Sarasehan Kebangsaan, FX Hadi Rudyatmo: Politik Bukan untuk Kekuasaan Semata, Tetapi sebagai Bonum Commune

Spread the love

Sukoharjo, Poskita.co – Paguyuban Ayah Ayah Kristus Raja (PAKRA), Paguyuban Ibu-Ibu Katolik Paroki Kristus Raja (PIPKRA) dan Orang Muda Katolik (OMK) Kristus Raja Solo baru menggelar seminar kebangsaan 100 Persen Katolik, 100 Persen Indonesia di Paroki Kristus Raja Solo Baru, Minggu (27/08/2023), dengan menghadirkan pembicara FX Hadi Rudyatmo, mantan Wali Kota Surakarta. Rudi membawakan tema Aku Katolik Aku Indonesia 100% Katolik 100% Indonesia.
“Keterlibatan OMK dalam kehidupan menggereja menumbuhkan perkembangan iman bagi OMK. Tanpa keterlibatan OMK, ada bahaya bahwa Gereja masa depan tinggal menjadi gedung tanpa penghuni. Kaum muda Katolik yang berjumlah 4 juta jiwa, merupakan kekuatan yang tidak bisa diabaikan untuk menyumbangkan kesaksian hidup akan karya keselamatan di bumi nusantara,” ujar Rudi, panggilan akrab FX Hadi Rudyatmo.
Sikap Gereja dalam hal politik sudah jelas dan tegas, yaitu menjadikan politik bukan sebagai kekuasaan semata, tetapi menjadi kebaikan bersama (bonum commune) dan kebahagiaan bersama (bonum publicum). Kebebasan berpolitik menjadi milik semua pihak, namun orang muda Katolik harus memberi dalam zona eksekutif maupun yudikatif.
Orang muda harus melibatkan diri dalam pemilihan umum dan memasuki partai politik maka mereka disebut melaksanakan hak partisipasi politik yang bersifat aktif dan langsung.
“Kaum muda Katolik tidak boleh apriori, apolitis apalagi alergi terhadap politik, karena hal ini juga merupakan tugas perutusan,” ujar Rudi.
Rudi berpendapat tentang bagaimana pemimpin itu. Menurutnya, pemimpin itu harus melayani dengan cinta kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Rudi mengutip pendapat IJ Kasimo, berpolitik berarti mencurahkan seluruh tenaga demi kebaikan dan kemajuan bangsa.
Romo Paroki I Suharyono Pr, mendukung sarasehan kebangsaan. Bagaimanapun juga keterlibatan kaum muda Katolik dan umat tidak bisa diabaikan begitu saja, dan harapannya dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Ketua Panitia C. Wiyono menuturkan kegiatan sarasehan kebangsaan untuk memupuk rasa nasionalisme, rasa cinta tanah air, cinta kepada bangsa dan negara Indonesia. Harapannya umat berani menyuarakan 100 % Katolik, 100 % Indonesia, Aku Katolik, Aku Indonesia.
Cosmas