati (Kadid PTK).

“Tadinya 16 orang masuk RSUD dan dua orang di RS Mulia Hati. Namun perkembangan terakhir ada 31 orang peserta yang harus dirawat di RSUD, RS Mulia Hati dan RS Marga Husada,” jelas Kabid Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, Sri Mulyati.

Tentang tanggung jawab catering selaku pihak yang diduga menjadi biang penyebab keracunan massal, Mulyati mengatakan sudah ada pertemuan antara panitia workshop, DKK, anggota Polres dan Polsek Wonogiri, serta pihak catering di gedung PGRI.

Pihak catering menurut Mulyati, menyatakan bertanggung jawab mengganti biaya snack dan makan siang hari Selasa, serta mengganti seluruh biaya rumah sakit. Sebab di hari ke dua itu, polisi minta snack dan makan siang dari catering NWN tidak boleh dikonsumsi.

“Jatah makan siang dan snack sore kami carikan dari catering lain dengan biaya dari catering NWN. Sedang untuk biaya pengobatan di rumah sakit, pihak catering sanggup mengganti semua biaya,” ujar Sri Mulyati.

Lebih jauh, workshop untuk meningkatkan kemampuan guru PAUD dan TK se-Kabupaten Wonogiri itu akhirnya ditutup sebelum waktunya. Meski begitu, semua materi workshop tetap disampaikan dengan memadatkan jam.

“Mestinya berakhir pukul 17.00. Tapi karena insiden tadi, workshop kami tutup pukul 14.30 dengan memadatkan waktu penyampaian materi,” tandas Sri Mulyati. (W1di)