Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Siswa Kelas IV dengan Metode Card Sort

Spread the love


Oleh: Warsiti, S.Pd
SDN 01 Lempong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar

Matematika sering digambarkan sebagai mata pelajaran yang sulit, membosankan, menakutkan dan dihindari oleh sebagian besar murid. Matematika sering dianggap sebagai momok sehingga banyak murid yang tidak menyukai mata pelajaran ini. Matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh murid.
Kesulitan yang dialami murid mengenai pelajaran matematika tidak hanya bersumber pada kemampuan murid yang kurang, akan tetapi da juga faktor lainnya yang juga menentukan keberhasilan murid dalam belajar matematika. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari lingkungan keluarga, teman, teknik belajar dan juga metode pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran.
Susanto (2011:97) menyebutkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan yang ada di dalam diri seseorang yang mana bisa dihasilkan dari gen atau bawaan dan dapat dilakukan dengan Latihan-latihan yang dapat mendukung seseorang tersebut dalam menyelesaikan tugasnya.
Frank (1989:14) menyatakan bahwa mengembangkan kemampuan berhitung anak merupakan bagian yang sangat penting dari program pembelajaran matematika dan prasyarat keterampilan matematika, karena matematika diperlukan dan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari terutama dalam memecahkan permasalahan.
Menurut Soesilowati (2011: 35) perkalian adalah bentuk lain dari penjumlahan berulang. Untuk anak yang baru belajar perkalian, ada hal yang harus ditekankan bahwa yang sama adalah hasil perkalian saja, pengertian perkaliannya atau gambarannya tetap berbeda. Jadi, hasil perkalian dari 3 x 1 = 1 x 3 = 3 tetapi pengertiannya adalah berbeda. Contoh konkretnya adalah soal minum obat pengertian perkalian 3 x 1 adalah obat itu diminum tiga kali sehari sebanyak satu butir setiap kali minum. Berbeda sekali pengertiannya dengan 1 x 3 yang artinya bahwa obat itu diminum satu kali sehari sebanyak tiga butir sekali minum. Jadi memahami konsep perkalian anak harus paham dan terampil melakukan operasi penjumlahan.
Menurut Hisyam Zaini (2008: 50) metode card sort adalah kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakter, klasifikasi. Fakta, tentang objek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan.
Fatah Yasin dalam Fadeh (2009: 42) menjelaskan Langkah-langkah dalam metode card sort sebagai berikut: Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak. Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas. Mintalah peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki kertas atau kartu yang berisi hal yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya. Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.
Miftakhul Huda (2013: 251-252) menyebutkan kelebihan metode card sort antara lain: Guru mudah menguasai kelas. Mudah dilaksanakan. Nudah mengorganisir kelas. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak. Guru mudah menerangkan dengan baik, siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang diajarkan. Siswa lebih antusias dalam pembelajaran. Sosialisasi antara siswa terbangun yakni antara siswa dengan siswa lebih akrab.
Sedangkan kelemahan metode card sort antara lain: Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan terhadap murid, terutama jika terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula. Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat diperhatikan dengan baik. Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran aktif tipe pemilihan kartu.
Rendahnya kemampuan operasi hitung perkalian siswa kelas IV mendorong penulis untuk memilih metode card sort dalam pembelajaran. Dengan menerapkan metode card sort terbukti mampu meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian pada siswa kelas IV SDN 01 Lempong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar. ***

Editor:Cosmas