Mencengangkan! Ada 2,3 Juta Kasus Aborsi Per Tahun, 20 % Dilakukan Remaja

Spread the love


Solo, Poskita.co – Di kalangan remaja ada peningkatan perilaku dan penyimpangan seks. Hal ini salah satunya karena kurangnya pemahaman tentang seks menjadikan remaja bertindak ceroboh.
Hal ini dikemukakan Wahyu Mahardika Indrayati, S.Psi dari Biro Konsultasi dan Pemeriksaan Psikologi (BKPP) UMS Surakarta, dalam acara bertema Membangun Karakter Diri Melalui Character Building Religusitas dan Mentalitas, di SMP Negeri 16 Surakarta bertempat di gedung Tripusaka, Solo, Kamis (5/10/2023).
Pada kesempatan itu, Wahyu Mahardika menjelaskan secara bergantian dengan Alivia serta Mutiara, yang terdiri dari 3 session.
Wahyu menjelaskan tentang dampak perilaku seksual pranikah, dampak psikologis perasaan marah, takut, cemas, rendah diri, merasa bersalah dan berdosa. Dampak fisiologis terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi. Dampak sosial dikucilkan, putus sekolah bagi remaja perempuan yang hamil, tekanan dari masyarakat yang mencela.
Perilaku seksual pranikah berakibat pada kemunduran dalam belajar, kehamilan memaksa pasangan tersebut harus menikah tanpa persiapan dan rencana. Kehilangan kebebasan, putus hubungan dengan teman, tidak melanjutkan sekolah, pengguguran (aborsi) karena belum siap menikah,
“Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20 % dilakukan remaja,” kata Wahyu.
Dampak lainnya, usaha bunuh diri karena patah hati, pasangan tidak bertanggung jawab sehingga remaja mencari jalan pintas. Bila berganti pasangan bisa menyebabkan penyakit kelamin, sipilis, terkena virus HIV, dan lainnya.
Wahyu memberikan tips untuk menjadi remaja keren. Cari teman yang tepat. Gunakan waktu luang untuk melakukan hal yang bermanfaat. Prioritaskan pendidikan. Rajin beribadah. Lakukan hobi positif. Pola hidup sehat. Sopan kepada orang tua dan guru.
Cosmas