Desak Pemerintah Pusat Buka Ijin Ivermactin untuk Obat Covid-19
SRAGEN, POSKITA.co – Keberadaan ivermactin atau biasa untuk obat cacingan ini langka. Menyusul dinilai ampuh mempercepat penyembuhan bagi pasien Covid-19. Bahkan karena mampu menangkal corona, harga ivermactin di apotik maupun toko obat menjadi tiga kali lipat. Terbukti di Kabupaten Sragen banyak pasien positif Covid-19 yang sembuh setelah konsumsi ivermactin. Melihat kondisi itu para relawan kesehatan di Sragen mendesak Menteri Kesehatan maupun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan didesak agar segera membuka ijin obat itu sebagai obat Covid-19.
Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono selaku tim relawan kesehatan memastikan ivermactin ampuh mengatasi Covid-19. Dia menjelaskan sudah banyak para pakar merekomendasikan obat yang dianggap obat cacing atau obat hewan pembasmi parasit itu. ”Saya bukan dokter tapi ini kenyataan di lapangan sudah menyembuhkan,” terangnya Rabu (30/6).
Dia menegaskan banyak pengkajian di berbagai instansi akademik seperti oxford university maupun monash university. Kajiannnya dinilai aman dan bisa mengatasi pandemi Covid-19. ”Saya nyoba pertama. Ada temen yang sakit di Jakarta 5 orang sekeluarga. Karena saya ada akses ini coba ini dipakai, setelah diswab PCR semua negatif. Dengan pembuktian itu saya coba ke Sragen, saya izin bupati dan para dokter,” terangnya.
Untung menegaskan berdasarkan kajian dengan para dokter, efek samping obat sejauh ini tidak sampai menimbulkan kematian. Karena dirasa aman, pihaknya siap memberi bantuan obat ivermactin bagi mereka yang mengalami covid-19 secara Gratis. Hingga saat ini sudah lebih dari 15 ribu butir obat dibagikan.
Namun saat ini obat tersebut tidak tersedia di apotek. Dia menyampaikan ada yang menjual secara online dengan kisaran harga Rp 350 ribu. Padahal paling mahal Rp 250 ribu. Ijin edar obat tersebut masih obat cacing, bukan obat untuk covid-19.
”Sekarang sudah mulai banyak yang nyari ke apotek tapi belum ada. Nanti tanya aja sama BPOM atau pak Menkes kapan ini boleh beredar, kapan pemda bisa beli pakai anggaran APBD,”selorohnya.
Dia menekankan jika ada gerakan yang cepat dari BPOM mengijinkan aman untuk penderita Covid-19. Lalu persetujuan dari kementerian kesehatan. Serta obat diproduksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), covid-19 seharusnya bukan lagi masalah.
Pihaknya yakin Presiden Joko Widodo bakal menyetujui obat tersebut. Namun dalam hal ini yang disorot yakni para bawahannya seperti kementerian terkait untuk cepat bertindak.
Untung menyampaikan hendaknya langkah kerja ini menjadi gerakan nasional agar pandemi segera berakhir. Dia melihat covid-19 kedepan harusnya diperlakukan seperti flu biasa. Kalau ini 5 hari selesai. Klo flu kadang sembuh dalam seminggu. Ini pasien di ICU dicoba juga dikasih, gejalanya langsung ringan,” terangnya.
Sementara drg. Meyta Radhilla Gwen, selaku kepala bidang penunjang medis Rumah Sakit Islam (RSI) Amal Sehat Sragen menyampaikan sudah mencoba obat tersebut. Termasuk sejumlah karyawan dan tenaga medis sejumlah 239 orang.
”Kita sudah konsumsi sejak 2 minggu yang lalu. Sebelumnya kita swab test. Saya konsumsi hari pertama, ketiga dan kelima, setelah seminggu juga hasil negatif,”
Sementara Kepala Desa (Kades) Jurangjero, Prantiyono menyampaikan ada 11 warganya dari 4 klaster keluarga yang diberi obat tersebut. Pihaknya menyampaikan para warga saat ini sudah sembuh dan tidak merasakan gejala. ”Kita beri 5 pil dan 5 hari kemudian kita swab dan hasilnya negatif,” terangnya. (Cartens)