Ratusan Pedagang Teh Ramaikan Festival Teh Indonesia di Rumah Dinas Walikota Solo

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Ratusan pedagang teh ramaikan Festival Teh Indonesia di rumah dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, Jl. Slamet Riyadi, Sriwedari Solo, mulai Sabtu hinga Minggu  (4-5 Nopember 2023)

Acara tersebut dimulai pukul 16.00 – 22.00 (Sabtu) dan pukul 06.00 – selesai (Minggu).  Para pedagang menjajakan ramuan teh istimewanya dan dengan rasa khas masing-masing, untuk dinikmati para pengunjung.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, Wahyu Kristina, mengungkapkan kegiatan semacam ini memberikan alternative kegiatan yang bisa dinikmati khususnya masyarakat kota Solo.

“Solo ini terkenal dengan tehnya, kalau kita terbiasa minum teh Solo yang ginastel (legi, panas, dan kentel), ketika kita berkunjung ke daerah lain dan minum teh itu rasanya hambar ya enggak? Kebetulan saya penggemar teh, jadi ada beberapa tempat klangenan (kesenangan) saya minum teh. ungkap Kristina dalam pembukaan Festival Teh Indonesia, di rumah Dinas Walikota Solo, Sabtu, 4 Nopember 2023.

Lanjut Kristina, acara tersebut menjadi daya Tarik, ketika di Solo terselenggara Festival Teh Indonesia. Tentunya ini menjadi peluang untuk memberikan pelihan-pilihan festival yang bisa dinikmati bukan hanya warga Solo sendiri namun pada tamu-tamu yang hadir di Kota Solo.

“Mudah-mudahan Festival Teh ini bisa dijadikan event berkelanjutan untuk Kota Solo dengan persiapan dan penataan yang lebih baik lagi. Ini menjadi salah satu menu festival baru selain festival lainnya,” lanjutnya.

“Dan mudah-mudahan bukan hanya jajanan dan  minum teh saja yang ditawarkan, namun juga ada suatu kegiatan yang bisa dirasakan oleh warga Solo. Jadi bukan sekedar minum tapi meramu atau mungkin membuat alternative-alternative lainnya,” pungkasnya.

Ketua panitia, Fajar, kepada wartawan mengatakan, ide menggelar Festival Teh ini, lantaran melihat banyaknya pedagang es teh yang menjamur tidak hanya di Solo saja namun di berbagai daerah, seperti Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Klaten, Boyolai bahkan luar karesidenan.

Dan teh sudah menjadi tradisi serta mengakar di masyarakat Solo sejak dulu, teh merupakan minuman yang memiliki karakter kuat dan memiliki rasa khas tersendiri.

“Kami ingin menaikkan pamor dan brand teh supaya  nilai jualnya meningkat. Dengan begitu, para pedagang es teh yang turut memeriahkan festival bisa menaikkan harga dan disukai dari berbagai kalangan status sosial ekonomi,” katanya.

Lebih lanjut Fajar mengatakan, selain festival teh ini bisa menaikkan pamor konsumennya, juga mewadahi para pedagang es teh yang jumlahnya ratusan itu untuk membuat satu komunitas. Agar terjalin komunikasi antar pedagang serta mengembangkan dagangannya dengan melibatkan produsen teh besar. (Arya)