Budaya Mantu Adat Jawa Tengah Gelar Karya P 5 SMKN Jumantono

Spread the love

Oleh: WIDAYANTI, S.Pd
SMK Negeri Jumantono

SMK Negeri Jumantono sebagai salah satu Sekolah yang melaksanakan pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sebagai opsi pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran tahun 2022-2024, melakukan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan beberapa tema. Tema yang diambil untuk kelas X ada 4 tema, Semester Gasal mengambil 2 tema yaitu tema Kearifan Lokal dan Kebekerjaan, sedangkan Semester Genap mengambil tema Gaya Hidup berkelanjutan dan kebekerjaan. Profil pelajar Pancasila sebagai gambaran pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter dan Religius, kompeten dalam ilmu pengetahuan yang berwawasan lingkungan, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Projek yang dilaksanakan di semester gasal tahun 2023 /2024 untuk kelas X , ada 2 tema, yaitu tema Kearifan Lokal dan tema Kebekerjaan, SMK Negeri Jumantono mengambil tema Kearifan Lokal dengan mengambil tajuk “ Budaya Adat Mantu Adat Jawa Tengah “, Projek kedua mengambil tema Kebekerjaan , untuk memberikan kesempatan siswa belajar sesuai dengan bakat dan minat yang tertuang dalam Profil Pelajar Pancasila. Bertujuan untuk melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan, projek dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa ini diharapkan memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk siswa. Pembelajaran P5 di SMK Negeri Jumantono dilaksanakan dengan sistem blok, yaitu dilaksanakan dengan waktu terjadwal dalam 1 semester dilaksanakan 2 kali, dan pada semester ini tema Kearifan Lokal dilaksanakan pada bulan 24 Agustus sd 4 September 2023 , dan tema kebekerjaan dilaksanakan tanggal 2 sd 13 Oktober 2023.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat tinggal, baik lingkungan sosial budaya ataupun adat kebiasaan masyarakat setempat . Dalam projek P5 tema kearifan lokal ini mengambil topik “ Budaya Adat mantu Jawa Tengah. Hal tersebut merupakan suatu kearifan lokal yang sangat kental sekali dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat jawa, terkhusus di provinsi Jawa Tengah. Pada prosesi pernikahan adat Jawa Tengah banyak sekali tahapan-tahapanan dalam pernikahan yaitu lamaran, pasang tarub, srah-srahan, siraman, midodareni, ijab qobul, panggih , krobongan dan ngunduh mantu. Pada tema ini diharapkan siswa dapat memahami makna-makna yang terkadung dalam setiap tahap budaya mantu adat jawa tengah, sehingga dapat mereka dapat mempunyai gambaran secara nyata adat yang berlaku di asyarakat tempat tinggal mereka.
SMK Negeri Jumantono melaksanakan kegiatan P5 dimulai dengan koordinasi antara koordinator P5 antar tingkat yaitu kelas X dan XI , fasilitator dan pendamping kelas. Untuk langkah selanjutnya Koordinator P5 beserta fasilitator menyusun Modul Pembelajaran P5, yang dilaksanakan selama 10 hari. Pada Modul ini terdapat rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa, disertai materi yang harus dipelajari serta vidio tentang budaya mantu adat Jawa Tengah, terutama adat Surakarta Hadiningrat. Ada beberapa tahap yang dipelajari dalam tema kearifan lokal, bertajuk budaya mantu adat Jawa Tengah, yaitu prosesi lamaran, kumbakarnan, teks pambyawara, pembuatan baki lamaran, pembuatan kembar mayang, prosesi ijab, prosesi adol dawet, prosesi panggih dan krobongan sungkeman, dan bedolan manten.
Begitu juga untuk pambyawara berbagai tahapan itu, dibuat teks nya dan dipelajari oelh peserta didik, melalui link video youtube yang dibagikan ke grup kelas. Setelah diberikan materi siswa mendapatkan tugas untuk menentukan masing-masing paraga dalam prosesi matu adat Jawa Tengah. Kreatifitas dan kerjasama yang baik dalam satu kelas sangat diutamakan dalam penyelesaian projek ini. Masing-masing paraga yang sudah terpilih harus bertanggung jawab sesuai dengan perannya. Penilaian dalam tiap tahap dilakukan oleh fasilitator dan pendamping kelas. Paraga pemain terbaik akan dipilih oleh fasilitator dan pendamping kelas untuk tampil di acara gelar karya P5 yang dilaksanakan pada tanggal 26 September 2023, yang merupakan gabungan dari pelaksanaan gelar karya P5 kelas X dengan topik Budaya mantu Adat Jawa Tengah, dan gelar karya P5 kelas XI dengan tema Kebhinekaan dengan topik Ragam Masakan Nusantara.
Bapak Rusli Mustopo, S,Pd, M.Pd selaku kepala SMK Negeri Jumantono memberikan apresiasi atas terlaksananya gelar karya projek P5 “ Budaya Mantu Adat Jawa Tengah ” dengan antusias dan siswa sangat bersemangat dalam berpartisipasi melakukan kegiatan ini, karena mendapatkan materi baru yang kerap kali terjadi di lingkungan sekitar kita secara nyata . Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa & Berakhlak Mulia, Gotong Royong dan Mandiri. Acara Gelar Karya P5 gabungan kelas X dan XI ini, dilaksanakan mulai jam 08 .00 pagi, Sesi pagi merupakan rangkaian H-1 sebelum resepsi atau dalam adat jawa dinamakan Midodareni. Acara Midodareni meliputi proses lamaran, liru kalpika ( tukar cincin ), Nebus Kembar Mayang, dan Siraman , Ijab Qobul dan Dodol Dawet. Semua paraga acara dilakukan oleh peserta didik yang sudah ditunjuk sebelumnya, dengan tujuan supaya siswa bisa mendapatkan gambaran nyata tentang semua proses yang dilakukan di acara adat “ Budaya Mantu Adat Jawa Tengah “. Dalam acara gelar karya kali ini, SMK Negeri Jumantono mengundang pihak KCD, dan Komite Sekolah serta perwakilan Wali Murid Kelas X dan XI, dengan harapan orang tua Wali murid mengetahui hasil pembelajaran P5 di SMK Negeri Jumantono.
Setelah dhuhur dilaksanakan prosesi resepsi ( pahargyan tali darmo ) yang terdiri dari Pasrah panampi, panggih, krobongan, besan rawuh, pambagyo harjo dan bedholan manten. Semua dilakukan oleh siswa, dengan tujuan supaya siswa mendapatkan pengetahuan secara langsung tentang tahap tahap prosesi Mantu Adat Jawa Tengah. Pada saat kelas X melakukan gelar karya “ Budaya Mantu Adat Jawa Tengah “, kelas XI juga melakukan gelar karya dengan menggelar berbagai masakan nusantara, di samping panggung gelar karya Adat Mantu Adat Jawa Tengah. Implementasi Kurikulum Merdeka di SMK Negeri Jumantono yang di wujudkan dengan gelar karya P5, dilaksanakan dengan lancar dan semoga dengan adanya gelar karya semakin menambah wawasan peserta didik tentang kearifan lokal dan budaya Indonesia khususnya daerah Jawa Tengah, Sehingga SMK Negeri Jumantono bisa mewujudkan visinya sesuai dengan slogan SMK yaitu SMK Bisa, SMK Hebat, SMK Bisa Hebat, dan SMK Negeri Jumantono Terus Maju.

Kearifan Lokal perlu dilestarikan.
Bhineka Tunggal Ika.

Editor: cosmas