Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Siswa

Spread the love

Oleh: Marukhi Yuliani, S.Pd.
Mengajar Kelas IX Mata Pelajaran Bahasa Inggris
SMP Negeri 1 Suradadi, Tegal, Jawa Tengah

Pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs merupakan bagian integral dari pengembangan diri siswa dalam ranah Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni, dengan tujuan agar mereka dapat berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil, dan berkepribadian untuk menghadapi tantangan masa depan. Penguasaan kemampuan Bahasa Inggris menjadi kebutuhan mutlak dalam konteks ini. Kemampuan Bahasa Inggris di tingkat ini mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, yang didukung oleh pemahaman kosakata, tata bahasa, dan pelafalan yang tepat (Wiwy Triyanty Pulukadang, 2023).
Pembelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan yang memegang peranan penting dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa. Di Indonesia, khususnya di SMP Negeri 1 Suradadi, Tegal, Jawa Tengah, pembelajaran bahasa Inggris sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang baik tentang struktur bahasa, kosa kata, serta kemampuan ekspresi. Namun, dalam praktiknya, banyak siswa mengalami kesulitan dalam menulis bahasa Inggris, baik dalam hal tata bahasa, kekayaan kosakata, maupun kelancaran penyusunan kalimat.
Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemampuan menulis yang baik, siswa dapat mengkomunikasikan ide, pendapat, dan informasi secara efektif kepada orang lain, baik dalam konteks formal maupun informal. Kemampuan menulis Bahasa Inggris yang baik memungkinkan siswa untuk menyampaikan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran dengan lebih jelas dan tepat. Hal ini juga dapat membantu mereka dalam memahami materi pelajaran dengan lebih baik melalui proses penulisan yang melibatkan pemikiran kritis dan refleksi. Proses menulis melibatkan pemikiran yang mendalam dan analisis yang baik. Dengan meningkatkan kemampuan menulis, siswa juga secara tidak langsung mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis mereka (Hetty Dwi Agustin, 2020).
Dalam menghadapi tantangan tersebut, penerapan model pembelajaran menjadi hal yang sangat penting. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Make A Match. Model ini menekankan pada interaksi antara siswa dalam mencocokkan antara elemen-elemen yang saling berhubungan, yang secara tidak langsung dapat memperkuat koneksi antara konsep-konsep yang diajarkan dengan praktik dalam menulis (Suhono, 2022).
Model pembelajaran Make A Match adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada interaksi aktif siswa dalam mencocokkan antara elemen-elemen yang saling berhubungan. Konsep ini memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman mereka terhadap konsep-konsep tertentu melalui proses permainan atau aktivitas mencocokkan. Model ini berfokus pada pembentukan koneksi antara konsep-konsep yang berbeda. Siswa diminta untuk mencocokkan elemen-elemen yang saling berhubungan, seperti kata-kata dengan gambar, definisi dengan istilah, atau bagian-bagian sebuah konsep dengan konsep utuh (Veryawan, 2022).
Model Make A Match mendorong interaksi antara siswa. Mereka bekerja sama dalam mencari hubungan antara elemen-elemen yang diberikan. Melalui diskusi dan kolaborasi, siswa dapat memperdalam pemahaman mereka. Model ini juga memungkinkan penggunaan berbagai jenis materi, termasuk gambar, kata-kata, frasa, kalimat, atau konsep-konsep yang lebih kompleks. Hal ini memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan siswa dan materi pelajaran yang diajarkan. Aktivitas mencocokkan dalam Make A Match sering melibatkan pemecahan masalah. Siswa harus berpikir secara kritis dan analitis untuk menemukan hubungan yang tepat antara elemen-elemen yang diberikan (Sri Suwarni, 2021).
Model Make A Match mengedepankan pembelajaran aktif di mana siswa secara langsung terlibat dalam proses belajar. Dengan mencocokkan elemen-elemen, siswa tidak hanya memahami konsep secara teoritis tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Setelah aktivitas dalam kegiatan Make A Match selesai, evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi pemahaman siswa. Guru memberikan umpan balik yang konstruktif untuk memperbaiki pemahaman siswa yang mungkin masih kurang. Dengan konsep ini, model pembelajaran Make A Match memberikan pendekatan yang dinamis dan interaktif dalam proses pembelajaran, yang dapat membantu siswa dalam memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep yang diajarkan (Veryawan, 2022).
Studi tentang penerapan Model Pembelajaran Make A Match dalam meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Suradadi, Tegal, Jawa Tengah, memberikan hasil yang signifikan dan mendalam terhadap penggunaan model pembelajaran tersebut. Hasil studi ini menunjukkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Make A Match efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris siswa kelas 9. Siswa yang terlibat dalam aktivitas Make A Match menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tata bahasa, penggunaan kosa kata, dan kelancaran penyusunan kalimat. Model pembelajaran ini mendorong interaksi dan kolaborasi antara siswa dalam mencocokkan elemen-elemen yang relevan. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep-konsep bahasa Inggris, tetapi juga memperkuat koneksi antara teori dan praktik dalam menulis.
Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, yang melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kritis. Aktivitas Make A Match memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka melalui eksplorasi konsep-konsep bahasa Inggris dengan cara yang menarik dan interaktif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Make A Match merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Studi ini memberikan kontribusi yang berharga bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah menengah.***
Editor: Cosmas