Wujudkan Profil Pelajar Pancasila, Gelar Karya dan Market Day

Spread the love

Rayakan panen hasil belajar Kurikulum Merdeka, murid kelas I dan IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menyelenggarakan pameran hasil karya dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini dilaksanakan di kompleks sekolah setempat, Selasa (20/6/2023).

“Melalui kegiatan yang bertemakan “Terus Berkarya, Terus Produktif, Tumbuhkan Kreativitas” diharapakan dapat mengembangkan karakter murid yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, dan kreatif,” ungkap Andi Arfianto selaku ketua pelaksana gelar karya.

Andi menambahkan pameran gelar karya semester genap kali ini terasa berbeda karena tema yang diusung untuk kelas 1 Kewirausahaan dengan subtema “Makanan Tradisional” sedangkan kelas IV bertemakan Gaya Hidup Berkelanjutan dengan subtema “Pemanfaatan Daur Ulang Sampah”.

Sebagai wujud aksi nyata serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kreativitas bagi murid, pameran gelar karya juga diiringi dengan kegiatan market day.

Ayu Retnoningsih Rahayu Sunarsih, selaku penanggungjawab kegiatan market day, menyampaikan kolaborasi kegiatan gelar karya dan market day menjadi sangat unik dan menarik bagi murid. Hal ini karena barang yang diperjualbelikan tidak hanya berupa makanan dan mainan pabrikan tetapi hasil karya yang diciptakan saat pembelajaran projek berlangsung.

“Kami hanya memberikan wadah dari setiap proses dan langkah kecil yang dilakukan murid, support system yang apik dari berbagai pihak akan memberikan hasil yang optimal dari pengalaman belajar para murid,” imbuhnya di sela-sela memandu acara.

Pameran gelar karya yang ditampilkan murid kelas I merupakan kontekstualisasi aksi dalam pembelajaran projek setiap minggunya. Hasil panen yang digelar berupa olahan makanan dari golongan umbi-umbian seperti kripik talas, singkong, ketela rambat, dan kentang.

Sedangkan tampilan gelar karya kelas IV berupa pengolahan dan pemanfaatan limbah barang bekas diantaranya: bingkai foto, tempat pensil, hiasan dinding, vas bunga, bros, gelang, gantungan kunci, dll. Dengan mengaplikasikan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) produk yang dihasilkan murid memiliki nilai artistik, kreatif, dan berdaya jual.

Diungkapkan Retno Indriyanti, selaku koordinator tim kelas IV, sampah saat ini menjadi sorotan dunia, sejak dini murid harus dibekali bagaimana cara mengolah sampah dengan kreatif dan bijak dalam pemanfaatannya.

“Pengurangan dan daur ulang sampah plastik akan memberikan kita keberlangsungan hidup yang sehat dan layak. Tak salah rasanya, kampanye 3R selalu digaungkan untuk menyelamatkan bumi kita,” terangnya.

Cos/*