Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Campuran Metode Card Sort

Spread the love


Oleh: Siti Chojimah, S.Pd
SDN Beruk 03 Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Matematika merupakan pelajaran paling dasar yang digunakan untuk mempelajari pelajaran-pelajaran lain. Tanpa matematika kita tidak akan bisa belajar ekonomi, akuntansi, manajemen, atau bahkan pelajaran-pelajaran ipa seperti biologi, kimia, atau fisika.
Kemampuan atau ability berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Berhitung merupakan bagian dari matematika yang diperlukan untuk menumbuhkan kemampuan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti Pendidikan dasar (Depdiknas, 2007:1).
Menurut Nita Ariani (2010: 60) mengemukakan bahwa operasi hitung merupakan suatu langkah atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam proses matematika.
Operasi hitung campuran bilangan cacah merupakan operasi hitung yang melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan cacah. Bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli ditambah dengan nol. Contoh : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan seterusnya}.
Urutan pengerjaan operasi hitung campuran bilangan cacah: Tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. Operasi yang sama kedudukannya dikerjakan urut dari depan (sebelah kiri). Operasi perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu mengerjakan operasi penjumlahan dan pengurangan.
Card sort berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata, yakni card dan sort. Card berarti kartu, dan sort berarti memilah. Jadi, secara sederhana card sort adalah suatu cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan melalui permainan pemilahan potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran.
Metode card sort (mensortir kartu) menurut Fatah Yasin, adalah “suatu metode yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran”. Pandangan Fatah Yasin di atas menekankan bahwa metode card sort adalah cara penyajian materi pelajaran melalui permainan dengan cara mensortir atau memilah kartu berdasarkan kategorisasi materi pelajaran. Dari permainan ini diharapkan siswa dapat mengklasifikasi materi yang dipelajari ke dalam kategorikategori tertentu.
Hisyam Zaini (2022: 22) mengemukakan langkah-langkah penerapan metode pembelajaran card sort sebagai berikut:Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak. Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas. Mintalah siswa untuk mencari temannya yang memiliki kertas/kartu yang berisi kategori yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya. Mintalah siswa untuk mempresentasikannya.
Kelebihan metode card sort: Guru mudah menguasai kelas. Mudah dilaksanakan. Mudah mengorganisir kelas. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak. Mudah menyiapkannya. Guru mudah menerangkan materi dengan baik. Siswa lebih mudah menangkap materi dibanding dengan menggunakan ceramah. Siswa lebih antusias dalam pembelajaran. Sosialisasi antar siswa lebih terbangun yakni antar siswa dengan siswa lebih akrab setelah menggunakan motede pembelajaran card sort.
Kelemahan metode card sort:
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula. Banyak menyita waktu terutama untuk mempersiapkan metode pembelajaran card sort. Metode pembelajaran card sort sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka metode pembelajaran card sort akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
Metode card sort terbukti mampu meningkatkan kemampuan berhitung murid kelas IV SDN 03 Beruk kecamatan Jatiyoso, dimana setelah menerapkan metode ini kemampuan murid dalam operasi bilangan cacah menjadi meningkat. **
Editor: Cosmas