MKKS SMP Sub Rayon Delanggu Tetap Solid dan Intens Jalin Komunikasi

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dalam melakukan semangat koordinasi dan satukan langkah dalam setiap informasi atau kebijakan yang ada dari pimpinan, maka jajaran Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Sub Rayon Delanggu, Klaten, secara intens melakukan rapat bulanan di SMPN 1 Wonosari, Klaten.

Hal ini dikatakan Kepala SMPN 1 Wonosari yang juga Ketua MKKS SMP Sub Rayon Delanggu, Dra. Sri Harpatmi, MPd, pekan lalu. Secara intens, setiap ada informasi atau arahan kebijakan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, atau arahan pengawas SMP dan MKKS SMP Kabupaten Klaten, MKKS SMP Sub Rayon Delanggu selalu standby melakukan rapat koordinasi.

“Dalam setiap kegiatan, semua MKKS SMP Sub Rayon Delanggu tetap solid, kompak dan menjadi garda depan demi kemajuan sekolah. Kepala Sekolah tak hanya fokus pada kegiatan masing-masing sekolah saja, akan tetapi juga intens dalam menjalin komunikasi dengan Forkopincam setempat, Kepala Desa, dan stakeholder yang ada,” jelas Sri Harpatmi.

Dalam kaitan Kurikulum Merdeka, jajaran MKKS SMP Sub Rayon Delanggu juga selalu melakukan koordinasi dan semuanya sudah melaksanakan kurikulum merdeka. Program Sekolah Pengimbasan terkait Sekolah Penggerak juga terus dilakukan dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum merdeka mengajar bisa berjalan baik.

Saat pertemuan dengan pengurus MKKS SMP Sub Rayon Delanggu pada Selasa pagi, 8 Oktober 2024 lalu, Sri Harpatmi yang per bulan Oktober 2024 ini menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 3 Delanggu, mengakui ada semangat para guru dalam melaksanakan kurikulum merdeka.

Kepala SMPN 1 Wonosari Dra. Sri Harpatmi, MPd bersama Kepala SMPN lainnya di wilayah Sub Rayon Delanggu tetap kompak.

“Termasuk adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila atau P5 yang ternyata mampu memotivasi mengasah potensi siswa dalam meraih prestasi. Ada banyak agenda P5 yang bernilai karakter yang intens dilakukan setiap sekolah, seperti P5 pembuatan batik Ecoprint, membuat batik jumputan, membuat pot tanaman sayuran dari galon bekas, pembuatan hidroponik, memasak produk UMKM, dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Juwiring Anik Indarti, SPd MPd, menambahkan, setiap sekolah mempunyai kearifan lokal yang berbeda. Termasuk dalam kegiatan P5, tetap melihat atau mempertimbangkan potensi yang ada di lingkungan sekolah. Adanya P5 ini, jelas Anik Indarti, telah membuat paradigma baru bagi siswa dalam menggapai impian atau masa depan.

“Pada dasarnya, arah atau tujuan adanya kegiatan P5 ini adalah bagaimana para siswa bisa berkarya dan berinovasi terkait informasi atau pengetahuan tambahan yang ada di lingkungan sekolah. Misalnya lingkungan sekolah ada produk batik, maka setidaknya siswa bisa diajarkan mampu membatik dengan hasil yang baik,” jelas Anik.

Kepala SMPN 1 Delanggu Er-nawati, SPd MPd menambah-kan, dalam mengelola sekolah, semua baik guru, karyawan, ko-mite sekolah dan paguyuban wa-li murid harus bisa sinergis. Ka-lau ada agenda P5 misalnya, se-tidaknya paguyuban wali murid juga diberitahukan.

“Adanya era digital juga menjadi satu tantangan dan motivasi sekolah untuk tetap berinovasi dan berkarya. Di era medsos yang hebat ini, para siswa juga diberikan arahan agar bijak dan santun dalam bermedsos,” pesan Ernawati. (Hakim)