Keterampilan Dasar Siswa untuk Mendukung Pembelajaran Multiliterasi
Oleh: Danang Teguh Prasetyo, S.Pd
Guru SDN 03 Wukirsawit, Jatiyoso, Karanganyar
Salah satu konsep pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah pembelajaran multiliterasi. Proses pembelajaran multiliterasi diharapkan siswa memiliki keterampilan multiliterasi. Keterampilan multiliterasi yang harus dikuasai agar mampu mendukung dan mengembangkan kompetensi-kompetensi tersebut meliputi keterampilan membaca pemahaman yang tinggi, keterampilan menulis yang baik untuk membangun dan mengekspresikan makna, keterampilan berbicara secara akuntabel, dan keterampilan menguasai berbagai media digital.
Awalnya istilah literasi diartikan sebagai kemampuan untuk memahami simbol-simbol bahasa atau keterampilan literasi. Dalam pengertian awal ini, literasi dipahami dalam dua bidang utama, yaitu bidang pengantar membaca dan menulis. Meskipun istilah literasi berkembang sesuai dengan bidang ilmu yang ditetapkan, namun konsep asli literasi sebagai suatu linguistik masih terkandung dalam berbagai arti. Dalam perkembangan selanjutnya, literasi digunakan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, menggunakan media yang berbeda sebagai sarana komunikasi dan pembentukan makna. Hal ini sejalan dengan berbagai keyakinan bahwa upaya memahami informasi secara kritis tidak hanya dilakukan melalui penggunaan media berupa bahasa dalam pandangan yang sempit. Makna tersebut dapat dipahami melalui penggunaan berbagai media komunikasi seperti gambar, video, film, pertunjukan, dan berbagai media literasi lainnya.
Cope dan Kalantzis (2005) menyatakan bahwa literasi merupakan elemen terpenting dalam pendidikan modern, berdasarkan atas asumsi tersebut maka guru harus mengubah pandangannya tentang konsep Pendidikan literasi. Suatu kemestian guru harus mengubah pandangan literasi yang dikembangkan selama ini, yang hanya terbatas pada upaya dalam mengembangkan kemampuan membaca dan menulis siswa, paradigma tersebut harus diubah ke dalam paradigma pembelajaran multiliterasi.
Memasuki abad ke-21, pembelajaran literasi memiliki tujuan utama untuk memberikan kesempatan atau peluang kepada siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai komunikator yang kompeten dalam konteks multiliterasi, multikultur, dan multimedia melalui pemberdayaan multiintelegensi yang dimilikinya. Secara substansi pembelajaran multiliterasi terarah pada multikompetensi. Dalam pembelajaran multiliterasi, siswa tidak hanya memperoleh satu kompetensi melainkan beragam kompetensi sikap dan karakter. Kompetensi yang dimiliki meliputi kompetensi pemahaman yang tinggi, kompetensi berpikir kritis, kompetensi berkolaborasi dan berkomunikasi, serta kompetensi berpikir kreatif.
Pembelajaran multiliterasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan keragaman kemampuan siswa baik dari segi kecerdasan, gaya belajar maupun modal belajar. Dari segi kecerdasan, pembelajar multiliterasi belajar menggunakan berbagai kecerdasan yang dimiliki siswa. Pembelajaran yang didasarkan pada tingkat kecerdasan siswa, model pembelajarannya berbeda dari satu pelajaran ke pelajaran berikutnya atau dari satu kelas ke kelas lainnya tergantung pada kebutuhan siswa. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang multiliterasi, mengingat setiap individu dilahirkan dengan perbedaan satu sama lain
Terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai agar mampu mendukung pembelajaran multiliterasi. Pertama, keterampilan membaca pemahaman yang tinggi. Hal tersebut sejalan dengan esensi keterampilan membaca yang berfungsi sebagai salah satu jalan dalam meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi bahwa keterampilan membaca berhubungan erat dengan kemampuan menyerap berbagai informasi dari berbagai sumber sehingga seseorang yang mempunyai keterampilan ini akan secara tepat memahami segala pengetahuan yang berimplikasi pada pertambahan khazanah pengetahuan yang dimilikinya.
Kedua, keterampilan menulis, yaitu membangun makna dan berekspresi sebagai salah satu keterampilan multiliterasi, merupakan keterampilan menghasilkan ide-ide kreatif yang kritis atas dasar pengetahuan yang ada. Kegiatan menulis memungkinkan siswa untuk menyampaikan ide-ide tersebut kepada orang lain, yang juga meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkomunikasikan atau menyalurkan ide-ide mereka melalui tulisan.
Ketiga, keterampilan berbicara secara akuntabel sebagai salah satu kompetensi multiliterasi dapat diartikan sebagai kemampuan memproduksi ide secara lisan dengan isi yang berbobot dan saluran penyampaian yang tepat. Keterampilan ini sangat berguna untuk berbagai kepentingan baik dalam hal penyampaian ide, memengaruhi dan meyakinkan orang lain, maupun menghibur orang lain.
Keempat, pengetahuan penguasaan media digital. Keterampilan ini berhubungan dengan kesanggupan menguasai berbagai teknologi digital yang berkembang pesat dan telah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan. Melalui media digital informasi dapat secara cepat dan akurat disajikan sehingga untuk menguasai berbagai informasi tersebut siswa harus mampu pula menguasai teknologi tersebut. **
Editor: Cosmas