Hamenang Wajar Ismoyo Dorong UMKM Klaten Dapatkan Sertifikat Halal
KLATEN, POSKITA.co – Keberadaan UMKM, baik kuliner, usaha camilan, aneka katering dan usaha lainnya, semakin eksis di Kabupaten Klaten. Untuk memantapkan usaha UMKM ini, maka diperlukan kejelasan adanya kepemilikan sertifikasi produk halal. Kebetulan tahun 2023 ini, pemerintah menghimbau agar kuliner atau berbagai produk makanan dan minuman mempunyai label halal.
Untuk itu, Ketua Rumah UMKM Indonesia Klaten, Saptya Eka Haryadi, SE SThI bekerjasama dengan Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, S.I.Kom mengadakan audiensi dan sekaligus pelatihan pembuatan dan pendampingan sertifikat produk halal. Pelatihan ini dipandu oleh Tim Solusi Halal dari Yogyakarta yang dipimpin Yunus Sambodo.
Dalam penjelasannya, Hamenang Wajar Ismoyo mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mendapatkan sertifikat halal agar produknya mampu bersaing di wilayah Nusantara. Sekitar 40 UMKM hadir dan audiensi bersama Ketua DPRD Klaten di ruang pertemuan Pimpinan lantai II Gedung DPRD Klaten, Rabu (15/3/2023).
“Kita sharing saja dan intinya DPRD Klaten mendukung dan mendorong agar UMKM yang ada bisa mendapatkan akses kemudahan terkait sertifikasi halal. Bersama Rumah UMKM Indonesia Klaten ini, kita sama-sama mendorong agar proses pembuatan sertifikasi halal tidak berbelit-belit dan lancar-lancar saja,” pesan Hamenang.
Terkait sertifikasi halal, menurut Hamenang, hal ini dipandang urgens atau penting agar produk UMKM mendapatkan kepastian halal untuk konsumen. Seperti yang diketahui, bahwa di Indonesia, target market yang paling besar adalah masyarakat beragama Islam, sehingga kepastian halal menjadi hal yang wajib dan tidak bisa ditawar lagi.
Selama ini UMKM menjadi bagian penting dalam menopang perekonomian Indonesia saat pandemi melanda selama kurang lebih 2 tahun ke belakang. Untuk itu, ia mendorong agar UMKM di Klaten bersatu dan memiliki arah yang jelas dalam pengembangan usaha. Jangan sampai UMKM yang diberikan pelatihan juga hanya kelompok itu-itu saja, masih banyak ribuan UMKM lainnya yang belum tersentuh bisa didampingi.

“Kekuatan kita ini ya dari UMKM, maka kita harus sering-sering mendengarkan harapan, keluh kesah dari UMKM agar sejahtera bersama. Kita hadirkan pihak berkompeten untuk membantu dan mendampingi pembuatan sertifikat produk halal lewat pengisian link,” ungkap Hamenang.
Hamenang mengatakan, pelatihan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM bisa menyentuh tingkat desa bila dana desa disisihkan untuk melakukan sosialisasi bagi pelaku UMKM agar mendapatkan sertifikasi halal. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menerima banyak masukan agar UMKM Klaten ini bersatu untuk kesejahteraan bersama.
Sementara itu, Saptya Eka Hariyadi, menyatakan, jika audiensi itu guna memperkenalkan wadah bagi seluruh UMKM yang ada di Klaten. Saat ini UMKM di Klaten berjumlah sekitar 58 ribu dan jumlah IKM 35 ribu. Sedangkan produk yang sudah tersertifikasi halal baru mencapai 20 persennya saja.
Eka mengatakan sertifikasi halal untuk produk UMKM menjadi kendala sebagian pelaku usaha lantaran usia pelaku UMKM sudah terlalu tua. Maka Rumah UMKM Indonesia Klaten siap berkontribusi dan memberikan pendampingan dalam pengurusan mendapatkan sertifikat produk halal. Dalam acara ini, sejumlah pelaku usaha membawa beberapa produk untuk dicarikan sertifikat produk halal.
“Kami mohon maaf. Kendalanya selama ini karena banyak yang sepuh-sepuh, makanya sulit untuk input data, karena itu perlu ada pendampingan dan pelatihan. Sertifikat produk halal ini sebuah kewajiban yang harus dilakukan pelaku usaha dan Rumah UMKM Indonesia Klaten siap membantu untuk mewujudkannya,” jelas Saptya Eka.
Pada dasarnya pengurusan sertifikasi halal ini cukup mudah, namun hal tersebut kurang diketahui oleh masyarakat luas. Para pelaku UMKM yang mengeluhkan sulitnya mengurus sertifikat halal untuk produk-produknya. Hal ini perlu dibantu dan ada pendampingan yang kebetulan Solusi Halal Yogyakarta siap memberikan pelatihan sertifikat produk halal ini. (Kim)